Julak Yayan (kiri) dan Miskan Subekti ketika coba menaklukkan tanjakan Erek-Erek.
Julak Yayan meraih hasil sempurna dalam dua race di Trilogi Jatim 2023 kategori Men 60+. Julak hampir pasti menjadi juara dengan race menyisakan Kediri Dholo KOM Challenge 2023, yang digelar 24 September mendatang. Tapi, Miskan Subekti tidak akan menyerah begitu saja.
Saat ini Julak memimpin klasemen dengan 40 poin. Tepat di bawahnya ada Miskan dengan 25 poin. Andai Misakan bisa meraih podium pertama, belum tentu ia bisa langsung menggeser puncak klasemen. Tergantung hasil akhir dari Julak.
Apalagi keduanya sama-sama memastikan turun di semua event Trilogi Jatim 2023. Dengan begitu keduanya sama-sama berpotensi mendapatkan tambahan bonus 20 poin.
“Ya memang agak sulit ya. Tapi saya berusaha maksimal. Pak Julak itu susah sekali dikalahkan. Kalau bisa mungkin karena faktor non teknis. Tetapi kalau bisa jangan sampai itu terjadi ya kendala non teknis. (Saya) ingin menang secara teknis saja,” ungkap Miskan.
Baca Juga: Pendaftaran Dholo KOM 2023 Siap Dibuka: Dari Kediri, ke Kediri, untuk Kediri
Miskan menceritakan, ia pernah sekali mengalahkan Julak pada 2019 lalu. Miskan mengakui persaingan menghadapi Julak memang berat. Dari faktor usia, Miskan tiga tahun lebih tua dari Julak yang berusia 62 tahun.
“Dari berat badan Pak Julak itu 46 kg dan saya 61 kg. Dari sisi poin juga agak sulit dikejar karena Pak Julak poinnya sempurna. Saya akan berusaha. Siapa tahu kali ini bisa menang,” kata pria yang akrab disapa Pak Guru itu.
Pada Banyuwangi Bluefire Ijen KOM Challenge 2023 lalu, Miskan harus puas berada di podium kedua. Miskan finis dalam waktu 2 jam 35 detik. Ia terpaut 2 menit 30 detik di belakang Julak. Lalu selisih 45 menit dengan urutan ketiga.
“Sebenarnya target di Ijen itu kurang dari dua jam. Tapi mungkin karena panas sehingga target meleset hitungan detik. Apapun hasilnya saya tetap puas dengan hasil ini. Kendala yang serius juga tidak ada,” kata Miskan.
Kediri Dholo KOM Challenge 2023 akan berlangsung pada 24 September mendatang. Miskan tetap rutin gowes dengan rute tanjakan seminggu tiga kali. Selebihnya ia melatih di rute flat untuk mengasah endurance.
Pensiunan guru salah satu SMA Swasta di Surabaya itu menargetkan bisa finis dalam waktu 1 jam 15 menit. “Secara gradien di Kediri itu lebih rendah dibandingkan dengan Ijen. Mungkin bisa lebih cepat,” pungkasnya.(mainsepeda)
Untuk melihat klasemen Trilogi Jatim 2023 silakan pilih kategori di bawah ini: