Tuntas sudah perjalanan Three Islands Journey (TIJ) 2023. Etape ketiga ditutup dengan bahagia. Meskipun sempat diajak gowes nanjak keliling Lombok Tengah lewat rute yang dibuat Francesco Bruno alias Cecco, namun mayoritas peserta puas. Apalagi di akhir mereka finis dan bisa gowes sepuasnya di dalam Sirkuit Mandalika.
Kepuasan peserta itu bisa dilihat di unggahan-unggahan media sosial mereka. Juga diungkapkan lewat WhatsApp Group (WAG) khusus peserta.
Ungkapan di WAG itu disampaikan para peserta ketika founder Mainsepeda, Azrul Ananda pamit balik lebih dulu ke Surabaya. Azrul ada acara yang harus dihadiri pada Minggu sore, 18 Juni 2023.
"Teman-teman izin saya harus cus langsung ke bandara, ada acara jam 14 di Surabaya. Mewakili semua di Mainsepeda, saya mohon maaf atas siksaannya dan terima kasih banyak semoga tidak kapok," tulis Azrul di WAG.
Azrul sebenarnya sempat bercengkrama dengan para peserta yang finis-finis lebih dulu. Namun ia harus segera ke bandara. Terpaksa ia berpamitan pada semua peserta via WAG.
Respon peserta menanggapi chat Azrul itu ternyata lucu-lucu.
"Suwun Mas AA (Azrul Ananda) mantap acarane, Mainsepeda is the best. Peserta puas disiksa," ucap Rudy Rustanto alias Rudy "Cepu". Rudy termasuk cyclist yang rutin ikut berbagai event Mainsepeda. Baik yang berkonsep KOM (King of Mountain) maupun ultra cycling.
Pernyataan Rudy Cepu ditimpali juga oleh Nanang Izzuddin asal Kabupaten Malang. Nanang ikut TIJ bersama istrinya, Fajar Ariningtyas. "Makasih eventnya unik, dan seru. Panitianya ramah-ramah dan helpful! Cuman katanya fun tapi ternyata penuh siksaan," canda Nanang sembari memberikan emoticon tertawa.
Sebelum membalas chat tersebut, Nanang dan istrinya sempat bertemu dengan tim Mainsepeda. Ia terlihat bahagia begitu berhasil menuntaskan tantangan TIJ di dalam Sirkuit Mandalika.
Pasutri itu merasa "tertipu" dengan etape ketiga yang sempat dikira sekadar fun. Apalagi jaraknya hanya 84 km. Etape penutup pula.
“Memang bener kata Mas Azrul, peserta itu jangan dikasih tahu yang sebenarnya. Makanya kalau ditanya bagaimana kesan etape ketiga ini, saya gak mau bilang susahnya, biar dirasakan sendiri sama peserta tahun depan," kelakar Nanang.
Istrinya, Ariningtyas menimpali, "Jadi buat teman-teman, TIJ itu enak kok, banyak turunannya. Jangan khawatir, pokoknya TIJ ini mantap banget".
Peserta TIJ 2023 memang mendapat “surprise” di etape 3. Meskipun hanya 84 km dari total seluruh jarak tempuh TIJ, para cyclist banyak yang tak menyangka akan dihadapkan tanjakan-tanjakan menyiksa. Sebelum mereka finis di Sirkuit Mandalika, Minggu, 18 Juni 2023.
Bukan hanya Nanang, beberapa cyclist bahkan mengira etape 3 akan ramah. Maklum etape penutupan. Biasanya etape penutapan hanya sebagai pelengkap happy-happy.
Hal tersebut salah satunya diungkapkan dr Dedi Winarto, Sp.PD. Cyclist asal komunitas MeDYC, Semarang itu tak menyangka dihadapkan banyak tanjakan. “Tersiksa loh, tapi puas karena tanyakan itu juga menyuguhkan pemandangannya yang keren. Yang di dekat pantai itu bagus. Saya banyak foto-foto tadi di jalan,” tutur Dedi.
Cyclist yang berprofesi sebagai dokter spesialis penyakit dalam itu juga me-ranking etape mana yang membuatnya tersiksa. Dedi memilih etape kedua. Di mana para cyclist diajak menjelajah Pulau Dewata lewati jalur utara.
“Hari pertama nggak seberapa. Mungkin karena fisik masih kuat ya. Jadi gas terus. Hari kedua itu yang berat. Hari ketiga ada kejutan tapi jaraknya nggak sejauh yang kedua,” katanya.
Hal serupa diungkapkan oleh Ferry Silviana Veronica. Cyclist yang juga istri dari Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar itu mengaku sedikit terkejut dengan tanjakan yang dihadirkan di etape 3. Namun “Bu Fey”, begitu ia kerap disapa, tetap mengapresiasi pemilihan rute yang dilakukan oleh Mainsepeda.com. Terutama soal jalur gravel yang dilalui.
“Selain dihajar tanjakan tadi, gravel-nya seru. Ini the real gravel. Biasanya itu gravel yang jalan rusak yang dilewati. Ini bener-bener gravel. Untungnya, sepedanya juga sudah disesuaikan. Kalau pas gravel mungkin yang susah handling-nya aja. Harus fokus saat ngendaliin fisik dan sepeda,” kata Bu Fey.
Bu Fey juga menganggap bahwa setiap etape dalam Three Islands Journey memiliki keunikan yang berbeda-beda.
“Hari pertama keren. Hari kedua seru dan menantang. Sedangkan hari terakhir ini dapat ngelewati gravel. Semoga event Mainsepeda lainnya akan semakin seru ke depannya. Siapapun yang ikut pasti akan puas,” tutur Bu Fey.
Harapan Azrul agar peserta tidak kapok juga direspon oleh Peter C. Kotambunan. "Luar biasa event ini, semoga tahun depan bisa ikut lagi. Bravo Mainsepeda," tulis cyclist yang selalu finis terdepan di tiga etape TIJ itu.
Nur Hidayat, cyclist asal Madiun bahkan menyebut Azrul Ananda dan tim Mainsepeda sukses melakukan eksperimen. Saat technical meeting, Azrul Ananda memang sempat bercanda bahwa peserta TIJ 2023 merupakan korban eksperimen. Azrul mengaku ingin membuat event yang memadukan touring dan ultra cycling, tapi sangat ramah untuk pemula.
"Tengkyu Mas AZA.... Alhamdulillah sukses experiment-nya," tulis cyclist yang juga dokter spesialis bedah syaraf itu.
TIJ 2023 menyuguhkan rute total 566 km. Terdiri dari tiga hari dan tiga etape, 16-18 Juni 2023. Etape pertama peserta start dari Surabaya Town Square (Sutos) menuju Banyuwangi, jarak rutenya 282 Km. Lalu peserta diajak menyeberang dengan kapal bersama-sama menuju Pulau Bali.
Di Bali peserta diajak camping di Taman Nasional Bali Barat sebelum memulai etape kedua, Sabtu 17 Juni 2023. Etape kedua berjarak 200 km. Peserta gowes dari Taman Nasional Bali Barat menuju Pelabuhan Padang Bai lewat jalur utara. Setelah itu peserta kembali diajak naik kapal menuju Pulau Lombok.
Etape ketiga dimulai dengan gowes di Lombok. Start dari penginapan peserta di Hotel Raja Kuta Mandalika pukul 06.00 WITA. Mereka kemudian menuju jalan Selong Belanak dengan view pinggir pantai dan tanjakan yang memukau. Terakhir, peserta TIJ melakukan ngeloop dan finis di Sirkuit Mandalika.(mainsepeda)