Salah satu pembalap idola saya di dunia sepeda, yang juga favorit saya untuk mempertahankan gelar Giro d'Italia, Remco Evenepoel terjatuh dua kali ketika menjalani etape 5 Giro d'Italia 2023. Benar-benar awal lomba yang kurang baik.
Tapi begitulah perbedaan di dunia balap sepeda. Para pembalap tidak ada waktu banyak untuk berlama-lama memperhatikan efek kecelakaan. Selagi sanggup kembali naik sepeda dan melanjutkan perlombaan mereka akan segera bangkit.
Beda dengan pemain bola. Drama kesakitan sambil gulung-gulung memegang kaki kerap terjadi. Harap dimaklumi. Mungkin kelas drama adalah mata kuliah wajib bagi pemain top di cabang olahraga sepak bola.
Kembali ke Remco Evenepoel. Ia mengalami kecelakaan pertama karena ulah seekor anjing yang tiba-tiba masuk kebarisan peloton sepeda di sisi kiri jalan.
Si anjing awalnya membuat pembalap lainnya, Davide Ballerini panik. Ia mencoba menghindar, tapi justru menabrak pengendara depannya. Pembalap itu terjatuh dan membuat kecelakaan berantai yang melibatkan Remco Evenepoel.
Evenepoel yang menang di sesi pembuka pun harus rela posisi puncaknya tergeser. Lomba yang sarat dengan hujan hingga membuat jalanan licin itu memang membuat peserta lain harus hati-hati.
Ketangguhan atlet sepeda memang harus diakui. Dengan luka dan sakit sehabis jatuh pun mereka tetap berusaha menyelesaikan perlombaan. Tapi kesialan masih belum lepas dari Evenepole. Di hari yang sama, Evenepole terlibat kecelakaan kedua kalinya. Yang kedua ini terjadi di Salerno, melibatkan dua pembalap dari team Trek-Segafredo.
Menurut Evenepoel begitulah lomba. Dia akan terus berusaha. Apa yang dialaminya adalah bagian dari perlombaan itu sendiri.
Bagaimana menurut pembaca, siapa yang bakal memenangkan Giro tahun ini? Remco, Primoz Roglic atau siapa?
Biasanya akan mulai keliahatan mulai memasuki minggu ke-2, tapi kalau di awal saja sudah begini, saya berharap agar perlombaan akan tetap seru. Sebab bila ada peserta yang terlalu dominan akan membuat perlombaan menjadi membosankan.
Kandidat lain selain dua nama yang sudah saya sebut adalah Joao Almeida dari UAE Team Emirates, Geraint Thomas dan Tao Geogheganhart dari team tajir Ineos Greandiers. Yang mengejutkan adanya pembalap team Eolo-Kometa Cycling Team di peringkat 10 besar. Namanya Vicenzo Albanese. Rider dan tim itu adalah kuda hitam.
Mungkin banyak yang tidak kenal tim ini, tapi saya tahu pasti sepedanya. Sepedannya memakai brand Aurum. Brand sepeda baru yang diprakarsai Alberto Contador dan Ivan Basso.
Apakah Vicenzo bakal menjadi kuda hitam yang memeriahkan perebutan gelar tahun ini? Kita ikuti bersama ya. Yang jelas lomba ini masih berlansung panjang. Minggu pertama saja belum terlewati. Masih ada dua minggu lebih yang bisa kita nikmati sambal berharap jagoan kita juara, fight for the pink. Sekian.(Johnny Ray)
Foto: Motret Sport dan @H_Dalijono