Tenang Anda gak nggumun kok! Jangankah Anda, yang mungkin baru gowes saat pandami datang, saya saja begitu. Saya masih sering takjub dengan keindahan rute-rute event sepeda yang saya ikut. Padahal saya sudah satu dasawarsa lebih aktif bersepeda. Sudah tak terhitung berapa kali ikut event sepeda.
Kalau untuk saya akan semakin lengkap bila jalur yang dilalui ada warungnya. Warung yang cukup bisa memanjakan lidah dan mengisi perut saya.
Nah, belakangan ini rute-rute event sepeda itu dikemas dalam bentuk file. Umumnya berformat gpx. Sizenya tidak besar. Tidak sebesar file foto dengan resolusi tinggi, atau file video HD.
Karena tidak seperti kala itu. Kala itu adalah kira-kira 10 tahun yang lalu, ketika di setiap belokan akan tertulis di jalan. Bila kita selalu menunduk dan tidak melihat rambu maka kita salah jalan dan tersesat.
Anda browsing dulu di Google Map. Atau paling tidak tanya orang yang mengerti daerah yang dilewati di gpx itu.
Ada pula kejadian ternyata rute di gpx itu cocoknya untuk sepeda MTB. Ini kejadian pada teman saya yang download gpx tanpa mengecek dulu. Rute yang dilewati ternyata jalanan berlumpur dan makadam. Tidak mudah putar balik karena rute tersebut masuk ke daerah yang sepi di dekat persawahan.
Kesasar itu membuat kilometer Anda nambah. Kalau Anda kesasar di turunan dan harus kembali lagi, Anda harus nanjak loh! Bayangkan kalau nyasarnya 10 Km turunan. Itu sama saja Anda kudu siap nanjak balik 10 km lagi.