Selebrasi Nico Denz (Bora-Hansgrohe) ketika meraih juara etape Giro pertamanya
Etape ke-12 Giro d’Italia direbut oleh pembalap Jerman, Nico Denz (Bora-Hansgrohe). Ini adalah kemenangan terbesar sepanjang kariernya. Kemenangan yang diraih setelah beberapa kali memenangi sprint dramatis dalam breakaway.
Denz berhasil unggul dari Tom Skujins (Trek-Segafredo) dan Sebastian Berwick (Israel-Premier Tech) ketika menuju garis finis di Rivoli. Tiga pembalap terdepan ini unggul hingga 100 km di depan peloton besar.
Peloton besar terdepan baru finis delapan menit kemudian dengan Geraint Thomas (Ineos Grenadiers) sebagai pemimpinnya. Ia sekaligus masih mempertahankan jersey pink-nya. Tidak ada perubahan yang terjadi klasemen general classification, Sepp Kuss (Jumbo-Visma), Ilan Van Wilder (Soudal-QuickStep), dan Patrick Konrad (Bora-Hansgrohe) berhasil mendapatkan waktu beberapa menit untuk bersaing di klasemen GC.
Peloton terdepan berjumlah 30 pembalap ketika memasuki tanjakan pertama di Pedaggera. Kemudian menjadi lima pembalap ketika balapan menyisakan 95 km jelang finis karena kondisi hujan deras.
Para pembalap Trek Segafredo yang sempat memimpin peloton mengurangi kecepatan secara tiba-tiba untuk membuka celah bagi Skujins melakukan breakaway. Dan itu bisa diikuti empat pembalap lainnya yang bisa memanfaatkan celah yang terbuka, termasuk Denz.
Samuele Battisela (Astana Qazaqstan) sempat berada di antara lima pembalap yang melakukan breakaway. Namun kemudian terjatuh karena muntah di atas sepedanya. Sementara Alessandro Tonelli (Green Project-Bardiani-CSF-Faizane) tergeser di tanjakan Colle Braida sehingga meninggalkan tiga pembalap yang bertarung ketat hingga garis finis.
Tom Skujins (Kiri) dan Nico Denz (Kanan) setelah melakukan Breakaway dari peloton pemimpin
Puncak tanjakan terakhir memiliki kemiringan 7,1 persen. Berjarak 9,8 km. Lalu dilanjutkan turunan curam 5 km menuju finis.
Denz terus berjuang mengikuti Skujins yang terus mempercepat laju di depan. Ketiga pembalap itu saling susul di turunan jelang finis.
Denz akhirnya berhasil melakukan serangan di kilometer terakhir dengan memanfaatkan slipstream dari belakang Skujins. Akhirnya Denz berhasil merayakan kemenangan etape Giro d’Italia. Ini pertama dalam kariernya.
“Saya sangat bangga. Saya tidak mendunga kemenangan hari ini. Seharusnya saya membantu Konrad (rekan setim Denz) untuk memenangkan etape, namun kolaborasi saya dengan tim sangat buruk hari ini, ketika saya sadari saya berada di depan, dan ketika ada celah saya berusaha untul memanfaatkannya,” ungkap Denz.
Denz merasa di tanjakan terakhir sudah berada di batas kemampuannya.
"Saya nyaris tidak bisa melewati puncak. Ketika saya berhasil melewati puncak, di situ saya merasa memiliki kesempatan. Akhirnya saya mencoba memanfaatkannya dan ternyata bisa meraih kemenangan,” ujar pembalap berusia 29 tahun itu.(mainsepeda)
Om Ray ternyata pernah menjajal salah satu rute Giro d'Italia, simak di Podcast Mainsepeda di bawah ini