Wahyudi berhasil menuntaskan East Java Journey 2023 kategori 600 Km. Pria asal Bekasi itu finis di Surabaya Town Square (Sutos) pada Minggu, 19 Maret 2023. Yudi, sebagaimana ia kerap disapa, datang bersamaan dengan lima pesepeda yang lain. Yakni Fathor Rahman, Luthfi Maulana Aziz, Rieco Rinaldi, Irsada Arroissi dan Steven Co.
Yudi tiba tepat pukul 14:33:41 WIB. Dari lima pesepeda yang lain, ia hanya selisih beberapa detik saja. “Luar biasa ya. Selama gowes paling jauh ini. Biasanya ikut ultra rata-rata 300 Km. Tapi sekarang kan 600 Km. Jadi dua kali lipatnya. Berkesannya juga dua kali lipatnya,” ungkap Yudi.
Wahyudi tak hanya berhasil menuntaskan East Java Journey 2023. Melainkan juga sukses membuat kawan-kawannya iri. Terutama rekan satu klub sepedanya. Awalnya, Yudi ingin memberi surprise pada teman-temannya. Ia bahkan mendaftar East Java Journey secara diam-diam. Agar ia tiba-tiba bisa membuat stories Instagram. Sayangnya, karena viral East Java Journey, temannya sudah tahu terlebih dahulu.
“Saya setiap ketemu view bagus upload Instastory. Ada beberapa teman yang mau ikut hanya nggak bisa. Ternyata gara-gara Story saya, mereka jadi kepingin dan selalu ngikutin. Saya belum balas ini segini banyaknya DM, sampai direktur saya pun ikut reply story. Mereka perhatiin dan ngasih semangat. Seru sih,” ungkap Yudi.
Story Instagram di Pantai Soge adalah hal yang dipamerkan Yudi. Itu juga lokasi yang difavoritkan olenya. Di sana, Yudi sempat membeli kelapa. “Saya berhenti lama di situ, karena keasyikan ya, angin sepoi-sepoi segar. Cuacanya juga enak. Saya sampai berpikir, kalau nggak gowes juga nggak bakal ke sini,” katanya.
Selain Pantai Soge, sekolah di kilometer 70 juga menjadi momen favorit Yudi di East Java Journey kali ini. Banyak anak sekolah yang mengajaknya untuk high five. Yudi tak menyangka, banyak sekali antusias terpancar untuk dirinya yang sedang gowes dari satu daerah ke daerah yang lain.
Salah satu unggahan Wahyudi di Instagram Story-nya.
“Saya dalam hati ini berpikir kalau saya ini bukan atlet, lho. Tapi di daerah gitu ya, sangat guyub. Ada anak kecil juga yang ngasih semangat untuk saya. Rasanya ada yang support itu happy banget,” lanjut Yudi.
Kisah-kisah di atas mengobati rencana Yudi yang tak semuanya berjalan mulus. Yudi ingin menyelesaikan hari pertama sejauh 350 Km. Lalu dilanjut hari kedua 250 Km. Namun hari sudah berganti, Yudi baru menyelesaikan 195 Km.
“Nggak sesuai ekspektasi, rencananya berantakan. Hujan deras. Nanjak itu sampai jam 2 pagi. Di Pacitan dan Trenggalek itu parah sih. Habis hujan panas banget di Trenggalek. Terus sempat digoda warung-warung yang jauh. Tidur cuma jadi dua jam. Tapi kalau nggak seperti ini, saya jadi nggak tahu,” kata Yudi.
Yudi berharap, ke depannya East Java Journey 2023 lebih dibuat kompetitif. Sehingga, antusias peserta akan semakin besar lagi. Ke depannya, Yudi akan mempersiapkan diri lebih baik lagi. Juga memperkuat disiplin dalam menghemat waktu, mengatur istirahat juga pola makan.
Yudi akan menghadapi Bromo KOM pada Mei mendatang. Ia tentunya akan meningkatkan intensitas latihan dan dapat menyerap banyak pelajaran dalam East Java Journey 2023 kali ini. (mainsepeda)