Anita Fiutami mengalami kecelakaan di Purworejo, Jawa Tengah pada Januari 2023 lalu. Kecelakaan itu membuatnya mengalami gegar otak ringan. Kecelakaan itu juga yang membuat Anita tidak jadi mengikuti East Java Journey 2023. Padahal ia berencana mengikuti kategori 1.200 km.
Kecelakaan itu membuat Anita trauma bersepeda. Tetapi ia memberanikan diri untuk tetap mengikuti Bentang Jawa 2023. Tanpa disangka, Anita malah menjadi juara kategori putri. Anita menyelesaikan rute sejauh 1500 km dalam waktu 124 jam 49 menit.
“Saya sebenarnya cuma ingin finis slamet. Sejah crash itu sepedaan jarak jauh masih trauma. Malah dua bulan terakhir tidak rutin gowes,” kata Anita.
Anita mengungkapkan biasanya untuk event jarak jauh, ia bisa latihan dengan menempuh jarak 400 km per minggu. Kini ia hanya menempuh 100 km per minggu.
“Berat badan juga naik 8 kg jadinya power turun. Awalnya kalau mau ikut badannya belum siap. Akhirnya dapat undian free slot. Mau tidak mau mendapat amanah tetap berangkat saja meski pelan. Masih takut,” ujarnya.
Baca Juga: Selamat, 68 dari 123 Cyclist Menyelesaikan Bentang Jawa 2023 Under COT
Anita Fiutami juara kategori Women Bentang Jawa
Anita menyadari bahwa ia memang kurang latihan. Ia mematok target finis dengan selamat. Tetapi ternyata event tersebut tidak seperti event-event yang lain.
Ia sempat ingin menyerah dan minta dijemput. Tetapi setelah mendapat saran untuk gowes 1-2 jam lagi, Anita berubah pikiran. Akhirnya ia mampu melanjutkan hingga finis.
Saat masuk daerah Jogjakarta, ia baru mengetahui menjadi peserta perempuan paling depan. Selama gowes Anita memang tidak membuka race map.
Baca Juga: Boru McCullagh: Bersepeda di Indonesia Menyenangkan, Masyarakatnya Ramah
“Ternyata di Bentang Jawa itu kalau mau finish under cut-off time itu kekuatan fisik bukan yang utama. Mental harus kuat. Ada saat mau menyerah juga, mau nangis, tapi gowes nggak sampai 1 jam mood berubah lagi,” kata perempuan berusia 38 tahun itu.
Secara keseluruhan perjalanan Anita di Bentang Jawa 2023 ini lancar. Ia juga tidak mendapatkan trouble mekanis seperti pecah ban.
Meski sudah bisa menyelesaikan Bentang Jawa ini, Anita mengaku masih belum bisa menghapus trauma kecelakaan. Saat medan menurun, ia gowes dengan sangat pelan.
Tapi Anita tetap menyimpan impian untuk gowes jarak jauh lagi dengan mengikuti EJJ edisi berikutnya.
“Terdekat belum ada. Tangan masih tremor. Nggak mau melihat sepeda dulu. Cita-cita tetap ingin ikut EJJ dan gowes di Jepang yang jaraknya 2.700 km itu. Doakan saja ya.” (mainsepeda)