Konflik Israel-Palestina yang menghangat beberapa bulan terakhir turut berdampak pada tim balap sepeda, Israel-Premier Tech. Demi keamanan pembalapnya, mereka melakukan antisipasi dengan menyiapkan jersey polos untuk dipakai latihan Chris Froome dan kawan-kawan.
Sejauh ini memang tidak ada pembalap Israel-Premier Tech yang mengalami gangguan verbal maupun fisik saat mereka berlatih di ruang terbuka. Namun, tim melakukan antisipasi dengan alasan keselamatan dan keamanan pembalapnya.
“Keselamatan dan keamanan anggota tim kami adalah yang paling penting. Oleh karena itu, tim telah menerapkan beberapa langkah untuk musim 2024," tulis pernyataan resmi Israel-Premier Tech.
Beberapa langkah yang dimaksud antara lain penggunaan perlengkapan latihan. Di pernyataan itu disebutkan, pembalap Israel-Premier Tech bisa memilih jersey polos tanpa tulisan "Israel" untuk dipakai selama berlatih di luar kamp maupun saat berlatih indivisu.
"Jika mereka menganggapnya perlu," tulis pernyataan Israel-Premier Tech yang merujuk bahwa pembalap bisa memilih tetap menggunakan jersey resmi maupun jersey polos.
Keputusan Israel-Premier Tech itu terjadi dua pekan setelah bos tim itu, Sylvan Adams berkomentar tentang bagaimana pengaruh konflik Israel-Palestina dengan timnya. Saat itu ia berkomentar di podcast Radio Cycling.
Adams berkata: “Apa yang Anda sarankan? Bahwa orang-orang akan menyerang kami karena kami memakai nama Israel di seragam kami? Apa yang akan mereka lakukan terhadap kita? Jatuhkan kami dari sepeda kami?”
Saat itu Adams menegaskan bahwa olahraga seharusnya bisa menyatukan manusia.
"Saya melihatnya sendiri saat kami berada di jalan. Ini adalah jembatan untuk belajar tentang orang-orang berbeda di seluruh dunia. Tim kami sendiri memiliki 17 kewarganegaraan yang berbeda. Saya melihat olahraga sebagai kekuatan untuk kebaikan,” ujarnya.(mainsepeda)