Event ultra cycling kedua Mainsepeda tahun ini, Three Islands Journey, langsung menjadi perbincangan begitu diinformasikan bahwa pendaftarannya akan dibuka. Di kolom komentar media sosial Mainsepeda banyak cyclist yang saling mengajak temannya untuk ikut. Tak ketinggalan, para alumni East Java Journey 2023 pun turut penasaran. Reka Setya Mahadika dari komunitas Tenda Biru (Tendbir) dan Patricia dari GLCC termasuk di antaranya.
Reka mengaku tak kapok mengikuti event yang digelar Mainsepeda. Bahkan ia penasaran menjajal event lain, termasuk KOM Challenge maupun Three Islands Journey.
“Saya sebenarnya tertarik ikut Bromo KOM tahun ini. Saya sendiri sudah pernah gowes ke Bromo tiga kali. Tapi beda rasanya kalau belum turun di Bromo KOM. Apalagi di sekitar kita banyak cyclist yang berbarengan. Saya berharap tahun depan bisa ikut Bromo KOM,” kata Reka.
Nah, Reka pun antusias begitu mendengar pendaftaran Three Islands Journey segera dibuka. “Menurut saya, event ini unik. Kita diajak gowes melalui tiga pulau dan harus mengejar jam berangkat kapal. Saya rasa event seperti ini belum pernah diadakan sebelumnya. Mainsepeda memang selalu kalau bikin event antimainstream dan terbaik,” ujarnya.
Yang paling dirasakan berbeda di event Mainsepeda menurut Raka adalah keunikan rute dan hospitality-nya. Saat mendengar ada event East Java Journey, Raka awalnya maju mundur untuk ikut. Maklum ia sebelumnya sempat menjajal dua event ultra cycling dengan jarak 700 km dan 400 km..
Reka begitu terkesan dan tak bisa melupakan "siksaan" di East Java Journey tepatnya di segmen Pacitan menuju Trenggalek. "Bagi saya rute paling tak terlupakan di EJJ adalah segmen Pacitan menuju Trenggalek,” ungkapnya. Reka sendiri berhasil finis di posisi keenam di EJJ 2023, catatan waktunya 82:31:42. Usai EJJ, Reka mengaku sempat beristirahat seminggu penuh dari kegiatan gowesnya untuk recovery karena lututnya bermasalah.
Senada dengan Reka, alumnus EJJ 2023 lainnya, Patricia Lisia juga menilai event Three Islands Journey unik.
“Saya rasa Three Islands Journey sangat menarik. Bisa menikmati rute dan keindahan tiga pulau. Apalagi event yang diadakan Mainsepeda juga selalu well organized. COT juga rasional dan mewah," kata juara pertama EJJ 2023 kategori women 40 and up itu. "Jadi saya rasa tidak akan rugi jika mengikuti event yang dibuat oleh mainsepeda,” tegasnya.
Patricia menceritakan, belakangan ia memang sangat antusias mengikuti event ultra cycling. Padahal awalnya ia bersepeda hanya untuk berangkat menuju kantornya. Awal mula aktivitas bike to work itu dilakukan Cipat -panggilan Patricia- pada 2007.
Cipat baru mencoba road bike pada 2022 lalu. Awalnya, ia pengguna MTB. Akhirnya jatuh cinta pada road bike dan mulai ketagihan event ultra cycling. “Kalau ngomong ultra cycling, sebenarnya saya tak asing dengan rute jarak jauh. Sebab suami saya juga pelari ultra. Dia juga yang mengenalkan saya sepeda road bike,” ujar Patricia.
Patricia makin menekuni ultra cycling ketika kenal dan dibimbing Dzaki Wardana. Patricia pun kini sudah mengikuti berbagai event ultra cycling.
Terdekat Patricia akan mengikuti event Silk Road Mountain Race (SRMR) di Kyrgyzstan pada Agustus nanti. Ini adalah event ultra cycling dengan rute 1.800 km dengan elevasi gain 3.200 meter. Tantangan di event ini adalah suhu udara yang mencapai hingga -5 derajat celcius.
Di SRMR, Patricia berpasangan dengan Hendra Wijaya, yang berpengalaman di event serupa. Patricia sendiri sudah berlatih sejak Februari lalu dan terus menambah porsi latihannya.
“Saya berlatih dengan gowes 70-80 km tiap hari. Tiap minggu saya mencari rute yang memiliki elevasi sekitar 6.000 meter. Saya juga olahraga lari untuk meningkatkan endurance dan mempersiapkan berbagai hal lainya”.(mainsepeda)