Kawasan Gunung Ijen menjadi salah satu segmen terberat di East Java Journey (EJJ) 2024. Tanjakannya panjang, 40 km, dengan kemiringan maksimal di atas 30 persen. Namun, di antara ”siksaan” itu pemandangan di sana sangat indah.

Melewati check point (CP) 1, masih di kawasan Gunun Ijen, peserta akan mendapatkan rute menurun menuju wilayah Kabupaten Bondowoso. Pemandangan di sini sangat indah. Kanan-kiri jalan dipenuhi dengan perkebunan kopi. Di kawasan itu peserta juga akan melewati air terjun Kali Pait.

”Melewati Paltuding, menuju Kabupaten Bondowoso, kami menghimbau para peserta untuk lebih waspada, karena ada beberapa titik jalan yang kondisinya tidak baik dan juga ada bekas longsoran,” kata Donny Rahadrian dari Mainsepeda.

Rute dari Paltuding menuju Bondowoso, sebebarnya mayoritas turunan. Namun, ada beberapa titik tanjakan juga. Mendekati tengah kota Bondowoso, para peserta akan berbelok ke selatan menuju Jember. Di sini rute sepenuhnya flat. Bisa gaspol.

Terus ke selatan sampai Jalur Lintas Selatan (JLS) yang ada di kawasan Puger. Jalan ini tahun lalu juga dilalui EJJ, namun dari sisi sebaliknya. Peserta akan melewati mercusuar, bangunan paling ikonik di sana.

”Kondisi JLS seksi Puger ini anginnya sangat kencang pada siang hari. Kadang, mobil saja bisa tidak stabil meski kecepatannya hanya 80 km per jam,” kata Doni Mahardika, tim Mainsepeda yang melakukan pengecekan kondisi jalan pekan lalu. ”Perlu juga diperhatikan, warung-warung yang ada di JLS hanya buka sampai sore, jadi kalau mau gowes malam di sana, pastikan minum dan logistik aman,” imbuhnya.

Setelah melewati JLS, para peserta akan menuju kawasan lereng Gunung Semeru. Menuju jembatan Besuk Kobokan. Lewat jembatan baru tersebut, jembatan lama rusak dihantam lahar, peserta akan menuju segmen yang istimewa indahnya. Yaitu Desan Supit urang.


Di Desa Supit Urang itulah para peserta bisa berburu foto ikonik dengan latar belakang gunung semeru. Golden hour adalah saat pagi hari setelah matahari terbit. Sore hari juga istimewa jika tidak mendung dan tidak berkabut.

EJJ tahun lalu, cyclist asal Surabaya John Boemihardjo dapat golden moment. Ia berfoto dengan latar belakang gunung Semeru yang terlihat gagah dengan warna keemasan di pagi hari. Seperti terlihat di foto utama artikel ini. 

”Jadi silahkan atur jawdal gowes, agar tiba di sana di golden hour atau sore hari yang indah,” ungkap Donny.

Melewati Desa Supit Urang, peserta akan terus mendapati rute turunan menuju Kabupaten Malang. Melewati Pronojiwo dan Dampit. Tiba di kawasan Talok, peserta akan belok kiri menuju JLS segmen Malang. Di sini rute akan kembali naik turun, paling berat tanjakan Jurang Pletes.

Sampai di JLS, peserta akan mendapati jalanan yang super mulus. Soal tanjakan, tidak terlalu berat, namun rolling-nya lumayan ”pedas”.  JLS segmen Malang ini cukup panjang, sampai perbatasan dengan Blitar.

Di ujung JLS, peserta akan belok ke arah utara menuju Bendungan Lahor. Melewati bendungan ini, peserta sudah masuk Kabupaten Blitar. Rutenya rolling dengan jalan yang mulus. Kawasan ini sudah dekat dengan CP2 yang ada di Istana Gebang, Blitar, yang ada di kilometer 863.

Istana Gebang tempat tinggal Presiden Indonesia ke-1 Soekarno.


Istana Gebang juga dikenal dengan sebutan Ndalem Gebang. Ini adalah rumah Presiden Ke-1 RI Soekarno di masa muda. Di sana lah Bung Karno muda tinggal bersama kedua orang tuanya
Raden Soekeni Sosrodihardjo dan Ida Ajoe Njoman Rai.

”Istana Gebang fasilitasnya lengkap, peserta bisa mandi di sana, juga beristirahat di balai besar. Seperti CP lain, CP2 panitia akan menyiapkan minuman, snack, fisioterapis, dan mekanik,” papar Donny. ”Istana Gebang juga spot foto yang menarik, selain rumah bergaya kolonial, di sana juga ada patung besar Bung Karno,” tambahnya.

Selain Istana Gebang, lokasi bersejarah lainnya di wilayah Blitar adalah Monumen Trisula. Itu adalah saksi operasi penumpasan PKI pada masa revolusi dulu. Saat check rute, cyclist dari Mainsepeda sempat berhenti di sana ditemani Sekretaris Daerah Kota Blitar Priyo Suhartono.

East Java Journey adalah event ultra cycling yang diselenggarakan Mainsepeda. Peserta akan diajak berkeliling Jawa Timur untuk menikmati tantangan dan keindahan alam, serta keramahan warga Jatim. Start dari Surabaya pada 26 Februari, finis juga di Surabaya pada 3 Maret untuk kategori 1.500 km. Kategori 600 km start pada 1 Maret, finis pada 3 Maret. (*)

Populer

Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru 
Kolom Sehat: Anti Social-Social Ride
Cyclist Favorit: Habibie Jebolan EJJ Gowes Sampai ke Mekkah
Inilah Rute Journey To TGX 2024, Jarak Sama COT Bertambah
Kolom Sehat: MTB
Tips Merakit Gravel Bike dengan Harga Terjangkau
Barang Bawaan Peserta Journey To TGX 2024 Dikirim ke Trenggalek Gratis
Cervelo P5x Lamborghini, Hanya Ada 25 Biji
1500 EJJ 2024 Update – Hour 31: Semua Peserta Tersisa Diprediksi Capai CP 1 Under COT
Bond Almand, Mahasiswa 20 Tahun yang Pecahkan Rekor Ultra Cycing di Pan-American Highway