Salah satu pameran industri sepeda terbesar dunia, Taipei Cycle, kembali diselenggarakan 6-9 Maret 2024. Ini adalah tahun kedua penyelenggaraan kembali setelah sempat beberapa tahun absen karena pandemi. Walau belum sebesar sebelum masalah global itu, acara ini kembali tumbuh dan menampilkan lebih dari 3.500 stan di Nangang Exhibition Center!
Untuk kali pertama sejak 2019, Founder Mainsepeda Azrul Ananda hadir di acara tersebut. Kembali bersama John Boemihardjo, yang bersama Azrul mendirikan Wdnsdy Bike. Walau tujuan utama untuk bertemu dengan mitra-mitra usaha dari berbagai penjuru dunia, Azrul dan John tentu sempat keliling dan membuat vlog untuk Mainsepeda. Rencananya akan tayang pada Rabu, 13 Maret mendatang.
Azrul Ananda dan JB di stan Panaracer di Taipei Cycle.
Azrul dan John tiba di Taipei pada Selasa, 5 Maret. Hanya dua hari setelah berakhirnya East Java Journey II, acara ultra cycling yang diselenggarakan oleh Mainsepeda. John finis di urutan kedua 1.500 km usia 40+, sedangkan Azrul finis sepuluh besar di kategori 600 km. Walau minim istirahat, keduanya sangat antusias ke Taipei.
"Kami baru saja selesai ultra cycling. Karena pameran ini sangat besar dan menampilkan begitu banyak stan, maka sekarang kami ganti cabang ke ultra walking", kelakar John.
Azrul Ananda dan JB sedang di stan SRAM di Taipei Cycle.
Walau belum seperti sebelum pandemi, pameran ini memang masih sangat besar. Menghabiskan beberapa lantai di Nangang. Azrul dan John hanya sempat dua hari di Taipei, jadi tidak sempat melihat 100 persen pameran. Meski demikian, ada cukup banyak insight yang bisa didapat.
"Kami sangat penasaran dengan perkembangan industri sepeda, khususnya setelah pandemi. Di saat banyak perusahan besar mengalami masalah, ternyata masih banyak inovasi-inovasi baru untuk beberapa tahun ke depan", ungkap Azrul.
Uniknya, ternyata Azrul dan John bertemu banyak "pendengar" Mainsepeda di Taipei Cycle. Bukan hanya dari orang-orang Indonesia yang hadir, juga dari Malaysia! Ada rombongan Malaysia yang bukan sekadar minta foto bersama, mereka juga minta tolong supaya ada puluhan cyclist di sana bisa dipermudah untuk mendaftar ke Bromo KOM X, yang dijadwalkan berlangsung 18 Mei mendatang!
"Sejak pandemi, pendaftaran Bromo KOM memang begitu cepat ludes. Sehingga peserta asing sangat kesulitan. Tahun ini kami menyediakan kuota khusus untuk peserta asing", jelas Azrul.
Suasana Teipei Cycle Show yang digelar pada 6-9 Maret 2024.
Di Taipei, Azrul dan John juga sempat bertemu dengan rekan-rekan dari Kantor Dagang dan Ekonomi (KDEI) Indonesia di Taipei. Kebetulan, komunitas sepeda Indonesia termasuk sangat aktif. "Bahkan bisa dibilang agresif", kelakar Ichwan Joesoef, Director of Tourism and Transportation Tepartment KDEI, yang juga pesepeda aktif.
Di event-event sepeda Taiwan, teman-teman KDEI rupanya cukup aktif mempromosikan wisata Indonesia. Termasuk mempromosikan Bromo KOM.
"Berdasarkan pengalaman kami hadir di beberapa event sepeda di Taiwan, kami rasa antusias cyclist di sini untuk ikut event sangat besar. Ditunjang Taiwan juga merupakan pusat manufaktur dari hampir 60 persen sepeda di dunia", kata Ichwan.
"Terkait Bromo KOM, banyak orang Taiwan, selain mengenal Bali, juga mengenal Gunung Bromo. Karena sudah menjadi destinasi terkenal di wisatawan RRT. Untuk itu kami melihat ini sebagai potensi yang dapat digarap", tambahnya.
3500 stan merek sepeda dan aksesoris sepeda meramaikan penyelenggaraan Taipei Cycle.
Saksikan "Ultra Walking" Azrul dan John, beserta komentar KDEI, di vlog Mainsepeda di YouTube, Rabu, 13 Maret, pukul 16.00 WIB. (mainsepeda)