Dalam rangka rangkaian even Manado Fiesta yang digelar 1-9 September di Manado, sebagai penutup diadakan Tour de Manado 2018. “Even bersepeda ini diadakan sebagai puncak acara. Diharapkan cyclist dapat menikmati hiburan penutup Manado Fiesta dan mempromosikan Manado ke kota asal mereka,” buka Vecky Lumentut, Walikota Manado.
Demi mencapai tujuan itu, sengaja Vecky mengundang cyclist dari seluruh Indonesia terutama dari Sulawesi dan Jawa. “Ternyata sambutannya sangat bagus, banyak cyclist datang dari Jakarta, Malang, Surabaya, Yogyakarta, Manokwari, Nabire dan Jayapura. Terjauh dari Filipina,” bilang Royke Hendra, pentolan MCM, komunitas sepeda terbesar di Manado yang menjadi rekanan penyelenggaraan Tour de Manado.
Sebanyak 400 cyclist dari berbagai kota se-Indonesia mengikuti even Tour de Manado 2018.
Tercatat 400 cyclist mengikuti even yang mengambil jarak 100 km ini. Yang seru adalah, 100 cyclist adu kencang merebut jawara KOM Challenge. “Panitia menyediakan hadiah total 90 jutaan untuk lima kelas KOM challenge. Jadi banyak peserta yang sangat bersemangat,” tukas Royke.
Tepat pukul 6 pagi, Vecky Lumentut memberangkatkan rombongan dari kawasan Mega Mas. Setelah 14 km berjalan secara berombongan (neutral zone), peserta untuk KOM challenge dilepas dengan cara flying start ditandai bunyi sirine dan terompet.
Rombongan peserta Tour de Manado 2018.
Tanpa babibu, langsung Juwanto Reza, Nyanyu Ahmad Yani, Dwi Ratsongko, Novan Adrian dan Rudy Rustanto tancap gas menyelesaikan KOM challenge yang berjarak 25 km dengan total elevasi 1.300 meter dalam waktu secepat-cepatnya.
Petarungan Nyanyu dan Juwanto untuk finis pertama di puncak gunung Mahawu sangat seru. Dibayang-bayangi oleh Dwi Ratsongko, Rudy Rustanto dan Agus Haryanto.
Nyanyu Ahmad (029) bertarung dengan Juwanto Reza (070) untuk menjadi yang tercepat mencapai puncak gunung Mahawu.
Akhirnya, Juwanto berhasil finis sebagai pemenang pertama kelas Men Master A (40+). Dia menyelesaikan rute ini dalam waktu 1 jam 17 menit. Tak kalah seru, persaingan di kelas women master direbut oleh Vee Gusti dari Jakarta. Wanita ramah ini berhasil mencapai puncak gunung Mahawu dalam waktu 2 jam 8 menit. Disusul kemudian Yosvina dari WCC Malang (Ratjoen Cycling Club) lima menit kemudian.
Setelah persaingan merebut KOM Challenge ini usai, seluruh peserta dihibur oleh pemandangan yang cantik di puncak gunung Mahawu. Lalu dilanjutkan turun ke Tondano menuju pitstop dua di kaki gunung Lokon di Tomohon.
“Pemandangannya sangat indah dan sejuk. Sangat enak untuk merilekskan badan setelah panas beradu cepat di KOM Challenge,” tukas Rudy Rustanto, cyclist anggota Ratjoen Cycling Club asal kota Cepu.
Peserta Tour de Manado melewati kawasan gunung Mahawu.
Setelah semua cyclist berkumpul dan menikmati hidangan makan siang khas Manado, perjalanan dilanjutkan turun ke kota Manado dan finis di kawasan Mega Mas.
“Saya sangat puas dengan Manado. Kotanya indah, orangnya ramah, jalannya mulus. Dan paling penting, tanjakannya ngangenin! Dua minggu lalu saya ikut even Tour Merah Putih Gorontalo Manado 400 km. Pulang Jakarta, saya kangen tanjakan dan aspal Manado lagi. Jadinya langsung beli tiket, berangkat lagi! Eh, malah bisa juara satu di sini,”cerita Vee Gusti dengan bangga dan gembira.
Mayoritas peserta sangat puas menaklukkan jarak 100 km dengan elevasi 1.711 meter ini. “Tanjakannya gila, tidak ada habisnya, tidak ada istirahatnya. Tapi begitu selesai di puncak gunung Mahawu dan turun ke Tondano, wuiihh.. indah banget sampai lupa sakitnya nanjak. Harus datang lagi ke Manado!” puji Erwin, cyclist asal Jakarta.
Pujian juga dilayangkan oleh Juwanto Reza yang mengaku sangat puas. “Hadiahnya gede, makanannya juga enak-enak. Tahun depan kami siap datang lagi dan saya akan ajak teman-teman cyclist untuk datang ke Manado,” janji pria ramah ini.
Rudy Rustanto juga akan mengajak cyclist dari Jawa untuk mengadakan training camp di Manado. “Medannya sangat menantang, gunung ada, pantai ada, makanan sangat enak dan teman-teman cyclist sangat ramah,” tuturnya.
Royke Hendra (paling kanan), pentolan MCM Manado sedang berjuang menaklukkan tanjakan KOM challenge.
Vecky Lumentut sumringah dan bangga karena misinya tercapai. “Acara cycling ini sukses, tahun depan pasti kita adakan lagi sebagai rangkaian Manado Fiesta. Misi kami untuk mengundang cyclist dari luar Manado sudah tercapai tahun ini. Sepulang dari sini, diharapkan mereka bisa datang lagi mengadakan touring komunitas di Manado,” tutup walikota yang juga gemar bersepeda ini. (mainsepeda)
Vee Gusti (Jakarta) menerima hadiah juara 1 kelas Women Open dari Vecky Lumentut, Walikota Manado.
Dari kiri: Fransiska Lindasari (WCC Malang), Yosvina (WCC Malang), Agus Haryanto (Ratjoen Malang), Rudy Rustanto (Ratjoen Malang), dan Juwanto Reza (Ratjoen Malang).
Juara Tour de Manado 2018
Women Master Open
1. Vee Gusti – Jakarta
2. Yosvina – WCC Malang
3. Melia Sutedja – Jakarta
4. Fransiska Lindasari – WCC Malang
5. Rina Harjianto – WCC Malang
Men Master A (sd 40 tahun)
1. Nyanyu Ahmad – Jakarta
2. Oky Rahmat – Jakarta
3. Novan Adrian _ MCM Manado
4. Kia Assa – MCM Manado
5. Ahmad Duro – Bitung
Men Master B (41-50 tahun)
1. Juwanto Reza – Ratjoen Cycling Club Malang
2. Dwi Ratsongko - Yogyakarta
3. Rudy Rustanto - Ratjoen Cycling Club Malang
4. Agus Haryanto - Ratjoen Cycling Club Malang
5. Santoso – Manokwari
Men Master C (51+)
1. Arief Lubis – Jakarta
2. Danny Sondakh – MCC Manado
3. Tonny S – MCC Manado
4. Eko Saputro – Manokwari
Lokal Open (40+)
1. Vari Suak – MCM Manado
2. Temmi Marentek – MCC Manado
3. Ferry Palar – MCM Manado
4. Eduard Sengtoso – Germas Manado
5. Robby Chandra – GMTos Manado
Foto : Steve Oswald dan Jofan Mario