Azrul Ananda beserta istri dan rekan-rekannya dari AA SoS diterima Bupati Mochamad Nur Arifin di Pendopo Kabupaten Trenggalek setelah bersepeda Surabaya-Trenggalek pada Juli lalu.
Selasa pagi ini (10/10), tepat pukul 08.00 WIB, pendaftaran Journey to TGX resmi dibuka di website mainsepeda.com (daftar klik di sini). Para cyclist bisa mengamankan slot bersepeda jarak jauh mandiri 250 km dari Surabaya menuju Trenggalek yang diselenggarakan pada 2 Desember 2023 tersebut. Pemkab Trenggalek yakin, event yang digarap bareng Mainsepeda itu bisa mengakselerasi pengembangan sport tourism di sana.
Rute bersepeda seru di Trenggalek mulai menjadi perbincangan cyclist di tanah air pada medio Maret lalu. Saat para cyclist East Java Journey (EJJ) yang diselenggarakan Mainsepeda melewati Trenggalek. Bahkan, untuk kategori half journey 600 km, pitstop kedua bertempat di Pendopo Kabupaten Trenggalek. Kategori full journey 1.200 km juga melewati Trenggalek, namun pitstop kedua di Tulungagung.
”Saya senang, Mainsepeda bersama Mas Azrul Ananda mampir dan menyeleggarakan event di sini. Semoga ini bisa menjadi pintu masuk untuk event berikutnya di Trenggalek,” kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin saat menyambut Founder Mainsepeda Azrul Ananda di pitstop di Pendopo Kabupaten Trenggalek pada 18 Maret lalu.
Salah satu yang dikenang para cyclist peserta EJJ tentang Trenggalek adalah tanjakannya yang super berat. ”Tanjakan tak ada akhlaq” demikian mereka memberikan predikat pada rute menanjak dari Pacitan menuju Trenggalek.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin bersama Azrul Ananda dan Ivo Ananda saat di pit stop kedua East Java Journey 600 km pada 18 Maret lalu.
EJJ membuat Treggalek menjadi buah bibir di kalangan cyclist awal tahun lalu. Azrul Ananda dan sejumlah rekan-rekannya di Azrul Ananda School of Suffering (AA SoS) pun tertarik untuk lebih mengeksplor rute di sana. Beberapa kali mereka bersepeda dari Surabaya menuju Trenggalek. Mereka menjajal rute-rute baru di Jalur Lintas Selatan (JLS). Selain jalanannya mulus dan masih sepi, panorama di sepanjang JLS dari Tulungagung menuju Trenggalek begitu indah.
Dari sana, lahirlah Journey to TGX yang pendaftarannya akan dibuka pagi ini. Inilah event cyclo touring pertama yang diselenggarakan Mainsepeda dari Surabaya menuju Trenggalek. Kalau pada EJJ lalu Trenggalek dilewati, di event ini rute bersepeda seru di Trenggalek akan menjadi menu utama.
”Saya berterima kasih kepada Mainsepeda yang sudah jatuh hati pada Trenggalek dan menggelar Journey to TGX. Mewakili masyarakat Trenggalek kami sangat senang, pasti akan berdampak positif untuk ekonomi dan pariwisata sekitar,” kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin. ”Saat ini ekonomi Trenggalek berbasis agro on-farm. Ke depan akan berbasis ekonomi hijau yg lebih luas, termasuk sektor pariwisata berkelanjutan seperti sport tourism. Journey to TGX ini contohnya,” lanjutnya.
Gus Ipin, demikian Bupati Arifin akrab disapa, menyatakan Journey to TGX akan mengakselerasi pengembangan sport tourism di Trenggalek. Itu sangat penting, karena dalam waktu tidak lama lagi, Bandara Dhoho di Kediri akan beroperasi. Plus tol dari Kertosono menuju Tulungagung yang berbatasan langsung dengan Trenggalek juga akan beroperasi. Ke depan, bandara dan tol itu akan membuat cyclist lebih mudah untuk datang ke Trenggalek mengikti event-event sport tourism yang diselenggarakan di sana.
John Boemihardjo bersama rekan-rekannya saat menjajal Jalur Lintas Selatan.
Journey to TGX akan menjadi ”pondasi” untuk event-event bersepeda lain yang lebih seru di Trenggalek. Tentu saja para cyclist yang datang, berikutnya akan bercerita kepada teman-temannya yang pesepeda maupun bukan, tentang keindahan Trenggalek. Kunjungan wisata ke Trenggalek akan meningkat. Multiplier effect itulah yang diharapkan Pemkab Trenggalek.
Ruas jalan mengular dan mulus di Jalur Lintas Selatan. Baru selesai dibangun, lintas di sana belum ramai.
Trenggalek termasuk kabupaten yang punya semuanya. Punya pantai indah, gunung, areal persawahan, perkebunan, maupun hutan. Termasuk Dilem Wilis, perkebunan kopi zaman Belanda yang kini disulap menjadi café. Peserta Journey to TGX akan diajak bersepeda ke sana pada hari Minggu untuk recovery ride dan ngopi, setelah pada hari Sabtu bersepeda dari Surabaya menuju Trenggalek lewat JLS yang pemandangannya sangat indah. (*)