Ngobrol soal Brompton di Malang belum lengkap jika tidak menyebut Brompton Ngalam Squad (BNS). Itulah komunitas Brompton yang diklaim pertama di Malang. Meskipun tren sepeda lipat dan Brompton saat ini tidak seperti awal-awal pandemi, namun komunitas ini tetap kompak dan aktif.

Para anggota BNS masih rutin berkumpul di Mmmm Coffee . Kedai kopi milik Ferry Mamen ketua dari BNS. Yang unik dari BNS adalah irisannya dengan komunitas road bike tersohor di Malang, yakni Ratjoen Cycling Club (RatjoenCC). Ferry menyebut sekitar 80 persen anggota BNS ya merupakan cyclist Ratjoen.

BNS dibentuk pada November 2017. Awalnya, terkumpul 12 cyclist pengguna Brompton yang kerap gowes bersama-sama. Sengaja dipilih nama Brompton Ngalam Squad (BNS) yang sangat bernuansa Malang.

“Ngalam itu adalah kata Malang dibalik. Di sini terkenal dengan kata-kata yang dibalik. Dibaca dari belakang,” tukas Ferry.

BNS rutin menggelar gowes tiap hari Sabtu pagi. Tidak ada meeting point tertentu karena titik kumpul ditentukan bersamaan dengan rute yang akan dijalani.

“Kadang jauh. Kadang pendek. Kadang nanjak. Kadang flat. Tergantung mood teman-teman dan tergantung bahasan kita di Whatsapp Group. Rute kami rupa-rupa gitu yang penting guyon, gowes, dan kuliner,” bilang Ferry, lantas tertawa. 

Meski kesannya tidak serius, tapi anggota BNS kerap menorehkan prestasi. Anggota bernama Harly misalnya. Ia pernah menjadi finisher ke-6 di event B100K Solo Endurance 2018. Tak kalah dengan Harly, Victor juga meraih juara satu di Bromo KOM Challenge 2019.

Terbaru, anggota BNS berhasil meraih podium di event IDC 3 Bali International Challenge, 1-3 Juni 2023. Muhammad Nur Alif atau akrab disapa Vlogfila berhasil meraih posisi kedua. Sedangkan Victor meraih posisi ketiga.

IDC 3 adalah sebuah event balap sepeda Brompton selama tiga hari. Start di Sanur dan finis kembali ke Sanur. Kemenangan peserta ditentukan olrh catatan waktu yang mereka raih selama tiga hari tersebut.

Selama ini BNS mempunyai basecamp di kafe MMMM Coffee yang berada di kawasan Basuki Rahmat. “Alasannya ya karena tidak susah mencari kafe ini karena di pinggir jalan," ujar Ferry. MMMM Coffee kerap jadi meeting point sekaligus titik finis terutama saat night ride di bulan puasa ini,” tambah Oky, salah satu anggota BNS.

MMMM Coffee sendiri menggambarkan bahwa pemiliki kedai kopi ini adalah orang dari komunitas sepeda. Sepeda Brompton digunakan sebagai hiasan kafe. Plus ada berbagai macam merchandise di sana. Mirip dengan konsep Wdnsdy Cafe di Surabaya Town Square (Sutos).

Tak hanya sepeda dan pernak-perniknya, di salah dinding juga terpajang berbagai medali dan piagam yang diperoleh oleh anak-anak BNS. Bahkan lucunya, ada helm pecah dan ban yang sudah terkoyak yang ditandatangai pemiliknya. Helm dan ban ini ternyata bekas kecelakaan dari anggota BNS.

“Ya saya pajang di dinding, jadi teman-teman yang sudah terkena insiden juga bisa selalu mengingat kejadian itu dan tidak mengulanginya lagi, serta teman-teman lainnya juga bisa mengambil pelajaran,” kata Mamen.

MMMM Coffee juga jadi tempat bertemunya berbagai komunitas sepeda. Baik di kota Malang maupun komunitas luar malang yang sedang gowes ke kota apel itu.

"Dari pada bingung mau menjamu di mana, ya sudah sekalian di sini. Apalagi kan sering ada beberapa cyclist yang datang individu ke sini. Jadi enak, cyclist ketemu sesama cyclist," tambah Mamen.(mainsepeda)

Jangan lupa saksian Podcast Mainsepeda terbaru

Populer

Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru 
Kolom Sehat: Anti Social-Social Ride
Alur Pendaftaran Cyclist Internasional Mainsepeda EJJ 2025
Cyclist Favorit: Habibie Jebolan EJJ Gowes Sampai ke Mekkah
Kolom Sehat: MTB
Tips Memilih Lebar Handlebar yang Ideal
Tips Merakit Gravel Bike dengan Harga Terjangkau
Barang Bawaan Peserta Journey To TGX 2024 Dikirim ke Trenggalek Gratis
Inilah Rute Journey To TGX 2024, Jarak Sama COT Bertambah
Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan