DocBike Pekalongan ketika gowes menuju Tegal

DocBike Pekalongan akhirnya turun di Bromo KOM 2023 setelah sempat gagal ikuti Bromo KOM 2022. Ada kurang lebih 13 orang dari DocBike yang akan menjajal event sepeda yang juga sering disebut naik hajinya para cyclist ini.

DocBike gagal ikuti Bromo KOM 2022 lalu karena tertipu calo yang memberi iming-iming bisa membantu mendaftar di Bromo KOM, tanpa melalui website resmi.

“Tahun lalu sebenarnya 20 orang dari DocBike sudah berniat ikut Bromo KOM, namun karena terkena musibah ditipu oknum tidak bertanggung jawab, akhirnya kami gagal ikut,” ujar Ketua DocBike Pekalongan dr. Mohammad Yasin, SpOG kepada mainsepeda.

“Alhamdullilah, tahun ini kami akhirnya bisa ikut Bromo KOM. Kami mendaftar melalui website resmi mainsepeda.com dan bisa dapat 13 slot tahun ini,” kata dr Yasin.

Bromo KOM sebenarnya juga bukan event mainsepeda pertama yang diikuti dr. Yasin. Pada 2021 lalu ia berpartisipasi di Kediri Dholo KOM Challenge. Ia berhasil finis under COT.

Rupanya Kediri Dholo KOM Challenge meninggalkan kesan positif untuk dr Yasin. Ia akhirnya mengajak teman-temannya di komunitas untuk berpartisipasi di Bromo KOM Challenge 2023.


dr. Yasin ketika berpartisipasi di Kediri Dholo KOM 2021

“Saya ikut Kediri Dholo KOM 2021, ketika itu saya merasa event-nya Mainsepeda itu lebih rapi, tertata, dan bagus dibandingkan beberapa event yang pernah saya ikuti sebelumnya. Akhirnya saya mengajak teman-teman untuk ikut di Bromo KOM tahun ini,” jelasnya.

Docbike juga sudah melakukan berbagai persiapan bagi anggota yang akan berpartisipasi di Bromo KOM. Dari mulai latihan gowes bersama, hingga cek kondisi kesehatan masing-masing anggota.

Pada 7 Mei 2023 lalu, Docbike gowes dari Pekalongan menuju Tegal. Jaraknya 127,70 km dan diselesaikan dalam waktu 4:24:55.

Terdekat Docbike akan melangsungkan latihan Fondo untuk meningkatkan endurance menuju Paninggaran, Pekalongan. Serta akan gowes bareng dengan komunitas Road Bike Pekalongan.

“Melatih endurance untuk persiapan teman-teman di Bromo KOM nanti,” ujar dr. Faishol Balfas Sp.PD, selaku penentu rute di Docbike Pekalongan.

dr Faishol menambahkan, ia dan anggota DocBike juga sudah cek kondisi kesehatan masing-masing. Dari fisik, tensi, gula, dan kolestrol.

"Yang ditakutkan dari cyclist biasanya kondisi jantung yang dipacu berlebihan. Jadi kembali lagi, setiap cyclist harus tahu batasan mereka masing-masing,” tambah dr. Faishol.

DocBike Pekalongan berdiri 17 Agustus 2021. DocBike merupakan komunitas gowes para dokter yang berafiliasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Ketika kepengurusan IDI Pekalongan baru saja diresmikan, ketua seksi olahraga IDI Pekalongan, dr. Bonis Edi Artoko memiliki ide mengumpulkan rekan seprofesi yang hobi sepeda. Ia tahu ada banyak dokter yang suka bersepeda.

Hanya saja belum ada satu wadah khusus yang menampung dokter pehobi sepeda. Mereka cenderung gabung dengan komunitas lain, atau gowes mandiri.

Dari sana mereka sepakat membuat sebuah rumah baru bernama DocBike Pekalongan. Tanggal 17 Agustus 2021 dipilih sebagai hari jadi.

Mayoritas anggota dari DocBike adalah tenaga kesehatan di Pekalongan. Namun ada beberapa anggota di luar tenaga kesehatan, seperti pengusaha batik dan PNS.


Docbike berfoto bersama ketika berhenti di perjalanan gowes menuju Tegal.

Mereka rutin gowes tiap akhir pekan. Rutenya di Pekalongan dan kota-kota sekitar. "Pekalongan ini enak. Rute gowesnya bisa bervariasi baik di rute datar maupun menanjak," kata dr Yasin.

Dokter asal Blora ini sudah gowes sejak 2018. Lebih awal jika dibandingkan rekan-rekan sejawatnya. Meski demikian, ia tidak pernah kaku soal pemilihan rute gowes DocBike Pekalongan.

Rutenya dibuat senyaman mungkin. Tujuannya agar semakin banyak dokter yang ikut bersepeda.

"Peminat road bike di kalangan dokter di Pekalongan itu banyak. Begitu kami share rute, ada juga yang belum percaya diri dan akhirnya tidak gowes bareng kami. Karena itu buat kami yang penting mereka bersepeda dulu. Kami buatkan rute yang nyaman agar rutin gowes tiap Minggu," jabarnya.

DocBike juga mempunyai misi mengajak tenaga kesehatan maupun masyarakat umum untuk mulai hidup sehat. Sebab terkadang rajin berolahraga tapi tidak dibarengi dengan hidup sehat.

“Misalnya masih banyak cyclist yang masih merokok dan makan-makanan yang menimbulkan penyakit jika konsumsi berlebihan. Nah, kami berharap tenaga kesehatan bisa memberi contoh pada masyarakat untuk menggaungkan gaya hidup sehat,” tutup Yasin.(mainsepeda)

Populer

Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru 
Kolom Sehat: Anti Social-Social Ride
Alur Pendaftaran Cyclist Internasional Mainsepeda EJJ 2025
Herbamojo, Suplemen untuk Mendukung Stamina Tetap Prima
Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
Barang Bawaan Peserta Journey To TGX 2024 Dikirim ke Trenggalek Gratis
Cyclist Favorit: Habibie Jebolan EJJ Gowes Sampai ke Mekkah
Kesalahan Cyclist Pemula: Duduk Mengangkang, Celana Dalam, atau...
Kolom Sehat: Bucin
Kolom Sehat: Meri, tapi Bukan Anak Bebek