East Java Journey 2024 kategori 1.500 km dimulai pagi ini (26/2). Start dari Surabaya Town Square (Sutos), para ultra cyclist dari kota-kota di tanah air memulai perjuangan menyelesaikan tantangan dengan total elevation gain 14.000 meter tersebut.

”Teman-teman, terima kasih sudah ikut edisi kedua East Java Journey tahun ini. Selamat berjuang dan menikmati keindahan alam Jawa Timur selama perjalanan, hati-hati di jalan, karena finish sesungguhnya adalah di rumah masing-masing,” kata Azrul Ananda, founder Mainsepeda jelang start tepat pukul 05.00 WIB.

Dari start, peserta tidak langsung dilepas. Mereka dikawal lebih dahulu oleh personel kepolisian sampai masuk By Pass Krian. Setelah itu, mereka dilepas, bebas balapan menuju check point (CP) 1 di Paltuding, Banyuwangi.

Di awal perlombaan, para peserta akan mendapatkan tanjakan selamat datang di kawasan Tirtowening, Pacet, Mojokerto. Di segmen ini, para cyclist akan mulai terpecah. Para unggulan akan melaju di depan. Sementara, para pemburu finis sebelum cut off time (COT) pada Minggu malam (3/3) pukul 21.00 WIB, akan stay pada pace masing-masing.

Para peserta sendiri terlihat antusias menyambut start. Mereka lebih dulu melakukan pengecekan sepeda oleh panitia, untuk memastikan keamanan dan kenyamanan selama perjalanan.

Baca juga: Live Tracker EJJ 2024 Sepanjang Event, Live Streaming Dua Kali Tiap Hari

Peserta asal Jakarta, Arga Isandhitya Putra, mengaku siap menempuh perjalanan 1.500 km. Persiapan fisik dan perbekalannya sudah oke.

”Kalau fisik, kemarin sudah lima bulan latihan khusus untuk EJJ. Latihan rutin 250-300 km, ditambah nge-gym,” kata ASN Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) itu.

Ia menargetkan tiap hari gowes 300-350 km tiap harinya. Sehingga bisa finis lima hari (Jumat). ”Ya plan B dan C-nya menyesuaikan kondisi, bisa finis Sabtu atau Minggu,” ungkap Arga.

Ultra cycling bukan hal baru bagi Arga. Ia memang belum pernah ikut event bersepeda jauh-jauhan. ”Kalau event paling jauh saya ikuti 200 km. Tapi saya pernah bersepeda sendiri sejauh 800 km,” ungkap peserta debutan di EJJ ini.

”Karena ini event terjauh yang saya ikuti, ya harapannya finis gak penyok saja sudah syukur,” imbuh Arga.

Tahun ini sejumlah peserta juga ada yang statusnya comeback. Salah satunya Hendri Setiawan. Tahun lalu, Hendri sebelum COT untuk kategori 1.200 km. Lantaran tahun ini rutenya bertambah menjadi 1.500 km, ia kembali penasaran menaklukan EJJ.

”Persiapan kami tahun ini lebih matang. Tahun lalu sempat ada di titik pengen nyerah di jalan. Ya, tahun ini jangan sampailah. Dibilang kapok sih hampir, tapi saya coba mempersiapkan mental yang baik aja,” jelas Hendri.

East Java Journey adalah event ultra cycling yang diselenggarakan Mainsepeda. Tahun ini memasuki edisi kedua, dengan dua kategori 600 km dan 1.500 km. Kategori 600 km akan start pada Jumat nanti (1/13). Peserta akan diajak menikmati tantangan sekaligus keindahan Jawa Timur.(mainsepeda)

Populer

Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru 
Bagaimana Memilih Sepeda dan Ukurannya?
Tips Memilih Komponen agar Sepeda Tampil Elegan
Tips Merakit Gravel Bike dengan Harga Terjangkau
Inilah Rute Journey To TGX 2024, Jarak Sama COT Bertambah
Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
Marika: Sepeda Harus Selalu Mengikuti Kita, Bukan Sebaliknya
Warseno BRCC Raih KOM Karismatik Cycling Community di Madiun
Brompton Monas Cyclists, Bukan Komunitas Brompton Biasa
Batik Merah Identitas Baru Mojokerto Road Bike Community