Anda aktif mengikuti event-event bersepeda? Jika iya, benar gak makin banyak ikut event bersepeda makin membuka wawasan Anda betapa banyak tempat-tempat indah di negeri ini.
Tenang Anda gak nggumun kok! Jangankah Anda, yang mungkin baru gowes saat pandami datang, saya saja begitu. Saya masih sering takjub dengan keindahan rute-rute event sepeda yang saya ikut. Padahal saya sudah satu dasawarsa lebih aktif bersepeda. Sudah tak terhitung berapa kali ikut event sepeda.
Saya sering takjub dan bergumam, ternyata di bumi Indonesia ini masih banyak jalan yang belum saya lewati. Padahal kadang jalannya itu hanya beberapa meter saja dari rute yang biasa kita lewati.
Semakin banyak event -diakui atau tidak- makin menggali kreativitas penyelenggara dalam memanjakan peserta lewat membuat rute dan atmosfer bersepeda.
Kalau untuk saya akan semakin lengkap bila jalur yang dilalui ada warungnya. Warung yang cukup bisa memanjakan lidah dan mengisi perut saya.
Karena menurut saya ngapain jauh-jauh gowes kalau gak ngicip makanan yang ada di sana. Laper itu bisa menganggu kesehatan dan mood bersepeda. Anda tentu setuju kan bersepeda itu sejatinya harus happy? Karena bersepeda itu sejatinya kan harus ya. Kalau laper saya susah happy. Wkwkwk.
Nah, belakangan ini rute-rute event sepeda itu dikemas dalam bentuk file. Umumnya berformat gpx. Sizenya tidak besar. Tidak sebesar file foto dengan resolusi tinggi, atau file video HD.
Meskipun secara size kecil, namun file itu secara manfaat sangat besar. Sangat menentukan nasib kita di jalan.
Karena tidak seperti kala itu. Kala itu adalah kira-kira 10 tahun yang lalu, ketika di setiap belokan akan tertulis di jalan. Bila kita selalu menunduk dan tidak melihat rambu maka kita salah jalan dan tersesat.
Ada kalanya waktu itu tanda yang dibuat tidak kelihatan. Ada yang karena angin, cyclist-nya tidak teliti. Atau bahkan ketutupan Pak Ogah si penjaga lalu-lintas.
Saya ada salah satu saran untuk peserta yang ingin ikut event berdasarkan peta ataupun mengikuti gpx -baik yang dari teman maupun dapat dari web. Pastikan Anda browsing dulu di Google Map. Atau paling tidak tanya orang yang mengerti daerah yang dilewati di gpx itu.
Sebab, ada banyak pengalaman tak mengenakan ketika kita tidak mempelajari dulu gpx itu. Karena ada pengalaman rute yang dilewati ternyata melawan arus lalu lintas. Wah gawat kalau ini terjadi. Kita yang pendatang akan autopanik dan merasa kok banyak kendaraan melaju berlawanan arah.
Ternyata memang orang warlok (warga lokal) biasanya memang melawan arus di daerah itu. Mereka biasanya mrepet-mrepet pinggir jalan. Nah kita kalau sekadar mengikuti gpx saja tanpa tahu kepastian, bisa konyol.
Ada pula kejadian ternyata rute di gpx itu cocoknya untuk sepeda MTB. Ini kejadian pada teman saya yang download gpx tanpa mengecek dulu. Rute yang dilewati ternyata jalanan berlumpur dan makadam. Tidak mudah putar balik karena rute tersebut masuk ke daerah yang sepi di dekat persawahan.
Bila sudah download peta yang baik dan sepeda sudah cocok dengan jalur yang Anda pilih pastikan konsentrasi dengan petanya. Jangan asyik bermain hape atau lengah membaca peta. Karena itu bisa membuat Anda kesasar.
Kesasar itu membuat kilometer Anda nambah. Kalau Anda kesasar di turunan dan harus kembali lagi, Anda harus nanjak loh! Bayangkan kalau nyasarnya 10 Km turunan. Itu sama saja Anda kudu siap nanjak balik 10 km lagi.
Lebih meyedihkan lagi jika sepanjang nyasar itu tak ada warung makanan. Yang ada hanyalah rerumputan rimbun, yang bisa menggoda nafsu makan sapi dan kambing. Sekian.(johnny ray)
Ikuti keseruan East Java Journey 2023 dalam dua video dokumenter yang sudah tayang di bawah ini
Part 1
Part 2
Nantikan keseruan video EJJ 2023 kategori 1.200 Km yang siap tayang pekan ini