Tuntas sudah persaingan Salasa Kahiji 2023. Selasa kemarin (19/12), bertempat di Kota Bandung, diselenggarakan pemberian hadiah untuk para pemenang perlombaan bersepeda dari Bandung menuju Lembang itu. Juara tiga kategori paling ketat dan bergengsi, masing-masing mendapatkan frameset Wdnsdy Bike AJ1.
Muhammad Qorie mendapatkan hadiah Wdnsdy AJ1 versi disc brake dengan menjadi juara kategori men elite. Dari kategori men master A (usia 30 tahun ke atas), Mufty Fadillah menjadi juara dan mendapatkan Wdnsdy AJ1 versi rim brake. Juga Hartadi mendapatkan Wdnsdy AJ1 versi rim brake dengan menjadi juara men master D (usia di atas 60 tahun).
Ketiga frameset Wdnsdy Bike itu dicat custom, sesuai dengan warna khas Salasa Kahiji. Juga ada logo BJB sebagai sponsor utama perlombaan yang berjalan sepanjang enam bulan tersebut. Plus angka 12 yang menunjukkan edisi Salasa Kahiji.
”Terima kasih kepada para sponsor terutama Bank Jabar Banten (BJB) dan Wdnsdy Bike atas dukungannya yang membuat Salasa Kahiji tahun ini berlangsung sangat meriah dan kompetitif,” kata Tara Mizar, Pembina Salasa Kahiji kepada Mainsepeda. ”Hadiah utama berupa frameset Wdnsdy Bike kita berikan kepada juara pada tiga kategori paling ketat dan bergengsi, di kategori lain hadiahnya berupa uang elektronik dari BJB,” lanjutnya.
Tara menjelaskan, total ada 12 kategori dalam Salasa Kahiji. Yaitu, men elite, men master A (30-39 tahun), men master B (40-49), men master C (50-59), men master D (60-64), men master D (65+), women open, women 2 anak, MTB open, fixed gear vs vintage, BMX vs seli, dan men junior. Dari kategori yang dilombakan, jelas bahwa Salasa Kahiji tidak eksklusif balapan menggunakan road bike, meski mayoritas kategori menggunakan sepeda balap yang paling populer tersebut. Semua kategori menempuh jarak yang sama, 12 km dari Bandung menuju Lembang, dengan total elevasi 550 meter.
Peserta Salasa Kahiji bisa siapa pun. Kadang diikuti banyak peserta dari luar Kota Bandung. Ada yang dari Tangerang, Cirebon, Jakarta, Surabaya, maupun kota lain. Salasa Kahiji seperti menjadi tujuan wisata, karena beberapa cyclist ada yang sengaja datang ke Bandung untuk ikut event tersebut. Perlombaan event ini diselenggarakan selama enam bulan, setiap hari Selasa mulai Selasa pertama di bulan Juli sampai Selasa kedua di bulan Desember.
”Hal itu sejalan dengan prinsip kami, bahwa Salasa Kahiji adalah gerakan membangun rutinitas bersepeda bukan eksklusivitas. Kami memiliki prinsip, harga diri lebih penting dari harga sepeda,” papar Tara.
Selain hadiah puncak yang diserahkan kemarin, setiap Selasa juga ada hadiah untuk pemenang pada seluruh kategori. Selasa pertama dan ketiga pemenang dapat uang elektronik Rp 500 ribu dari BJB. Pemenang pada Selasa pekan kedua dan keempat mendapatkan jersey juara dari BJB.
Hadiah frameset Wdnsdy Bike dimulai pada 2020. Yaitu ketiga co-founder Wdnsdy Bike John Boemihardjo ikut Salasa Kahiji. Sejak saat itu, setiap tahun hadiah utama berupa frameset Wdnsdy Bike. Dari satu kini menjadi tiga frameset.
Ke depan, Tara berharap Salasa Kahiji semakin berkembang. Semakin banyak peserta yang ikut. Ia pun berharap catatan waktu semakin kompetitif. Saat ini rekor tercepat 25 menit 10 detik atas nama Muhammad Rayhan Maulidan, ia berharap 24 menit bisa dicapai pada tahun-tahun mendatang. (*)