Unik bentuknya, spesial penampilannya. Sepeda lipat (Seli) merek Brompton kian menggemaskan setelah disentuh dengan modifikasi. Saat Brompton Day Out 5 yang digelar 4-5 Agustus di Surabaya lalu, banyak sepeda mungil yang sudah tidak lagi standar pabrik. Inilah sebagian dari Brompton yang sudah dikreatifi mewakili personifikasi pemiliknya. (mainsepeda)

Rhista Adiwibowo – Besan Haji Logo (BHL), Bekasi Jakarta

Modifikasi itu harus terkonsep, itu visi utama Rhista dalam membangun Brompton M6R. “Tapi sudah hilang identitas M6R-nya, nih. Semua lini sudah kena custom,” kekeh pria asli Malang ini.

Frame yang warna orisinilnya lime green ini dicustom total ala grafiti. “Awalnya, frame ini full gambar handpainted yang digambar oleh Herzven, salah satu artis lokal. Tapi sayang, terkendala di finishing. Eksekusi kedua bersama Darbotz dan menghindari kesalahan yang sama, maka finishingnya menggunakan sistem stiker dan dilapisi pernis dof,” celoteh Rhista.

Tak ayal, pria kelahiran 30 Maret 1984 ini menghabiskan waktu empat bulan membangun sepeda lipat ini. Gelar sebagai juara 1 Brompton Modifikasi berhasil diboyongnya saat Brompton Day Out 5. Memang, Brompton ini nampak bersih tanpa kabel rem maupun shifter. Ternyata Rhista mengadopsi grupset Sram Automatix 2 speed. Grupset ini bersistem one way, jadi apabila kaki ditekan ke belakang maka akan mengerem. "Mirip sepeda fixie, di hub roda belakang ada sistem torpedo 2 speed," tunjuk warga kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.

“Ada cerita unik, nih! Setelah sepeda ini jadi dan saya pamerkan di Instagram, eh beberapa bulan kemudian saya lihat pabrikan wheelset dari Tiongkok mencontek desain grafiti wheelset saya,” kekehnya bangga.

Spesifikasi :

Frame : Brompton M6R

Fork dan triangle : originial Brompton titanium

Handlepost : titanium

Handle bar : Nitto custom BHL

Seatpost : Hylix

Saddle : Morgan Forsage

Seatclamp : Ridea

Crank arm : RH+O

Crank : KCNC

Pedal : ACE

Eazy wheel : 1223

Wheelset : SMC custom BHL

Elastomer : Bikefun

Clamp : custom BHL

Ban : Joseph Kuosac

 

Alexander. T. Gandrung – Bikeberry Surabaya

Sepeda ini “tidak sengaja” dibeli Alex. Waktu itu, One Bike Shop Jakarta sedang mengadakan acara arisan dan pemenang arisan harus membelanjakan di toko itu. “Akhirnya saya dapat paling akhir dan saya ambil Brompton S6RX warna raw lacquer,” tuturnya.

Tapi namanya juga orang kreatif, meskipun keren, Alex bosan juga. Akhirnya dicat ulang warna hitam kombinasi kuning. “Frame utama warna hitam kombinasi kuning hanya di ujungnya. Persis dengan Brompton CHPT-3 yang sekarang ngetrend itu. Kita udah lakukan warna itu dua tahun lalu,” kekehnya.

Warna baru itu tidak bertahan lama, akhirnya dua bulan silam, Alex merubahnya lagi menjadi black chrome kombinasi kuning. “Biar lebih eye catching ditambah sedikit grafis tengkorak The Punisher,” alasannya.

Spesifikasi :

Frame : Brompton S6RX titanium

Handle bar : Fixie

Handle bar catcher : TI part

Brake set : New Series 2018

Shifter : New Series 2018

Chain pusher : TI Part

Chain tensioner : NOV Design

Wheelset : Sema 3 spoke karbon

Rantai : Shimano 11 speed

Cog : 3 speed TI Part 11, 14, 17T

BB : Schlupm Speed Drive 2 speed kick shifting

Mini pedal QR : TI Part

Seatpost : H&H carbon

Saddle : Trigo Carbon

Front block : H&H

Seatpost QR : custom

Triangle hook release : H&H + detachable rear lamp

Suspension : Matumura

Ban : Schwalbe Kojak

Eazy wheel : Parche

Adjustable eazy wheel adaptor : Bikefun

Magnetic hinge clamp : NOV Design

Magnetic detachable hinge bold : Lever, Korea

Front lamp adaptor : H&H

Magnetic bottle adaptor : Vincero design

 

Donny Perkasa – Brompton 024 Semarang

Meski sudah dewasa, superhero pujaan saat kanak-kanak masih melekat di hati. Akhirnya dipersonifikasikan ke hobi saat ini, Brompton.

“Sebetulnya sebelum jadi Iron Brompton, saya udah mengecat ala bunglon. Tapi kalo tidak terkena sinar matahari nampak seperti hitam biasa. Jadi hati ini kurang sreg. Akhirnya repaint warna merah emas ala Ironman. Lebih eye catching di pagi, siang maupun malam,” kekeh Donny.

Donny mengaku kesulitan menemukan cat krom di Semarang. Akhirnya, frame terbang ke workshop Eric Caprin di kawasan Gubeng Kertajaya, Surabaya. Di kala frame sedang dikerjakan di Surabaya, Donny bersama Juwanto Reza membeli tembaga dan mewujudkan beberapa part warna emas. “Harus kreatif karena tidak semua parts warna gold ada di pasaran,” tukasnya bangga.

Spesifikasi :

Frame : Brompton S6LX red chrome painted by Caprin Racing Surabaya

Handgrip : Brooks

Saddle : Brooks

Saddle bag : Brooks

Baut : titanium gold color

Kabel : Jagwire Elite Link

Front block : Imperium Cycle

Headset :Ridea

Brake lever : Black edition

Crank : Black edition

Chainring : Doval 44T

Gear : 15 speed (3 speed TI part dan 5 speed Sturmey Archer)

Velg depan : Speedster with sapim superspoke dan blackrims doublewall

Velg belakang : Sturmey Archer SRF5(W) with Sapim superspoke dan blackrims doublewall

Ban : Schwalbe Kojak Kevlar

Seatpost : Milianparts

Mudguard : NOV design titanium dengan titanum bracket

Tensioner : classic bikefun titanium

Chain pusher : TI parts

Rantai : YBN gold titanium 10 speed

Pulley : TI parts double ceramic bearing

BB : TI parts gold ceramic bearing

Elastomer : Classic Bikefun

Eazywheel : TI parts

Extender eazywheel : Black edition

Front lamp : Bullet lightning

Rear lamp : Topeak

Handlebar catcher : TI parts

Hinge clamp : NOV design

Seatclamp : TI parts

Bottlecage mount : Classic Bikefun

 

Yohan Hadianto – Brompton 024 Semarang

Yohan mengaku jatuh cinta dengan doodle. Seni menggambar sambung menyambung bermodalkan spidol warna warni itu. “Pertama kali melihat doodle di tas Mini O Bag milik Fahmi Bikeberry Surabaya. Itu hasil karya Hesti Dyah Permatasari asal Semarang. Saya langsung jatuh cinta dan ingin aplikasikan ke frame Brompton saya,” bilang pria kelahiran 6 Maret 1980 ini.

Langsung kontak Hesti yang kebetulan juga asal Semarang. Sebelumnya, frame dicat warna kuning dan oranye agar ngejreng. “Ketika dilukis dengan spidol acrylic hitam di bidang kuning maka doodle art akan menonjol,” alasan Yohan.

Memang, anggota Brompton 024 Semarang ini tidak banyak memodifikasi sepeda lipatnya karena ingin menonjolkan doodle art.

Spesifikasi

Frame : Brompton

Crank : Doval 46T

Handlepost : model M

Handlebar : mini P

 

Setio Utomo – Surabaya

Awal mula Setio memiliki sepeda lipat Brompton, bukan yang edisi spesial. Karena racun dari teman-teman sesama pengguna Brompton yang kuat, akhirnya Setio memilih Brompton yang special edition.

Salah satunya adalah edisi New York Transit . “Saya bawa sendiri ini, handcarry dari Amerika. Hanya ada 50 buah di dunia,” bangganya. Waktu itu, dirinya sedang berkunjung ke Pasadena, AS dalam rangka acara kantor, iseng browsing untuk mencari special edition, dan dapatlah info soal New York Transit. 

"Saya datangi tokonya, eh hanya punya tiga unit saja dan semuanya udah diinden pembeli. Yang dua unit sudah diberi uang muka, sedangkan yang satu belum. Saya rayu untuk melepaskan satu itu, tapi tidak diberikan. Saya minta tolong teman saya yang bekerja tidak jauh dari toko Brompton itu untuk menawar. Mungkin karena teman saya itu cewek ya, jadi dikasikan tapi mereka minta langsung dibayar cash. Saya okein, deh!" cerita Setio sambil terbahak. 

Seperti anak mendapatkan mainan baru, warga Pakuwon City Surabaya ini sumringah bukan main. "Kota berikutnya yang saya datangi bersama rombongan adalah San Francisco. Saya langsung eksplor kota indah ini dengan Brompton baru saya yang keren," bilang pria kelahiran 5 Oktober 1970.

Meski special edition, Setio tidak berpuas diri. Beberapa modifikasipun dilakukan membuat Bromptonnya jadi lebih personal.

Spesifikasi

Wheelset : Joseph Kousac carbon

Handle bar : carbon dry

Hinge clamp set : TI parts

QR pedal : TI parts

Handgrip : Brooks Ergon

Suspensi : Motumura

Seat clamp : TI parts

Eazy wheel : ACE

Stopper : carbon

Rack : lightweight

Dicky Muliana (Rombongan Brompton Bintaro-ROBBIN) Jakarta

"Brompton ini bikin galau. Saya beli tapi kok berasa berat di tanjakan dan susah buat diajak kenceng-kencengan. haha... Akhirnya setelah nanya sana-sini, dimodifikasi biar bisa ganteng, ringan di tanjakan dan kenceng di flat," buka Dicky. Memang anggota komunitas ROBBIN (Rombongan Brompton Bintaro) ini tidak main ekstrem seperti para pemburu Brompton weightweenies. Menurutnya, asal terpenuhi kriteria enak dilihat, bisa digowes kesehatan dan social ride bareng istri, Mei sudah cukup. 

Saat Brompton Day Out 5 di Surabaya lalu, Dicky dan Mei Herawati berdandan ala pasangan bajak laut. "Istri saya yang menang juara dua kostum terbaik kategori individu," bangga pria kelahiran 17 Juli 1964.

Spesifikasi :

Frame : Brompton M6L modifikasi jadi 10 speed

BB : TI Part

Hub : Smith Ceramic

Pedal : MKS QR

Eazy wheel : TI Part

Mudguard : double wheels

Seatpost : telescopic

Saddle : Brooks

handgrip : Brooks

Fender : titanium

Saddle bag : Brooks

Tas depan : Brompton Mini O Bag

Lampu depan : Cateye 400 volt

Lampu belakang : Cateye

Dicky dan Mei saat lomba Kostum Brompton Day Out 5 di Monumen Kapal Selam Surabaya.

 

Foto : Yuda Rizky, tim Mainsepeda

 

 

Populer

Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru 
Kolom Sehat: Anti Social-Social Ride
UCI Larang Penggunaan Warna Jersey Pimpinan Klasifikasi GrandTour
Alur Pendaftaran Cyclist Internasional Mainsepeda EJJ 2025
Juara Dunia Lima Kali Comeback di Banyuwangi International BMX 2019
Preview Taiwan KOM 2024: Diwarnai Pembalap Elite Dunia
Kolom Sehat: Taiwan KOM 2024
Taiwan KOM 2024 Dihentikan Karena Badai
Kolom Sehat: Nasib Tour de France di Inggris
Kolom Sehat: Bucin