Pesta Demokrasi baru saja berlalu. Sudah berlansung. Dan dari perhitungan sementara hanya 1 lap. Satu putaran maksudnya. Kemenangan salah satu pasangan calon telak. Saya mengucapkan selamat kepada yang memenangkan. Semoga demokrasi menjadi sarana terbaik agar kepentingan rakyat bisa terpenuhi.
Bulan ini ada sederetan libur panjang. Dari hari besar keagamaan, tahun baru Imlek, nyambung ke weekend, dan lanjut ke libur pemilu. Nah, di momen libur panjang itu ada pesepeda yang memanfaatkan waktu ini untuk kegiatan yang lain.
Di kesempatan kali ini saya juga ingin mengingatkan teman-teman sekalian bahwa kurang dua minggu ya. Kurang dua minggu peserta East Java Journey akan keleleran di jalan.
Para peserta tentu akan berusaha finis sebisanya dan sekuatnya. Yang kuat akan berusaha finis tidak berlama-lama. Sebisanya terus-terusan berlajar menghitung mundur. Kurang berapa jam ya. Kurang berapa menit. Kurang berapa detik COT (cut off time)-nya.
Apa yang beda dari EJJ sekarang dibanding tahun lalu? Terus terang saya belum belajar, Wkwkwkwkwk.
Saya tidak tahu terlalu detail karena di tengah padatnya tugas, saya hampir lupa kalau waktunya makin dekat. Tapi ada beberapa hal menurut saya yang pasti soal EJJ tahun ini, yaitu:
1. Tinggal 2 Minggu Lagi
Ya, tinggal dua minggu lagi. Tanggal 1-3 maret untuk yang 600 kilometer. Untuk yang 1.200 km, eh salah 1500 km, malah kurang dari dua minggu. Sebab eventnya mulai digelar 26 Februari 2024. Kalau persiapan Anda kurang maka, siapkan alasan mulai dari sekarang, wkwkwkwk.
2. Penco Tidak Menemani Saya
Tahun lalu EJJ begitu lucu. Ketika saya dalam keadaan sakit sampai harus istirahat di jalan. Steven Co, yang akrab dipanggil Penco, menemani saya di jalan.
Tingkahnya di event ini ahun lalu juga penuh drama. Terutama ketika dia kesasar di saat saat akhir.
Kali ini dia tidak ikut. Dia sedang di Maldives. Mau ternak ikan katanya, wkkwkwkwkw.
Nggak tanggung-tanggung, paling tidak dia di sana “berlibur” 4 bulan lebih.
Jadi untuk event ini bila Penco tidak muncul mungkin, dia sedang tiduran di bawah pohon kelapa di Maldives. Sambil liat live tracking dan menertawakan kita.
3. Top Up Elevasi
Om Ray rutenya lewat sini kah? Om Ray rutenya ke mana?
Kira-kira pertanyaan seperti ini sering saya terima. Walau sudah keluar konten podcast yang memperkenalkan sedikit rute EJJ tahun ini, masih ada yang tanya.
Saya jawab saya nggak hafal. Saya cuma tahu elevasinya lebih gurih dari tahun lalu. Elevasinya di top-up (baca: DITAMBAH).
Ya saya tahu ini bukan panjat tebing, tapi begitulah kadang kita ini pesepda diminta untuk merayap dan menanjak seperti kambing gunung. Sedangkan bodi beberapa pesepeda -termasuk saya- lucu seperrti panda, wkwkwkwk.
Iya dua minggu lagi, kalau Anda sudah terbiasa ikut event yang 1,000 km up, mungkin event ini goderrrr. Tapi, bagi saya dan rekan rekan satu RT saya, ini event berat!
Kita hanya berharap signal tidak hilang. Terminal tidak tutup. Dan, kesabaran yang tiada habisnya menghadapi keterbatasan badan, wkwkwk. Sekian.(Johnny Ray)