Ahmad Idris berpose layaknya pembalap MotoGP saat gowes di dalam Sirkuit Mandalika, di rangkaian Three Islands Journey 2023 lalu.
Ahmad Idris merupakan satu dari sekian banyak cyclist asal Jayapura yang rajin ikut event-event Mainsepeda. Ia termasuk satu dari lima cyclist asal Jayapura yang ikut mbolang bersama Mainsepeda di Three Islands Journey (TIJ) 2023, 16-18 Juni lalu.
Sebelumnya, Idris juga mengikuti Antangin Bromo KOM Challenge 2023. Sayang ia finis lebih tiga menit dari cut off time (COT). Idris juga sempat ikut East Java Journey (EJJ) kategori 600 km. Hanya saja ia mengalami kendala dan akhirnya did not finish (DNF).
“Saya sudah amankan slot Trilogi. Habis pulang dari sini (Lombok) saya akan latihan nanjak lagi,” kata Ahmad Idris ditemui di paddock Sirkuit Mandalika usai menuntaskan tantangan Three Islands Journey.
Idris mengaku terkesan mengikuti event-event sepeda. Baik dari sisi hospitality panitianya, maupun rute yang disiapkan. Oleh karena itu ia tak ragu untuk mengulanginya lagi.
Ia sempat mengomentari rute Three Islands Journey (TIJ) 2023 yang ramah untuk cyclist pemula di ultra cycling. Meskipun ramah tapi tetap memberikan tantangan tersendiri.
Ia mencontohkan rute etape 1 dari Surabaya menuju Banyuwangi, dan menyeberang ke Bumi Perkemahan Bali Barat. Rute sejauh 282 km itu menurut Idris menegangkan karena panjang. Apalagi ada batasan waktu keberangkaan kapal bersama-sama.
Di etape 1 ini Idris nyaris ketinggalan keberangkatan kapal. Ia datang pukul 19.35 WIB. Sementara jam penyeberangan kapal bersama-sama pukul 20.00 WIB.
Di etape 2, Idris mengaku lebih enjoy. “Memang banyak tanjakannya, tapi medannya mirip-mirip dengan di Jayapura. Jadi ya sudah familiar lah,” ungkapnya.
Di etape 2, Idris dan empat cyclist lainnya dari Jayapura Cycling Club (JCC) sempat berhenti-henti mencoba kuliner lokal. “Icip-icip. Sempat makan nasi campur juga bareng Mas Azrul (Azrul Ananda). Saya sih sangat menikmati rute etepe kedua,” ujarnya.
Nah etape 3 yang paling ditunggu-tunggu Idris. Ia memang sempat tersiksa dengan rute penuh tanjakan yang dibuat cyclist bule asal Italia Fracesco Bruno alias Cecco. Tapi semuanya terbayar tuntas ketika bisa gowes sepuasnya di dalam sirkuit. Apalagi ia sempat berfoto dengan berbagai pose. Termasuk menirukan gaya para pembalap MotoGP di tikungan.
“Sekarang saya persiapkan diri untuk ikut Ijen,” katanya.
Ahmad Idris saat mengikuti Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM Challenge 2022.
Tahun lalu Idris sudah ikut Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM Challenge 2022. Saat itu ia baru saja sembuh dari sakit malaria. “Harusnya masih recovery, tapi saya nekat berangkat saja. Sebab itu pertama kali saya ikut eventnya Mainsepeda. Penasaran banget,” kenangnya.
Fisik yang belum pulih benar membuat Idris tidak bisa optimal. Ia mengalami kram kaki di 500 meter sebelum finis. “Paling cuma kurang 20 menitan. Tapi kaki saya kram. Mungkin karena juga harusnya masih perlu recovery,” ujarnya.
Saat itu usai finis Idris juga sempat lanjut perjalanan ke Paltuding. Ia hiking melihat Blue Fire. “Jadi kalau tahun ini finisnya sampai Paltuding, ya dikit-dikit saya tahu siksaannya,” kelakarnya.(mainsepeda)