Dzaki ketika gowes untuk persiapan TABR
Dzaki Wardana akan berpartisipasi di salah satu event ultra cycling terbesar di Amerika Serikat, Trans Am Bike Race (TABR). Dzaki akan berangkat ke negeri Paman Sam 27 Mei mendatang. Ia bakal menjadi orang Indonesia pertama yang ikut event tersebut.
“Sebenarnya awalnya saya mau ikut Transcontinental, sudah mendaftar juga. Ternyata di Transcontinental ada beberapa tes tulis yang harus diikuti mengenai peraturan jalan dan pengetahuan umum di Eropa. Sayangnya waktu pengumuman saya tidak lolos,” ujar Dzaki.
Dari sana, Dzaki lantas mencari balapan serupa. Bertemulah dengan event yang tak kalah menantang, Trans Am Bike Race (TABR). Ia langsung daftar. Dua hari kemudian panitia mengirimkan email dan menyatakan Dzaki Wardana lolos.
TABR adalah event sepeda rutin digelar sejak 2014. Rutenya sepanjang 6800 km dengan elevasi total mencapai 53.000 meter. TABR start di Astoria, Oregon. Finis di Yorktown, Virginia.
Ini adalah event unsupported. Jadi di event ini cyclist hanya diberi info rute dari start hingga finis.
Peserta tidak diperbolehkan melakukan drafting, dan tidak boleh menerima dukungan dalam bentuk apa pun dari pembalap lain, teman, atau keluarga.
Pemegang rekor di event ini adalah Abdullah Zeinab (Australia). Ia berhasil menyelesaikan balapan dalam waktu 16 hari.
“Saya sebenarnya bisa masuk ke Transcontinental melalui jalur khusus dari pihak sponsor saya. Namun akhirnya saya memutuskan untuk fokus di Trans Am, karena dari jarak Trans Am juga dua kali lebih jauh. Saya juga ingin mencoba rute bersepeda di Amerika,”.
Trans Am mengharuskan para pembalap punya strategi memilih berapa banyak waktu yang akan digunakan untuk bersepeda, beristirahat, dan mengisi "pondasi" (asupan makanan) setiap hari.
Dzaki sendiri sudah mulai melakukan berbagai persiapan latihan untuk mengikuti TABR. Dari mempersiapkan kondisi fisik dan psikis. Termasuk mempersiapkan sepedanya. Ia akan membawa sepedanya, Wdnsdy Journey KS.
Dzaki gowes malam hari untuk persiapan event ultra cycling di Amerika
“Untuk sepeda saya hanya menambahkan race bar. Sebab setelah saya di YouTube, banyak sekali rute lurus yang jaraknya panjang. Jadi saya rasa race bar akan sangat membantu,” tambah cyclist asal Tangerang itu.
Dzaki memprediksi tantangan terberatnya akan dihadapi di Colorado yang punya ketinggian 2000 mdpl. Bahkan ada beberapa titik yang mencapai ketinggian hingga 3200 mdpl. Tentu ini akan berpengaruh pada kadar oksigennya.
“Untuk mengatasi rute di Colorado, seminggu terakhir saya sudah mulai berlatih gowes di rute high altitude, semoga nantinya latihan ini bisa membantu ketika di Colorado,” katanya.
Dzaki punya target realistis. Bisa finis di bawah 30 hari. Ia akan coba konsisten gowes 250-300 km setiap hari. Edisi ke-9 Trans Am Bike Race akan start pada 4 juni 2023 waktu setempat di Astoria, Oregon, Amerika Serikat.(mainsepeda)
Saksian Podcast Mainsepeda Episode 133