Mark Cavendish (Astana-Qazaqstan) telah menjalani operasi pada tulang selangka, yang patah akibat insiden kecelakaan di etape ke-8 Tour de France 2023. Ia harus menjalani pemulihan lebih lama. Sebab, kecelakaan baru itu juga berpengaruh pada cedera lamanya yang terjadi pada 2017 silam.
Pada Tour de France 2017, Cavendish juga mengalami kecelakaan. Saat itu ia menjalani operasi dan dilakukan pemasangan sekrup osteosintesis di sendi acromioclavicular-nya. Nah, cedera 2017 itulah yang terganggu lagi karena kecelakaan di TdF 2023.
“Masa pemulihan cedera tulang selangka saya membutuhkan waktu sedikit lebih lama dari yang seharusnya. Ini karena cedera saya sebelumnya turut terpengaruh,” ucap Cavendish di media sosial pribadinya.
Sebagaimana diketahui, pembalap Britania Raya itu terjatuh di etape ke-8. Ia harus keluar dari balapan setelah mengalami patah tulang selangka.
Kecelakaan yang dialami Cavendish membuat banyak pihak turut kecewa. Sebab Cavendish musim ini punya misi menyalip rekor kemenangan etape Tour de France terbanyak. Saat ini Cavendish dan legenda sepeda Eddie Merkcx sama-sama punya rekor kemenangan etape sebanyak 34 kali.
Baca Juga: Musim Terakhir Mark Cavendish di Tour de France Berakhir Menyedihkan
Cavendish harusnya bisa menyalip musim ini. Inilah kesempatan terakhir Cavendish. Sebab ia sudah memutuskan pensiun di akhir musim ini.
Musim ini Cavendish sebenarnya juga masih kompetitif. Itu terbukti di penampilan impresifnya di etape ke-7. Saat itu ia meraih posisi kedua di belakang Jasper Philipsen (Alpecin-Deceuninck).
Baca Juga: Jasper Philipsen Hattrick di TdF, Cavendish Tunda Pecahkan Rekor Eddy Merckx
Cavendish mengatakan, cedera yang diderita jelas bukan cara yang ideal untuk menyelesaikan Tour de France musim ini. "Inilah drama di dalam balap sepeda, tapi saya merasa baik karena dukungan yang kalian semua berikan. Saya merasa terharu oleh cinta dan dukungan semua orang. Penggemar, kolega, teman, dan keluarga,” ungkap Cavendish.
Saat di Giro d'Italia, Cavendish mengumumkan tahun ini merupakan musim terakhirnya sebagai pembalap profesional. Tapi, insiden kecelakaan di Tour de France musim ini menimbulkan spekulasi bahwa ia akan menunda masa pensiunnya.
Baca Juga: Last Dance Cavendish di Tour de France
Tim Cavendish saat ini Astana-Qazaqstan siap menawarkan kesempatan padanya melanjutkan satu musim lagi di dunia balap sepeda. Hal ini tentu memberikan pembalap berusia 38 tahun itu kesempatan melakukan perpisahan yang lebih baik tahun depan.
Baca Juga: Keluar dari Tour de France, Astana-Qazaqstan Ingin Cavendish Tunda Pensiun
Namun sejauh ini Cavendish tetap pada rencananya untuk pensiun di akhir musim ini. Perpisahan terbaik bagi Cavendish saat ini adalah mengakhiri karir balapannya di Tour of Britain, atau di tanah kelahirannya sendiri.
“Saat ini adalah waktunya untuk rehabilitasi, jadi saya akan fokus pemulihan saat ini,” tutup Cavendish.(mainsepeda)
Jangan Lupa Saksikan Podcast Mainsepeda Terbaru !!!