Seberapa "Aero" Efek Sembunyikan Kabel di Handlebar?

| Penulis : 

Walau semakin umum, tampilan kokpit "clean look" terus menjadi perdebatan di dunia sepeda. Di satu sisi, handlebar dan stem yang "bersih" dari kabel dianggap fashionable dan lebih aero. Di sisi lain, format ini membuat servis sepeda jadi lebih rumit dan efek aeronya juga tidak "berguna".

Saat ini, para produsen terus mendorong sistem clean look ini. Aerodinamika terus dijadikan alasan, karena tidak adanya kabel diklaim membuat sepeda lebih mudah membelah angin.

Apalagi bentuknya dibuat sedemikian rupa, berdasarkan riset terowongan angin maupun CFD (computational fluid dynamics, terowongan angin virtual), agar benar-benar punya efek membelah angin lebih baik.

Azrul Ananda saat di terowongan angin Specialized.

Harga pun makin variatif. Ada yang tetap terjangkau, ada yang makin ke langit. Enve, produsen komponen (dan kini sepeda) asal Amerika Serikat, baru saja merilis SES AR One-Piece handlebar yang harganya USD 1.200 alias hampir Rp 20 juta!

Di saat banyak penggemar sepeda, khususnya yang "mampu", makin antusias dengan tampilan ini, pertanyaan terus disampaikan. Benarkah tampilan clean look ini memberi efek aerodinamika signifikan?

Jawaban pun bervariasi, dan tergantung persepsi!

Salah satu produsen yang aktif menekankan pentingnya aerodinamika adalah Specialized. Mereka bahkan punya terowongan angin sendiri (dinamai "Win Tunnel") untuk kebutuhan riset dan marketing. Beberapa waktu lalu, Azrul Ananda dan John Boemihardjo sempat mengunjungi dan merasakannya di Morgan Hill, California.

Menurut Miles Hubbard, road product manager Specialized, tidak adanya kabel memang menghasilkan efek berkurangnya drag alias tahanan angin. "Selain kelihatan lebih (cantik), secara aerodinamika juga ada bedanya. Saat melaju 45 km per jam, sejauh 40 km, tidak adanya sepasang kabel membantu kita menghemat waktu hingga enam detik", tuturnya seperti dilansir road.cc.

Mari kita dalami dulu penjelasan itu: Enam detik. Dalam 40 km. Dengan kecepatan (konstan) 45 km/jam. Itu kalau terus melawan angin di depan. Bukan kalau terus sembunyi di dalam peloton.

SES AR One-Piece handlebar bikinan Enve yang baru dirilis.

Dr Xavier Disley dari AeroCoach, produsen komponen, juga menyampaikan adanya selisih antara ada kabel atau tidak. Tapi selisihnya juga sangat kecil. Dia menyebut hemat sekitar 1,6 watt pada kecepatan 45 km/jam.

"Ketika kami uji di track dan di terowongan angin, kami tak pernah melihat selisih lebih dari penghematan 2 watt pada sepeda high end. Kadang tidak ada selisihnya sama sekali. Dan itu sesuai dengan kalkulasi kami dan masih masuk dalam margin for error. Pada kecepatan lebih rendah, misalnya 30 km/jam, penghematan 1,6 watt ini turun menjadi 0,5 watt. Jadi tidak banyak", jelasnya.

Tentunya, dalam konteks kompetisi, segala tambahan keuntungan harus dimanfaatkan. Jadi, bagi para pembalap kelas dunia, di mana satu detik saat time trial atau melaju sendirian bisa membedakan menang atau kalah, maka segala efek ini bisa sangat berguna.

Tapi bagi 99 persen yang umum, sebelum bicara efek marginal dari clean look, kita harus punya satu pertanyaan pada diri sendiri: Mampukah kita melaju 45 km/jam secara konstan sejauh 40 km? Atau bahkan: Maukah kita menarik terus di depan peloton sejauh 40 km? (azrul ananda)

Populer

Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru 
Kolom Sehat: Anti Social-Social Ride
Alur Pendaftaran Cyclist Internasional Mainsepeda EJJ 2025
Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
Tips Setting Rantai Hub Gear dan Lepas Roda Belakang Brompton
Sepeda Turing Custom Berdetail Eksotis
Cyclist Favorit: Habibie Jebolan EJJ Gowes Sampai ke Mekkah
Kolom Sehat: Meri, tapi Bukan Anak Bebek
Taiwan KOM 2024 Dihentikan Karena Badai
Grupset Rotor 13-speed Ini Bisa Mengubah Dunia!