Semangat dua jenderal polisi bintang dua ini patut diapresiasi. Mereka anti nyerah demi bisa merasakan finis di Antangin Bromo KOM Challenge 2023, Sabtu 27 Mei 2023.
Dua jenderal itu sama-sama pernah bertugas di Jawa Timur. Mereka adalah Irjen Nico Afinta (mantan Kapolda Jatim) dan Irjen Rudy Setiawan (mantan Kapolrestabes Surabaya). Nico saat ini menjadi Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK, dulu Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian atau PTIK). Sedangkan Rudy kini menjabat sebagai staf ahli Kapolri.
Kedua jenderal polisi itu masuk dalam daftar cyclist peserta Antangin Bromo KOM Challenge 2023. Nico finis lebih dulu. Baru kemudian disusul Rudy Setiawan.
Nico mengaku keinginannya untuk finis sangat kuat. Hal itu yang membuatnya tidak mau nyerah. "Keinginan finis yang begitu kuat itu ternyata bisa mengalahkan rasa capek, sakit dan nyeri sepanjang perjalanan," kata Nico yang sempat terjatuh sebelum garis finis.
Apalagi, kata Nico, event Bromo KOM Challenge berbeda dengan yang lain. Antar cyclist sangat guyub. Saling menyemangati. "Bukan pada saya saja loh. Saya lihat semua tadi saling support, saling menyemangati. Itu juga yang membuat energi saya bertambah, dan terus berupaya finis," kata alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1992 itu.
Nico merasa dapat pelajaran berharga dari hasil yang dicapai di Bromo KOM Challenge. Jika punya kemauan kuat, keberhasilan pasti akan menyertai. Dan keberhasilan itu tidak bisa sendiri. Butuh saling support.
Event Bromo KOM Challenge bukan hal baru bagi Nico. Ia sudah pernah merasakan sebagai peserta saat masih menjabat sebagai Kapolda Jatim. Yakni saat berlangsung Bromo KOM Challenge 2022. Saat itu, start Bromo KOM digelar di halaman Mapolda Jatim. Tapi Nico tidak ikut memberangkatkan. Sebab ia sebagai pesertanya.
Keberangkatan peserta saat itu dilepas oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. Nico berada di barisan depan sebagai road captain. "Bedanya saat itu saya mengawal para peserta sampai pit stop saja (saat itu di Gedung Harmonie, Kota Pasuruan). Kalau sekarang saya ingin naik kelas, saya tetapkan sejak awal harus bisa finis," katanya. Ia bahkan beberapa kali latihan nanjak khusus untuk persiapan Bromo KOM.
Bersepeda memang olahraga rutin yang digeluti Nico. Bahkan ketika menjabat sebagai Kapolda Kalimantan Selatan (sebelum menjadi Kapolda Jatim), Nico sudah aktif bersepeda.
Saat itu ia bersepeda hanya untuk menjaga kesehatan. "Tapi ternyata dalam bersepeda itu ada tingkatan yang lebih tinggi, yakni mengalahkan diri sendiri, merasakan hal yang sulit. Bersepeda menuju ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut itu kan menurut saya luar biasa. Dan ternyata saya bisa juga menyelesaikannya," jelasnya.
Nico juga mengapresiasi Azrul Ananda serta tim Mainsepeda.com yang terus membuat event Bromo KOM Challenge terselenggara, dan makin meriah tiap tahunnya. Sebab, kata Nico, Bromo KOM sudah terbukti bisa menggerakan ekonomi, melahirkan atlet-atlet baru, mengajak orang-orang terus naik kelas dalam bersepeda.
Oleh sebab itu, Nico berupaya mensupport event ini. Bukan sekadar pada penyelenggaraannya, tapi juga ikut mengajak orang-orang ikut berpartisipasi sebagai peserta. "Tahun ini saya kan mengajak teman-teman sesama polisi untuk ikut merasakan tantangan Bromo KOM," ujarnya.
Irjen Nico Afinta usai finis dan menunggu kedatangan Irjen Rudy Setiawan.
Semangat untuk tetap finis juga ditunjukkan Irjen Rudy Setiawan. Alumnus Akpol 1993 itu menolak di-loading meski sudah melewati cut off time (COT). Bahkan, Nico Afinta sebagai senior juga berupaya memberikan dukungan dengan menunggu Rudy di garis finis.
"Jangan tinggal Pak Rudy. Kita semua tunggu di sini untuk memberikan semangat," ujar Nico pada polisi-polisi lainnya yang sudah finis lebih dulu.
Sesampai finis, Rudy tampak begitu bahagia. "Wah akhirnya saya bisa menyelesaikan tantangan ini. Saya sangat tertantang, meskipun tertatih-tatih akhirnya bisa finis juga," ujar Rudy yang finis ditemani oleh CEO Sub Jersey, Bagus Ramadhani.
Sebelum pulang, Nico dan Rudy foto bersama. "Perlu ini untuk dokumentasi bahwa kita pernah finis Bromo. Boleh pinjam medalinya dong, biar seperti finisher," ujar Nico pada peserta lain.
"Luar biasa semangatnya Pak Nico dan Pak Rudy. Semangat mereka menaklukkan Bromo KOM Challenge menjadi motivasi para peserta lain untuk tetap lanjut sampai finis," kata Bagus.
Antangin Bromo KOM Challenge 2023 sukses digelar. Para peserta diajak bersepeda menuju pit stop di GOR Untung Suropati, Kota Pasuruan. Dari sana kemudian peserta mengarah ke Start KOM di Pasrepan untuk menembus tantangan tanjakan menuju finis di Puncak Wonokitri, Kabupaten Pasuruan.
Event yang kerap disebut "naik haji"-nya para cyclist ini diikuti total 1.600 peserta. Mereka datang dari 600 komunitas/tim, berasal dari 163 kota/kabupaten di 36 provinsi di Indonesia. Ada juga peserta yang datang dari 5 negara.
Antangin Bromo KOM Challenge 2023 dipersembahkan oleh Mainsepeda.com dan Antangin. Disponsori oleh Counterpain, Kahf, Azawear, SUB Jersey.
Acara ini juga disupport oleh Strive, MPM Distributor Honda, Super O2, KAI (Kereta Api Indonesia), Mayapada Hospital, Azrul Ananda School of Suffering, Wdnsdy Bike, Johnny Ray Cycling, Pemkot Surabaya, BanggaSurabaya, Polda Jawa Timur, Pemkab Pasuruan, Pemkot Pasuruan, Suara Surabaya, Surya, Tribun Jatim, dan Disway.id National Network.(mainsepeda)