Fabio Jakobsen hampir pasti akan meninggalkan Soudal-QuickStep pada musim 2024 mendatang. Kemungkinan besar ia pindah ke DSM-Firmenich. Ia pindah karena merasa posisinya sulit untuk bisa tampil di balapan GrandTour tahun depan.

Pembalap sprint asal Belanda itu akan hengkang setelah enam tahun bersama Soudal-QuickStep. Salah satu faktor yang membuat Jakobsen pindah karena tim asal Belgia tersebut lebih memfokuskan Remco Evenepoel untuk debut Tour de France. Evenepoel memang diharapkan debut di musim panas mendatang.

Usai menyelesaikan etape 9 Tour de France 2023, Minggu malam waktu setempat, Jakobsen berbicara dengan bos tim Patrick Lefevere. Jakobsen akan pindah ke tim lain begitu jendela transfer sepeda profesional dibuka, 1 Agustus mendatang.

DSM-Firmenich kemungkinan besar menjadi tujuan Jakobsen. Tim yang baru saja berganti nama itu memang mencari pembalap sprint terbaik untuk menjadi leader tim.

"Saya berbicara dengan Patrick di dalam bus selama Tur. Pada akhir percakapan, kami berpelukan. Namun sayangnya, saya tidak bisa tinggal, saya harus mencari tim lain," katanya.

Jakobsen masih belum mau membuka ke mana ia akan berlabuh. Ia menyebut masih "mencari" tim yang cocok. "Saya telah menjadi anggota keluarga tim ini selama enam tahun. Soudal-QuickStep ada di hati saya, begitu juga Patrick. Saya ingin menyelesaikan pekerjaan di sini dulu sampai 1 Agustus nanti mungkin baru diketahui saya ke mana," ungkapnya.

Sebelum meninggalkan Soudal-QuickStep, Jakobsen ingin memberikan sesuatu yang terbaik. Salah satunya lewat Tour de France 2023. Saat ini ia sedang berjuang di Tour. Di tengah kondisinya yang baru saja kecelakaan di etape 4.

Tahun lalu Jakobsen berhasil memenangkan satu etape Tour de France. Tahun ini ia sempat finis di posisi keempat di etape 3. Jakobsen masih akan memiliki lebih banyak kesempatan di etape 11, 18, 19, dan 21, dengan catatan ia bisa benar-benar pulih.

Posisi Jakobsen di Soudal-QuickStep memang sulit. Sebab tim itu sedang membangun tim dengan difokuskan pada juara dunia Remco Evenepoel. Dengan adanya sprinter lain seperti Tim Merlier, peluang Jakobsen tetap bisa turun di Tour de France sangat tipis. 

"Tim Merlier di sini selama tiga tahun. Jadi jika saya tinggal dua tahun lagi, saya harus berbagi dengan Remco dan sprinter top lainnya. Itu sulit terjadi jika saya masih bertahan di sini. Padahal saya ingin pergi ke Tour dan balapan sprint lainnya," ungkapnya.

Satu-satunya tim yang cocok untuk Jakobsen adalah DSM-Firmenich. Tim yang baru saja berganti nama itu sedang mencari sprinter top sebagai leader tahun depan. Sprinter Italia Alberto Dainese, yang telah memenangkan dua etape Giro dalam dua tahun terakhir, disebut-sebut bakal meninggalkan DSM-Firmenich menuju Tudor Pro Cycling.

Sementara Sam Welsford, yang saat ini balapan di Tour, bisa pindah saja pindah ke Bora-Hansgrohe. Sam Bennett juga bisa keluar karena kontraknya berakhir tahun ini.(mainsepeda)

Populer

Herbamojo, Suplemen untuk Mendukung Stamina Tetap Prima
Sepeda Patah Jadi Dua, Mohoric Selamat karena Helm
Evolusi Endurance Bike: Bisa Dipasangi Ban 35 Mm (atau Lebih)
Tips Merawat Jersey Sepeda Agar Tetap Awet
Adam Yates Menang dan Ambil Alih Puncak GC
Octoberfest in Toraja, Agenda Terberat Oljen CC pada Tahun ini
Tour de Banyuwangi Ijen 2024: Tim Mancanegara Mulai Berdatangan ke Bumi Blambangan 
KOM Pertama, Sepuluh Tahun Lalu
SUB Jersey Sukses Gelar Duathlon Pertama di Surabaya
Recovery Ride Journey To TGX 2024: Menikmati Suasana Asri Trenggalek