Merah putih kembali berkibar hari Senin siang, 20 Agustus di Subang, Jawa Barat. Atlet pesepeda downhill, Tiara Andini Prastika dan Khoiful Mukhib berhasil mempersembahkan dua medali emas untuk Indonesia di lomba olahraga Asian Games 2018.
Selain dua nama itu, masih ada Nining Porwaningsih dan Popo Ariyo Sejati. Keempat andalan Indonesia ini tampil sangat dominan saat seeding run di pagi harinya.
Juara Women Elite Downhill Asian Games 2018. Tiara Andini Prastika (tengah) meraih medali emas, Vipavee Deekaballes (kiri) meraih medali perak dan Nining Porwaningsih (kanan) meraih medali perunggu.
Mereka konsisten menjadi yang tercepat menduduki posisi pertama dan kedua. “Dengan hasil seeding run ini, dipastikan atlet Indonesia bisa meraih podium dengan meyakinkan,” ungkap Fitra Tara Mizar, Kepala Litbang, Penelitian dan Pembangunan ISSI Jabar.
Meskipun Tiara tampil baik dan konsisten, tapi lawan dari Thailand, Vipavee Deekaballes tetap paling diwaspadai. “Dia adalah juara Asia dan saya belum pernah sekalipun mengalahkannya di even internasional,” bilang wanita berusia 22 tahun ini.
Aksi Tiara Andini Prastika di trek Khe Bun Hill, Subang.
Saat seeding run, Tiara menambahkan, dikuatirkan Deekaballes sengaja tidak maksimal mengeluarkan tenaganya sehingga memberi angin segar untuk lawan.
Atlet downhill Indonesia memang diuntungkan dengan lokasi perlombaan di Khe Bun Hill Subang. “Strategi pemenangan sangat penting, sebulan terakhir, atlit kita terus fokus berlatih di trek sepanjang 1,6 kilometer ini. Sehingga sudah sangat hafal kondisi trek. Sedangkan tim lain hanya mempunyai kesempatan mencoba trek satu kali saja selama tiga jam,” tukas Fitra Tara Mizar.
Bukan itu saja, konsistensi atlit Indonesia di setiap sesi jadi kunci kemenangan juga. Dua kali running, Tiara yang merupakan anggota Patrol Mountain FJC Downhill Team tak terbendung menjadi yang tercepat.
Akhirnya wanita asal Semarang ini mencatat waktu 2 menit 33,056 detik saat race. Sedangkan lawan dari Thailand yang paling ditakutinya itu tertinggal 9,598 detik dari Tiara yang menduduki posisi ke-16 dunia ini.
Sayang, Nining Porwaningsih yang bisa menduduki tercepat kedua seeding run malah melorot jadi juara tiga saat final race. Hanya terpaut 0,10 detik dari peraih medali perak.
"Ini adalah medali emas Asian Games pertama saya. Yang jelas saya merasa senang, terbayar sudah hasil latihan saya," bangga Tiara.
Pemenang untuk kategori putri sudah sesuai target, tapi untuk kategori putra tidak semulus itu. “Andalan utama kita, Popo Ariyo Sejati malah jatuh saat race dan out dari lomba. Kami semua sudah merelakan kehilangan kesempatan meraih emas. Tapi Khoiful Mukhib berhasil tampil gemilang dan memboyong emas!” cerita Fitra Tara Mizar bersemangat.
Popo Ariyo Sejati, andalan utama kategori Men Elite Downhill mengalami kecelakaan saat race dan tidak dapat melanjutkan lomba.
Dengan catatan waktu 2 menit 16,687 detik membuat Khoiful mengalahkan Chiang Shengshan, atlet downhill dari Taiwan di posisi kedua yang finis lebih lambat 1,497 detik. Dan Suebsakun Sukchanya dari Thailand memboyong perunggu dengan waktu 2 menit 18,449 detik.
Juara Men Elite Downhill Asian Games 2018. Khoiful Mukhib (tengah) meraih medali emas, Chiang Shengshan (kiri) meraih medali perak, dan Suebsakun Sukchanya (kanan) meraih medali perunggu.
"Terima kasih pertama untuk negara, pelatih sama istri dan anak saya yang masih di kandungan," kata pembalap berusia 27 tahun itu.
Ketua umum PB ISSI, Raja Sapta Oktohari pun sangat bangga dengan pencapaian Tiara, Khoiful dan Nining ini. “Bapak Presiden menelpon dan mengucapkan selamat secara langsung kepada kedua peraih emas ini dan disaksikan oleh semua penonton,” tutup Okto. (mainsepeda)
Aksi Khoiful Mukhib dalam memperebutkan emas untuk kategori Men Elite Downhill Asian Games 2018.
Foto : Fitra Tara Mizar, Antara Inasgoc, Asiangames, juara.net dan Pikiran Rakyat