Pengecekan sepeda yang dilakukan kru Mainsepeda sebelum pemberangkatan peserta Three Islands Journey, Juni 2023.
Sepuluh hari lagi Journey to TGX diselengarakan. Sebanyak 455 cyclist akan gowes dari Surabaya menuju Trenggalek sejauh 250 Km pada 2 Desember nanti. Selain persiapan fisik, para peserta dihimbau mempersiapkan sepeda dan perlengkapan yang disyaratkan selengkap dan sebaik mungkin.
Donny Rahardian, panitia dari Mainsepeda, menyatakan panitia akan melakukan pemeriksaan ketat untuk sepeda dan kelengkapan para peserta jelang start nanti. Pemeriksaan itu sesuai dengan syarat-syarat yang sudah dirilis Mainsepeda sejak sebelum pendaftaran lalu.
”Pemeriksaan sepeda dan kelengkapan cyclist kami lakukan dengan ketat untuk keselamatan peserta selama event,” kata Donny. ”Jika tidak memenuhi, maka dengan terpaksa peserta bersangkutan dilarang untuk start,” lanjutnya.
Pemeriksaan akan dilakukan sebelum start oleh panitia yang dimulai pukul 05.00 WIB pada tanggal 2 Desember di Surabaya Town Square. Sesuai dengan pasal 6 regulasi Journey to TGX yang sudah dirilis di website Mainsepeda.com, ada sembilan poin yang akan diperiksa.
”Yang diperiksa paling awal adalah jenis sepeda. Peserta wajib menggunakan sepeda road, gravel, atau touring bike dengan drop bar. Sepeda lain tidak diperkenankan, termasuk sepeda lipat,” kata Donny.
Donny menambahkan, syarat pertama, kedua, sampai sembilan semuanya sama penting. Itu harus dipenuhi untuk memastikan keselamatan dan menjaga prinsip fairness. Berikut item-item yang akan diperiksa jelang start dan wajib dipatuhi:
1. Wajib menggunakan road/gravel/touring bike dengan drop bar.
2. Dilarang menggunakan e-bike dan tandem.
3. Wajib menggunakan rem depan dan belakang.
4. Ban minimum 700c dengan lebar minimum 25 mm. Panitia merekomendasikan ban 700c dengan lebar 32-35 mm. Untuk alasan keselamatan, pemakai rim brake wajib menggunakan ban dengan braketrack berbahan alloy.
5. Wajib bawa lampu depan terang (2) dan lampu belakang merah (2). Saat gelap wajib menyalakan minimal satu depan satu belakang.
6. Wajib selalu menggunakan heart rate monitor dan cadence sensor.
7. Wajib memasang/menggunakan reflektor yang disediakan panitia.
8. Wajib membawa ban dalam cadangan.
9. Wajib membawa toolkit.
Donny menegaskan, soal toolkit dan ban dalam misalnya, peserta harus membawa karena Journey to TGX bersifat mandiri. Artinya, ketika ada kendala teknis di jalan, misalkan ban bocor cyclist bersangkutan harus mengganti ban sendiri. Bantuan teknik hanya akan diberikan saat check poin di Tulungagung. Di sana panitia juga menyiapkan minum dan makanan ringan.
”Kami juga akan sangat ketat memastikan peserta membawa dua lampu depan dan dua lampu belakang. Hal ini dilakukan untuk memastikan cyclist tidak kesulitan ketika berkendara malam hari, tidak semua bisa finis di Trenggalek sebelum matahari terbenam. Cut off time sendiri pukul 22.00 WIB,” papar Donny.
Journey to TGX adala event bersepeda jarak jauh baru Mainsepeda. Didesain cukup bersahabat untuk cyclist yang baru masuk event ultra cycling. Namun, tetap seru untuk cyclist yang sudah pengalaman bersepeda jarak jauh.
Nah, Mainsepeda memberikan concern pada para peserta yang baru menjajal ultra cycling tersebut. Persiapan harus semaksimal dan selengkap mungkin untuk memastikan perjalanan lancar dan bisa finish strong.
Regulasi selengkapnya Journey to TGX bisa dibaca dan dipelajari halaman regulasi Journey to TGX.(*)