Tumpengan Sambut Dzaki Wardana Pulang

| Penulis : 

Dzaki Wardana kembali ke tanah air. Setelah menuntaskan tantangan: menaklukkan Trans Am Bike Race (TABR) 2023. Sebuah event ultra cycling dengan rute 6.720 km. Membelah bagian tengah Amerika Serikat, dari ujung barat ke ujung timur. Dari Astoria, Oregon ke Yorktown, Virginia.

Tidak main-main, Dzaki menjadi orang Indonesia pertama, bahkan orang Asean pertama yang menuntaskan misi itu. Bahkan finis Top 5 dari total 46 peserta. Ia menuntaskan tantangan itu dalam 20 hari, 18 Jam, dan 15 menit.

Kedatangan Dzaki disambut dengan cara sederhana, tapi penuh kekeluargaan. Di kantor Deltomed, The Mahitala Building, Jumat 7 Juli 2023.

Hadir di acara itu Azrul Ananda (founder Mainsepeda), Jesslyn Rahardjo (General Manager Lifestyle Division PT Deltomed Laboratories), Edo Bawono (CEO Strive), Bagus Ramadhani (CEO SUB Jersey), dan John Boemihardjo (CEO Wdnsdy Bike).

Dalam acara itu, selain berbincang tentang pengalaman selama mengikuti TABR, juga ada potong tumpeng. Lalu saling bertukar cendera mata.

Founder Mainsepeda, Azrul Ananda mengaku sangat bersyukur akhirnya Dzaki Wardana bisa pulang. “Kami semua sangat bersyukur, sangat lega, sangat bahagia, dan sangat bangga,” tegas Azrul.

Menurut Azrul, kepulangan Dzaki layak dirayakan. Sebab ia bikin bangga tidak hanya cyclist Indonesia, tapi juga seluruh orang Indonesia. Dzaki tak sekadar menuntaskan TABR.

“Bukan sekadar orang pertama yang bisa taklukkan TABR. Dia orang Asean pertama bahkan. Tak hanya itu, finisnya lima besar. Di tengah ia belum pernah ke Amerika. Belum pernah gowes sejauh rute TABR juga,” ungkap Azrul.


Dari kiri ke kanan: Edo dan Eileen Bawono (Strive), Bagus Ramadhani, Dzaki Wardana, Jesslyn Rahardjo, Azrul Ananda dan Boemihardjo.  

Yang bikin bangga lagi, Dzaki menuntaskan hal tersebut dengan membawa brand-brand Indonesia. Ya, sepanjang perjalanan Dzaki memang mengkampanyekan keunggulan brand Indonesia.

Ia bersepeda menggunakan brand sepeda lokal, Wdnsdy. Selain sepeda, Dzaki juga sepanjang perjalanan menggunakan jersey buatan lokal, SUB Jersey. Ia hanya mengkonsumsi suplemen asal Indonesia. Ada Strive, Antangin, dan Herba Mojo.

Ditanya mengenai tantangan yang dihadapi selain jarak, Dzaki mengaku cuaca sangat sulit diatasi. Terutama di awal-awal. Apalagi Dzaki sangat minim persiapan. Dia merasa di-prank karena ketika masih di Indonesia ia kerap dapat informasi bahwa di Amerika Serikat sedang musim panas.

“Memang musim panas. Tapi cuaca di sana berubahnya sangat ekstrem. Apalagi kena pas hujan, dinginnya ampun,” cerita Dzaki.

Beruntung Dzaki disupport Herba Mojo, Strive, dan Antangin. Suplemen dan nutrisi itu yang banyak membantu kondisi fisiknya tetap prima hingga bisa menuntaskan tantangan TABR.

Dengan persiapan minim dan belum ada pengalaman, Dzaki tak terpikirkan bisa finis Top 5. Sejak awal pun ia menyampaikan targetnya itu: bisa finis sebelum 30 hari. Ternyata cyclist asal Tangerang itu bisa finis 20 hari. Lima besar pula!

General Manager Lifestyle Division PT Deltomed Laboratories, Jesslyn Rahardjo, mengatakan sejak awal sudah terkesan dengan Dzaki. Keberaniannya ikut TABR itu bagi Deltomed sudah luar biasa. Hal itu yang memutuskan untuk memberikan support pada Dzaki.

“Kami sendiri sebenarnya sudah berekspektasi pasti Mas Dzaki bisa. Dan hasilnya ternyata melebihi ekspektasi kita semua,” ujarnya.

Hasil di TABR membuat Deltomed ingin terus mendukung Dzaki. Apalagi ia masih ada keinginan untuk mengikuti Transcontinental. “Mas Dzaki ini representasi brand kami yang sesungguhnya. Mojo Man. Bicara power, endurance, determination, semuanya ada di Mas Dzaki,” kata Jesslyn.

Hal senda diungkapkan CEO Strive, Edo Bawono. “Dzaki ini mencerminkan nilai-nilai Strive. Artinya Strive itu kan berjuang. Ketika banyak orang ingin nyerah, kamu berjuang terus. Apalagi kamu akhirnya bisa finis lima besar. Itu bagi strive pencapaian yang luar biasa,” jelas Edo.

Sementara itu, CEO SUB Jersey Bagus Ramadani mengaku keberhasilan Dzaki di TABR menjadi inspirasi bagi tim research and development (R&D)-nya. “Kami terinspirasi menciptakan dan mengembangkan produk untuk menunjang Mas Dzaki bisa mencapai target yang lebih tinggi lagi,” ujar Bagus.

Di kesempatan itu, Dzaki mengungkapkan beberapa event yang ia ingin ikuti. Ia masih berhasrat ikut Transcontinental Race (TCR). Yang paling ekstrem, Dzaki ingin bisa mengikuti Deca Ultratriathlon.

Event itu menantang pesertanya menaklukkan jarak total 2.260 kilometer, setara 10 kali jarak triathlon. Tantangan pertama yang harus diselesaikan adalah renang 38 kilometer. Kemudian bersepeda 1.800 kilometer dan terakhir maraton sepuluh kali lipat (lari 422 km).(mainsepeda)

Populer

Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru 
Kolom Sehat: Anti Social-Social Ride
Tips Merakit Gravel Bike dengan Harga Terjangkau
1500 EJJ 2024 Update – Hour 31: Semua Peserta Tersisa Diprediksi Capai CP 1 Under COT
Inilah Rute Journey To TGX 2024, Jarak Sama COT Bertambah
Cervelo P5x Lamborghini, Hanya Ada 25 Biji
Sepeda Aero Merek Java Ini Bisa Dilipat
SRAM Force eTap AXS: Sedikit Lebih Berat, Jauh Lebih Murah
Shimano GRX, Grupset Khusus untuk Gravel Bike
Kapolri Berharap Ayu Meraih Prestasi Lebih Tinggi