Azrul Ananda bersama istri, Ivo Ananda, dan rekan-rekan saat berfoto di pantai yang ada di sepanjang Jalur Lintas Selatan.

Event cyclo touring endurance Journey To TGX 2023, bakal berlangsung Sabtu, 2 Desember nanti. Event garapan Mainsepeda ini akan menempuh rute 250 km, dari Surabaya menuju Trenggalek, melewati jalan spektakuler Jalur Lintas Selatan (JLS). Di atas kertas, total menanjaknya "hanya" sekitar 1.300 meter. Tapi tetap akan menuntut peserta untuk bisa me-manage waktu dan energi. Kecepatan bukanlah yang utama. Yang penting bisa gowes efektif dan efisien.

Mainsepeda telah merancang rute ini senyaman mungkin sambil terus mengedepankan safety. Menghindari sebanyak mungkin jalan nasional yang penuh dengan kendaraan-kendaraan besar.

Pemerintah Kabupaten Trenggalek juga sudah menyiapkan area finish yang menyenangkan. Penuh dengan fasilitas hiburan dan makanan-makanan andalan. Belum lagi tambahan acara Climbing Coffee Ride pada Minggu, 3 Desember, menuju pabrik kopi zaman kolonial Dilem Wilis.

Berikut panduan event dan rute Journey To TGX tersebut. Rute final masih bisa berubah variasinya, baru akan disampaikan ke peserta mendekati Hari H. Karena masih harus mengikuti update terakhir kondisi jalan dan lain-lain.


START 05.00, COT 22.00

Awalnya, start Journey TGX akan dibuat pukul 06.00 WIB di depan Wdnsdy Cafe, Surabaya Town Square. Panitia memutuskan untuk menerapkan sistem flying start, mulai pukul 05.00 WIB. Tidak ada acara start formal, begitu lolos pemeriksaan (scrutineering) panitia, peserta bisa berangkat kapan saja setelah pukul 05.00.

Selain memberi waktu bagi peserta untuk mencapai Trenggalek lebih cepat, start lebih pagi juga membantu peserta keluar dari kesibukan kota Surabaya sebelum lalu lintas ramai. Mengingat sekitar 35 km pertama masih harus melewati jalanan kota dan jalan nasional. Baru setelah itu "memisahkan" diri dari jalan utama.

Di Pendopo Trenggalek, tepat di tengah kota dan sekitar Alun-Alun yang  meriah, akan diselenggarakan Finisher Party mulai pukul 17.00 WIB. Peserta yang datang bisa langsung menikmati layanan fasilitas. Khususnya makanan-makanan andalan UMKM Trenggalek. Finisher Trophy yang unik, asli buatan Trenggalek, juga sudah menanti.

Peserta akan ditunggu sampai pukul 22.00 WIB untuk dinyatakan sebagai finisher. Sangat banyak waktu untuk menuntaskan tantangan ini, total 17 jam dari start pukul 05.00 WIB.


FLAT 190 KM PERTAMA

Dari total jarak 250 km, hampir semua elevation gain (menanjaknya) ada di 60 km terakhir. Jadi, dari Surabaya sampai jalan masuk JLS Tulungagung di kilometer 190, rutenya hampir 100 persen datar. Mayoritas juga menghindari keramaian jalan utama, dengan kondisi jalan yang relatif mulus (sampai pengecekan terakhir panitia).

Bahwa 190 km datar bukan berarti mudah bagi peserta. Suhu udara di awal Desember mungkin sudah lebih bersahabat "panasnya". Namun, hujan kemungkinan bisa menjadi bumbu. Jadi, pastikan punya planning yang jitu. Kapan harus berhenti, berapa lama berhenti, dan lain sebagainya.

Ada peserta yang suka istirahat setiap 50 km, setiap 40 km, atau pembagian sesuai kemampuan masing-masing. Terserah strateginya asalkan bisa menerpakan "plan your ride dan ride your plan".

Rute-rute menarik yang dilewati: Jembatan Ploso Jombang menyeberangi Sungai Brantas sekitar km 70. Lalu Simpang Lima Gumul Kediri sekitar km 115. Bagi yang pernah ikut Kediri Dholo KOM, peserta Journey To TGX juga melewati jalan ke arah Mojo. Tapi tidak bolek ke tanjakan Dholo, melainkan belok ke arah Tulungagung (yang datar).

Panitia akan menyiapkan satu checkpoint di kilometer 160, di kawasan Kota Tulungagung. Di sana peserta bisa mendapatkan suplai snack dan minuman, mendapatkan perhatian mekanik untuk sepedanya, juga mungkin butuh perhatian fisioterapi untuk kendala-kendala fisik.

BERFOTO DI JALUR LINTAS SELATAN

Dari kilometer 190, peserta langsung masuk ke kawasan Jalur Lintas Selatan (JLS) Tulungagung-Trenggalek. Segmen yang dicatat panitia adalah 16,5 km naik turun. Ada naik sampai belasan persen, tapi disusul dengan turunan cepat belasan persen pula. Sejauh 16,5 km ini, total elevation gain-nya mencapai 480 meter. Kemiringan maksimal ada 17 persen (lihat grafis).

Pemandangan indah akan tersaji di sisi kiri jalan, laut selatan Pulau Jawa. Tetaplah jaga fokus, jangan sampai terbuai pemandangan lalu kehilangan konsentrasi pada permukaan jalan.

Silakan berhenti untuk berfoto-foto. Ada banyak tempat yang indah untuk melakukannya. Sebenarnya Pantai Klatak --masih kawasan Tulungagung-- memberi view terbaik. Sayang, belakangan makin banyak pedagang menutupi pinggir jalan. Semoga peserta masih bisa mendapatkan tempat untuk berfoto dengan background yang indah.

Dari sana, peserta mulai masuk kawasan Trenggalek. Jalur Lintas Selatan ini berakhir di Pantai Prigi, Trenggalek. Kami menyarankan untuk istirahat sejenak, cari toko atau mini market. Karena setelah itu adalah menu tanjakan utama sebelum turun ke Kota Trenggalek.


TANJAKAN PENUTUP SLAWE

Dari Pantai Prigi, "tantangan utama" Journey To TGX menyambut. Ada segmen tanjakan sejauh 6,5 km, yang kami julukan Tanjakan Slawe. Sebenarnya tidaklah terlalu berat. Total elevation gain-nya "hanya" 320 meter. Mayoritas kemiringannya juga di bawah 7 persen. Hanya ada satu bagian pendek sekali di tengah yang menyenggol 18 persen (lihat grafis).


Masalahnya, tanjakan ini diambil setelah gowes lebih dari 210 km. Bagi yang berpengalaman dan punya modal endurance kuat, tanjakan ini tidak akan memberi masalah sama sekali. Bagi yang kurang pengalaman, Anda harus bisa bersabar menaklukkannya.

Di ujung tanjakan itu, Anda akan masuk di Desa Slawe. Ada banyak toko dan ada mini market di sana. Silakan gunakan untuk istirahat terakhir. Karena setelah itu hanya ada turunan dan datar menuju Kota Trenggalek.


HATI-HATI TURUN-DATAR TERAKHIR

Turunan memang menyenangkan. Datar menuju finish juga memberi semangat berlipat-lipat. Tapi saran kami: Ekstra hati-hati pada 20 km terakhir Journey To TGX ini.

Pertama, Anda sudah menempuh jarak lebih dari 200 km, jadi pasti sudah lelah dan potensi kehilangan fokus. Di turunan masih mungkin ada lubang-lubang kecil atau pasir, apalagi kalau sudah ada hujan. Jalan datar pun kita tetap harus fokus, tenang sampai tujuan.

Kedua, ada kemungkinan Anda harus melewati rute penutup ini saat matahari sudah terbenam. Jadi, pastikan Anda punya lampu yang mumpuni. Sangat terang dan tahan minimal 1,5 jam.

Panitia akan mengecek sebelum start, memastikan Anda membawa lampu yang mumpuni. Lampu putih terang di depan, dan lampu merah di belakang. Ingat, keselamatan tetap yang utama!



ENJOY, JANGAN LUPA DILEM WILIS

Sampai ketemu di Journey To TGX 2023. Pastikan Anda punya modal endurance yang cukup. Ini bukan event kompetitif, tidak ada juara-juaraan. Yang penting bagaimana menikmati perjalanan, menuju Kota Trenggalek yang sedang bergairah menuju lebih baik.

Jangan lupa pula sisakan energi untuk ikut Climbing Coffee Ride, hari Minggu-nya. Total jarak dari Pendopo Trenggalek ke Dilem Wilis hanya 20 km. Tapi memang menanjak.

Tidak perlu ngotot. Ini bukan KOM Challenge. Nanjak ramai-ramai, ngobrol dengan teman baru dari berbagai kota dan negara. Sampai di atas, pesta kopi bersama. Dan ada banyak door prize bagi yang menuntaskan hari pertama dan kedua. Termasuk frameset dari Wdnsdy Bike! (azrul ananda)

Populer

Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru 
Kolom Sehat: Anti Social-Social Ride
Tips Merakit Gravel Bike dengan Harga Terjangkau
1500 EJJ 2024 Update – Hour 31: Semua Peserta Tersisa Diprediksi Capai CP 1 Under COT
Inilah Rute Journey To TGX 2024, Jarak Sama COT Bertambah
Cervelo P5x Lamborghini, Hanya Ada 25 Biji
Sepeda Aero Merek Java Ini Bisa Dilipat
SRAM Force eTap AXS: Sedikit Lebih Berat, Jauh Lebih Murah
Shimano GRX, Grupset Khusus untuk Gravel Bike
Kapolri Berharap Ayu Meraih Prestasi Lebih Tinggi