Zdenek Fukar (dua dari kanan) berada di podium para pesaingnya, Sadiman dan Asril Kurniadi.
Zdenek Fukar sudah lima kali mengikuti gelaran Bromo KOM Challenge. Namun bukan berarti itu membuatnya mudah menaklukkan tanjakan Bromo dan merebut catatan terbaik di kategori usianya, 50-54.
Cyclist asal Austria itu mengaku masih mengalami banyak kesulitan. Beruntung ia tetap bisa podium di Antangin Bromo KOM Challenge 2023, Sabtu, 27 Mei 2023. Fukar sukses merebut posisi ketiga di kategori Men age 50-54. Di belakang Sadiman dan Abah Kurniadi (Abah Asril).
Di kategori itu, Fukar memang harus bersaing dengan nama-nama yang selama ini sangat kompetitif. Ada Sadiman, Asril Kurniadi, dan Rudy Rustanto alias Rudy Cepu. Beruntung Fukar meskipun kesulitan masih bisa finis di depan Rudy Cepu.
Fukar sendiri masih terobsesi memecahkan rekor pribadinya. Ia ingin memperoleh catatan waktu lebih baik dari penampilan Bromo KOM-nya pada 2020.
Pada Bromo KOM 2020, Fukar finis dengan catatan waktu 01:50:40. Itu lebih baik dibanding catatan waktunya di Bromo KOM 2019, yakni 02:12:51. Saat itu, Fukar berhasil finis di urutan kedua dari kategori yang ia ikuti.
Nah, pada Bromo KOM 2023, Fukar finis dengan catatan sedikit lebih lambat, 01:51:12. “Saya lumayan lupa perjalanan rute tahun ini. Dan rasanya di akhir tanjakan di tahun ini lumayan berat,” ungkapnya usai balapan.
Selama persiapan Antangin Bromo KOM Challenge 2023, Fukar mengaku berlatih intens selama tiga bulan. Ia mengikuti training program. “Memang saya ingin naik podium dan tampil lebih baik tahun ini,” ungkapnya.
Bagi Fukar keinginannya terus ikut Bromo KOM tak lain karena kemeriahan event ini. Apalagi rutenya memang eksotis. Belum lagi cuaca cerah yang mendukung perjuangannya untuk finis lebih awal.
“Sayangnya, saya nggak sempat ambil foto karena harus konsentrasi bersepeda. Karena tahun ini saya punya target tersendiri,” tuturnya.
Baca Juga: Debutan di Bromo KOM, Sadiman Patahkan Dominasi Abah Asril dan Rudy Cepu
Fukar mengatakan tempo Bromo KOM cepat di awal perjalanan. Ia melihat semua pesepeda berusaha keras hari ini. Sehingga ia juga harus melakukan hal yang sama. Namun, tanjakan terakhir Bromo KOM selalu menantang baginya. Membuat energinya terkuras habis.
“Di akhir selalu ada tantangannya, jadi sangat sulit untuk memberikan energi di akhir. Sehingga tenaga mulai menurun. Tetapi saya menikmati perjalanan tahun ini. Jika ada Bromo KOM tahun depan, saya akan ikut lagi,” pungkas Zdenek.
Antangin Bromo KOM Challenge 2023 sukses digelar. Para peserta diajak bersepeda menuju pit stop di GOR Untung Suropati, Kota Pasuruan. Dari sana kemudian peserta mengarah ke Start KOM di Pasrepan untuk menembus tantangan tanjakan menuju finis di Puncak Wonokitri, Kabupaten Pasuruan.
Baca Juga: Ikut Trilogi Jatim, Dapat Bonus 20 Poin
Antangin Bromo KOM Challenge 2023 diikuti total 1.600 peserta. Mereka datang dari 600 komunitas/tim, berasal dari 163 kota/kabupaten di 36 provinsi di Indonesia. Ada juga peserta yang datang dari 5 negara.
Antangin Bromo KOM Challenge 2023 dipersembahkan oleh Mainsepeda.com dan Antangin. Disponsori oleh Counterpain, Kahf, Azawear, SUB Jersey.
Acara ini juga disupport oleh Strive, MPM Distributor Honda, Super O2, KAI (Kereta Api Indonesia), Mayapada Hospital, Azrul Ananda School of Suffering, Wdnsdy Bike, Johnny Ray Cycling, Pemkot Surabaya, BanggaSurabaya, Polda Jawa Timur, Pemkab Pasuruan, Pemkot Pasuruan, Suara Surabaya, Surya, Tribun Jatim, dan Disway.id National Network.(mainsepeda)
Jangan lupa tonton Podcast Mainsepeda episode 133