Criterium du Dauphine adalah sebuah kejuaraan balap sepeda jalan raya yang digelar sejak 1947. Event ini dibuat oleh media lokal, Dauphiné Libere. Tahun ini Criterium du Dauphine digelar etape di wilayah Dauphiné di Prancis, 4-11 Juni 2023.
Criterium du Dauphine juga kerap dianggap sebagai pemanasan sebelum para pembalap turun di dunia Tour de France. Jadi biasanya akan banyak pembalap yang disiapkan di TDF memulai pemanasannya di event ini. Ada beberapa nama pembalap bakal menjadi unggulan di Criterium du Dauphine. Siapa saja mereka?
1. Jonas Vingegaard (Jumbo-Visma)
Vingegaard kembali beraksi setelah rehat dua bulan terakhir. Juara Tour de France 2022 itu akan menjadi pembalap yang paling banyak difavoritkan meraih gelar juara.
Tahun lalu pembalap asal Denmark ini berada di urutan kedua, di belakang rekan setimnya Primoz Roglic. Kemudian ketika Tour de France, Vingegaard ganti yang mengalahkan Roglic. Vingegaard berhasil menjadi juara di Tour de France 2022 setelah berhasil menumbangkan Tadej Pogacar (UAE Team Emirates), sang juara bertahan Tour de France 2021.
Akan sangat mengejutkan jika Vingegaard tidak berhasil menjadi juara pertama di Dauphine nantinya.
2. David Gaudu (Groupama-FDJ)
Pembalap tuan rumah Prancis, Gaudu memiliki performa yang tidak dapat dikesampingkan di balapan musim semi lalu. Gaudu akan menjadi pemimpin dari tim Groupama-FDJ di Tour de France, setelah Thibaut Pinot difokusnya untuk balapan di Giro d’Italia lalu.
Meskipun musim ini sama sekali belum memenangkan balapan, Gaudu menunjukan performa luar biasa di Paris-Nice. Di event itu ia bersaing dengan Pogacar dan Vingegaard.
Pembalap berusia 26 tahun ini tentu akan menjadi ancaman yang patut diwaspadai dan bisa mencuri kemenangan di Dauphine musim ini. Bukan tidak mungkin dia dapat menyulitkan Vingegaard.
3. Adam Yates (UAE Team Emirates)
Dengan Tadej Pogacar yang masih dalam pemulihan cedera dan fokus untuk mengembalikan performanya, Adam Yates akan mendapatkan kesempatan memimpin timnya di Dauphine.
Pembalap asal Inggris ini juga sedang berada di top performa, setelah meraih posisi ketiga di UEA Tour, kemudian berhasil meraih kemenangan di Tour de Romandie. Yates saat ini sedang menjalani pemusatan latihan tim di Sierra Neva.
Criterium du Dauphine akan menjadi perlombaan pertamanya setelah Romandie. Yates berusaha melengkapi gelarnya di etape WorldTour yang diraihnya di Romandie, Volta a Catalunya, dan UEA Tour.
Ini juga waktunya Yates membuktikan ia layak berada di UEA Team Emirates, setelah kepindahannya dari Ineos Grenadiers musim ini.
4. Mikel Landa (Bahrain-Victorious)
Landa akan menghadapi Criterium du Dauphine untuk keempat kalinya dalam karirnya. Tentu ini akan menjadi keuntungan bagi Landa karena dia sudah pasti memiliki strategi berdasarkan pengalamannya di Dauphine.
Pembalap berusia 33 tahun ini memiliki musim yang cukup bagus di balapan musim semi lalu. Ia berada di posisi kedua podium di Itzulia Basque Country dan Vuelta a Andalucía.
Landa juga berhasil finis di posisi ketiga di La Flèche Wallonne. Lalu di posisi kelima di Volta a Catalunya, dan posisi ketujuh di Volta a Valenciana dan Tirreno-Adriatico.
Berbagai catatan itu tentu ini akan menjadi modal yang bagus untuk balapan di Dauphine. Landa juga memiliki motivasi tersendiri menambah kemenangan ke-17 dalam kariernya di dunia balap sepeda, sebelum fokus menuju Tour de France Juli nanti.
5. Jai Hindley (Bora-Hansgrohe)
Jai Hindley bisa dibilang adalah underdog di Criterium du Dauphine 2023. Tapi ia selalu berhasil merangsek ke posisi sepuluh besar GC di tiga balapan terakhir yang diikutinya. Mulai Tour Down Under, Volta ao Algarve, Tirreno-Adriatico, dan Volta a Catalunya.
Juara Giro d’Italia 2022 ini pertama kalinya membalap di Criterium du Dauphine dan Tour de France. Tentu ini juga akan menjadi motivasi tersendiri baginya. Pada WorldTour bulan Mei lalu, ia berhasil mengalahkan Mikel Landa dan Carapaz yang juga menjadi unggulan di Criterium du Dauphine.(mainsepeda)
Jangan lupa saksian Podcast Mainsepeda terbaru