Febrianta Heru termasuk penghobi ultra cycling yang tak umum. Ia beberapa kali gowes dengan km cukup jauh, namun dengan ngeloop. Febri, begitu ia biasa dipanggil, baru saja menyelesaikan gowes sejauh 1.500 Km di PIK 2 Loop. Start 28 Maret sampai 1 April 2023. Tanpa keluar area loop sama sekali.

Total Febri menghabiskan waktu 102 jam 37 menit 06 detik. Dengan total moving time 51 jam 41 menit 45 detik. Selama ngeloop ia tak keluar area PIA 2 Loop. Bahkan untuk istirahat, Febri memilih di swalayan yang buka 24 jam.

“Rumah saya di Meruya, Jakarta Barat. Bakal makan waktu dan menguras tenaga kalau harus bolak-balik,” ceritanya.

Febri memilih gowes pada malam hingga pagi hari. “Siang biasanya saya istirahat,” ujarnya. Febri menggunakan metode gowes 2-3 jam dengan istirahat 30-45 menit. Tapi biasanya pada waktu siang, ia memilih beristirahat lebih lama. Bisa sampai 3 jam.

Febri mengaku memang gemar menantang diri sendiri. Sebelumnya ia juga pernah menuntaskan PIK 2 Loop dengan jarak mulai 200 Km, 300 Km, dan 500 Km. Ia tertantang dengan cuaca di sekitar Teluk Jakarta yang sulit diprediksi.

Sepanjang jalur Febri harus menghadapi angin kencang hingga cuaca terik. “Menurut saya gowes jarak jauh itu bisa dilakukan dengan banyak cara. Selain touring juga bisa looping. Saya ingin bersepeda dengan kilometer yang baik, tapi hemat biaya. Caranya bersepeda di rute looping,” ungkap Febri.

Selama ngeloop 1.500 Km itu, Febri mengaku menggunakan setingan sepeda yang sama seperti biasanya waktu touring. Ia memilih sepeda allround dengan wheelset profil 50. Plus tambahan aerobars.

PIK 2 Loop menjadi pilihan terbaik bagi Febri. Sebab lokasi tersebut memiliki keamanan dan kenyamanan dari sisi lalu lintas. Lokasinya yang berada di kompleks pemukiman membuat Febri lebih merasa tenang saat bersepeda.

Tak bisa memungkiri, meskipun ngeloop di jalanan yang tergolong mulus, tapi ia juga mengalami kendala. Febri sempat bocor ban satu kali pada hari ketiga di Km 1073.

Tantangan lainnya adalah harus tahan dengan cuaca terik di siang hari. Saat malam pun sebenarnya juga tak kalah menyiksa. “Saat malam angin berhembus cukup kencang. Hanya sedikit hujan tapi bisa saya lalui dan memanfaatkannya buat istirahat,” ujarnya.

Secara keseluruhan ia mengaku perjalanannya lancar. “Berkat dukungan dari teman-teman juga saya bisa menuntaskan tantangan ini,” kata pria 42 tahun itu.

Ditanya mengenai bagaimana mengatasi kebosanan karena melintasi pemandangan yang sama dalam ribuan km, Febri mengaku kebosanan itu sempat datang di 500 km awal. "Tapi itu saya lawan. Saya membayangkan sedang gowes di Jakarta-Semarang. Saya juga memotivasi diri sediri untuk menyelesaikan sampai titik finis, karena jarak sejauh ini merupakan hal baru bagi saya," terangnya.

Febri memang sudah terbiasa dengan gowes jarak jauh. Sebelumnya ia juga telah menyelesaikan perjalanan touring Jawa-Bali-Lombok sejauh 3.750 Km. Itu dilakukan pada 23 Desember 2022 sampai 10 Januari 2023.

Kemudian Febri juga mengikuti Lombok Charity Ride 2023 dengan rute Jakarta-Lombok pada 3-8 Maret 2023. “Persiapan fisik, endurance, dan latihan saya lanjutkan dari sebelumnya. Gowes harian memang sering di PIK 2 Loop. Jadi, bisa mengerti posisi di mana saya harus istirahat,” tutur Febri.

Febri tidak puas hanya sampai di sini. Ia berencana menempuh rute 3.000 Km di PIK 2 Loop. Ini menjadi target besarnya tahun ini. Kemudian juga beberapa touring dengan klub dan komunitas Jakarta dengan rute 200-500 Km.(mainsepeda)

Ikuti keseruan East Java Journey 2023 dalam dua video dokumenter yang sudah tayang di bawah ini

Part 1


Part 2

Nantikan keseruan video EJJ 2023 kategori 1.200 Km yang siap tayang pekan ini

Populer

Kosong Sembilan CC, Pecinta Kecepatan Dalkot Jakarta Tiap Selasa
Journey to TGX 2024, Penuh Cerita Tak Terlupakan
Journey to TGX 2024: Hanif Finisher Pertama di Pasar Pon Trenggalek
Kalender Event Mainsepeda 2024: East Java Journey Pertama, Bromo KOM X 18 Mei
Hujan Sepanjang Jalan, Puluhan Cyclist DNF
Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
Journey to TGX 2024: Lanterne Rouge Bagi Cyclist Penuh Dedikasi
Ijen KOM 2024: Inilah Kuliner Hidden Gem Banyuwangi, Wajib Cicip!
Misi Pemkab Trenggalek Ramah bagi Pesepeda
Tips Memilih Lebar Handlebar yang Ideal