Long distance touring tidak hanya menguji mental dan fisik cyclist. Juga sepedanya. Sabtu-Minggu, 25-26 Agustus lalu, 40 cyclist melakukan perjalanan turing sejauh 400 km dari Gorontalo menuju Manado, Sulawesi Utara yang diselenggarakan oleh Manado Cycling Mania (MCM). Dengan total elevasi mencapai 5.100 meter di atas permukaan laut.

Bukan jarak yang pendek dan bukan elevasi yang rendah. Apalagi jalan yang dilalui tidak semuanya mulus. Ada aspal yang mulus. Ada aspal berlubang. Ada juga lubang menganga. Atau jalan makadam, gravel kerikil. Cuaca juga tidak menentu. Kadang hujan, kadang panas.

Intinya, turing ini menyajikan segala macam medan sebagai ajang uji coba kualitas sepeda. Sekaligus ujian pengereman karena naik turun perbukitan yang membutuhkan rem prima sekaligus handling yang mumpuni. Berikut adalah sepeda-sepeda (dan cyclist) tangguh penakluk Tour Merah Putih Gorontalo-Manado. (mainsepeda)

BENNY ADJUDIN (Makassar Cycling Club – MCC)

Benny benar-benar merasakan menembus batas diri kedua kalinya. "Yang pertama saat mengikuti even Bromo KOM Challenge April lalu," tuturnya. Apalagi kali ini tidak banyak yang tahu rute, jadi Benny harus bisa mengatur ritme dan emosi serta fisik diri sendiri. Agar bisa survive hingga akhir perjalanan di Manado. Pria pengusaha hotel di Pare-Pare ini mengandalkan Pinarello Dogma F10 warna biru putih dengan grupset Shimano Dura Ace. Pria ramah ini memasang crank oval Rotor 3D+ sebagai penggerak.

Yang istimewa, Benny memasang wheelset Zipp 454 NSW. Menurutnya, justru di saat turing jauh seperti ini dijadikan alat ukur pengujian frame dan wheelset.

“Saya merasanya nyaman sekali dengan 454 NSW ini dan ketika terkena terpaan angin dari samping saat menyusuri jalur pantai, sepeda juga masih stabil,” bangga pria berusia 48 tahun ini.

Spesifikasi

Frame : Pinarello Dogma F10

Grupset : Shimano Dura-Ace dengan Crank Rotor 3D+

Wheelset : Zipp 454 NSW

Stem : Most

Handlebar : 3T

 

ENRICO RAWUNG (Manado Cycling Mania – MCM)

Dokter penggerak Germas (Gerakan Masyarakat Sehat Manado) dengan bersepeda ini mengandalkan Chapter2 Tere special edition British Racing Green. “Kalo menurut reviewnya, sepeda ini untuk allround bike. Jadi saya pilih pakai ini untuk turing jarak jauh,” tukas cyclist yang sukses mengajak istri dan anaknya bersepeda juga ini.

Enrico cukup mengandalkan grupset Shimano Ultegra R8050 Di2 menggerakkan wheelset Fulcrum Racing Competizione. Untuk  handlebar dan stem mengandalkan produk Zipp.

“Tere nyaman untuk jarak jauh dan oke untuk nanjak. Jadi saya sangat menikmati turing jarak jauh kali ini,” puji Enrico.

Spesifikasi

Frame : Chapter2 Tere British Racing Green

Grupset : Shimano Ultegra R8050 Di2

Wheelset : Fulcrum Racing Competizione

Stem : Zipp

Handlebar : Zipp

 

JIRIL KANDOUW KUMAJAS (Jakarta)

Buat Jiril, sepeda Specialized S-Works Tarmac Sagan edition ini hanya digunakan untuk turing. “Sepeda ini nyaman kalo untuk jarak jauh. Jadi saya jarang pakai sepeda ini karena di Jakarta mainnya paling putar-putar kota saja atau di Bintaro Loop,” tutur pengguna grupset Shimano Dura-Ace.

Crank menggunakan Rotor Inpower 52/34 dan sepasang wheelset Chris King aluminium custom dijepit mantap dengan brake kaliper eebrake. Stem Zipp SL Sprint memegang erat handlebar MRCKT mantap untuk mengendalikan laju sepeda ukuran 56 cm. “Sepeda ini one size lower, harusnya saya pakai size 58 cm. Juga karena toptube sloping dan seatpost keluarnya panjang maka jadi lebih nyaman,” tutur Jiril.

Spesifikasi

Frame : Specialized S-Works Tarmac Sagan Superstar

Grupset : Shimano Dura-Ace dengan Rotor Inpower crank

Wheelset : Chris King Alloy custom

Rem : eebrake

Stem : Zipp SL Sprint

Handlebar : MRCKT

 

SIMON PASARIBU (Jakarta Cycling Club – JCC)

Sebagai cyclist yang aktif mengikuti berbagai even turing bersepeda di Indonesia maupun di luar negeri, Simon Pasaribu tidak mau salah memilih sepeda. “Harus sepeda yang nyaman, allrounder dan harganya terjangkau,” tuturnya.

Wdnsdy AJ62 dipilih Simon sebagai andalan untuk turing jarak jauh. “400 kilometer itu tidak main-main. Salah pilih sepeda bisa remuk ini badan. Geometri dropped seatstay membuatnya lebih nyaman,” bilang Simon.

Simon juga menambahkan, rute hari pertama yang banyak tanjakan pendek tapi curam itu bisa ditaklukkan oleh Wdnsdy AJ62. “Tidak kehilangan power. Aku keluarkan power untuk menekan pedal, sepeda langsung responsif laju menanjak,” imbuh pengguna grupset Sram Red dengan crank kombinasi 52-34.

Didukung wheelset Zipp 202 dan hub Chris King makin membuat Wdnsdy AJ62 jadi lebih “hidup”. Pengendalikan dipercayakan pada handlebar, stem merek Enve sekaligus seatpost juga menggunakan produk Amerika ini.

Spesifikasi

Frame : Wdnsdy AJ62

Grupset : Sram Red

Wheelset : Zipp 202 Chris King hub

Seatpost : Enve

Stem : Enve

Handlebar : Enve

 

WONG KWE CHEN (Manado Cycling Mania - MCM)

Meskipun baru setahun bersepeda, Wong sanggup menyelesaikan Tour Merah Putih Gorontalo-Manado 400 km. Mengandalkan Colnago V1-R dengan grupset Campagnolo Super Record dan wheelset Bora Ultra tidak menyiutkan nyali Wong.

“Saya suka waktu nanjak ke kebun Strawberry sejauh 17 km itu. Tanjakannya tidak menyiksa dan hawanya sejuk. Cocok banget dengan karakter V1-R saya,” tutur pengguna handlebar dan stem Deda ini.

Spesifikasi

Frame : Colnago V1-R

Grupset : Campagnolo Super Record

Wheelset : Campagnolo Bora Ultra

Seatpost : bawaan Colnago

Stem : Deda

Handlebar : Deda

 

ANDRY SETIO (Manado Cycling Mania - MCM)

Untuk perjalanan panjang seperti ini, Factor o2 sangat cocok, menurut Andry Setio. “Seperti naik sedan mahal tapi masih bisa dibejek untuk nanjak maupun akselerasi di jalanan rata,” tuturnya.

Andry memasang grupset Sram Red 11 speed dan wheelset DTSwiss 180 ceramic. Dipadukan dengan handlebar dan stem Bontrager menghasilkan bobot sepeda 6,5 kg saja.

“Dengan bobot segitu, sangat membantu menyelesaikan rute gila ini,” tutur aktivis Gereja Mawar Sharon tertawa.

Spesifikasi

Frame : Factor o2

Grupset : Sram Red

Wheelset : DTswiss 180

Seatpost : bawaan Factor

Stem : Bontrager XXX

Handlebar : Bontrager XXX

 

RENGKONG WANGSA (Gorontalo)

Sebagai salah satu penggagas acara Tour Merah Putih Gorontalo-Manado, Rengkong harus prima memandu cyclist lain agar finis di tujuan. Sepeda Wdnsdy AJ1 jadi andalan selama 400 km.

“Rute turing kali ini sangat variatif. Ada flat di jalan mulus jadi bisa kebut-kebutan, ada nanjak panjang yang harus konstan, ada nanjak pendek tapi curam jadi harus powerful. Juga turunan yang membutuhkan kemantapan frame agar cyclist pede. Malah ada bonus turunan saat hujan. Saya pakai Wdnsdy AJ1 perfect menyelesaikan itu semua,” tuturnya.

Wdnsdy AJ1 milik Rengkong dipasangi grupset Shimano Dura-Ace menggerakan wheelset Fulcum Racing Competizione. Menurut pengguna handlebar, stem dan seatpost Fizik, ini adalah setingan paling pas dengan sepeda warna chartreuse.

Spesifikasi

Frame : Wdnsdy AJ1

Grupset : Shimano Dura-Ace

Wheelset : Fulcrum Racing Competizione

Seatpost : Fizik

Stem : Fizik

Handlebar : Fizik

 

FERRY PALAR (Manado Cycling Mania – MCM)

Ketua panitia even Tour Merah Putih Gorontalo-Manado 400 km mampu menyelesaikan rute dengan finis strong. Ferry mengandalkan frame Scott Foil dengan grupset Shimano Dura-Ace Di2.

“Sengaja saya pilih pake Scott Foil karena sepeda ini lumayan ringan dan aero. Jadi bisa mengakomodasi tanjakan dan kebut-kebutan di jalan flat,” tutur pengguna wheelset Zipp 303 dengan hub Chris King ini.

Meskipun tidak ada kendala yang berarti selama perjalanan, tapi Ferry menyarankan jangan menggunakan wheelset karbon untuk turing jarak jauh. Apalagi jika belum diketahui secara pasti medannya seperti apa.

Spesifikasi

Frame : Scott Foil

Grupset : Shimano Dura-Ace Di2

Wheelset : Zipp 303 Chris King hub

Seatpost : Syncros

Stem : Syncros

Handlebar : Syncros

 

 

Populer

GCR Malang Punya Jersey Baru, Lebih Sejuk dan Menarik
Giliran EJJ Boleh Berbagai Jenis Sepeda, Kecuali eBike!
Kalender Mainsepeda 2025: Dibuka EJJ, Trilogy Telah Menanti
Investor Kakap dari Tiongkok, Akankah Bawa XDS Astana Keluar dari Degradasi?
Kolom Sehat: Akhir Tahun 2024
Kolom Sehat: Idol
Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
Journey to TGX 2024: Hanif Finisher Pertama di Pasar Pon Trenggalek
Kediri Dholo KOM: 10 Rekomendasi Kuliner Kediri Versi Warlok Ivo Ananda, Cobain Yuk!
Ijen KOM 2024: Inilah Kuliner Hidden Gem Banyuwangi, Wajib Cicip!