Rute klasik yang melewati jalan datar hampir sepanjang jalur balapan tanpa ada tanjakan sedikit pun, tak heran jika ajang Classic Brugge-De Panne dikenal sebagai ajang khusus para sprinter.
Classic Brugge-De Panne menjadi balapan perdana dari lima balapan one-day race di Belgia hingga akhir bulan ini. Puncaknya ialah Tour de Flanders pada 31 Maret mendatang. Ajang balap itu juga menjadi momen penyesuaian diri bagi cyclist di wilayah Flemish di Musim semi.
Sejarah Classic Brugge-De Panne
Classic Brugge-De Panne dikenal sejak 1977 dikenal sebagai ajang balap yang berlangsung tiga hari dalam sepekan, yakni pada Selasa, Rabu, dan Kamis di akhir Maret. Balapan tiga hari itu dimaksudkan sebagai ajang pembuka sebelum ditutup dengan monument pemungkas Tour de Flanders pada akhir pekan.
Baca Juga: Volta a Catalunya Etape 2: Tadej Pogacar Tak Terkejar di Puncak Vallter 2000
Namun, sejak 2018 format balapan berubah pasca ajang Dwars door Vlaanderen. Balapan tiga hari berganti menjadi one-day race. Perlombaan pun diadakan satu minggu lebih awal setelah Milan–San Remo.
Balapan Classic Brugge-De Panne 2023 dalam kondisi hujan dan jalanan yang licin.
Selain itu, balapan Classic Brugge-De Panne juga menyertakan event Tur Dunia UCI kategori Putri yang digelar sehari setelah kategori Putra.
Cyclist asal Belgia Eric Vanderaerden merupakan pembalap tersukses di ajang Classic Brugge-De Panne. Ia meraih lima kali gelar juara pada periode 1986 hingga 1993. Saat ini status juara bertahan Classic Brugge-De Panne dipegang oleh cyclist Alpecin-Deceuninck Jasper Philipsen.
Rute Classic Brugge-De Panne
Balapan akan dimulai dari kota Brugge menuju De Panne sepanjang hampir 200 km dengan rute dominan datar. Tantangan utama balapan bukan sekadar rutenya yang datar dan persaingan para sprinter di garis finis. Melainkan daya tahan para pembalap karena mereka bakal diserbu suhu dingin yang ditiup angin kencang dari pesisir pantai. Apalagi ,sepanjang jalan dari Brugge menuju De Panne adalah dataran terbuka.
Classic Brugge-De Panne akan didominasi dengan rute yang melalui daratan terbuka sehingga angin kecang menjadi masalah.
Cuaca musim semi juga kadang sulit terprediksi. Seperti halnya balapan tahun lalu, Jasper Philipsen dkk harus menghadapi hujan dan angin kencang yang dingin sepanjang balapan. Fisik para pembalap bakal dihajar habis-habisan ditambah lagi jalur yang licin. Tak sedikit para pembalap yang jatuh bertumbangan karena tergelincir.
Pembalap Unggulan di Classic Brugge-De Panne 2024
Cyclist Alpecin-Deceuninck Jasper Philipsen diprediksi bakal mempertahankan gelar juara Classic Brugge-De Panne 2024. Pada penyelenggaraan tahun 2023, pembalap 26 tahun itu mengalahkan Olav Kooij (Visma-Lease a Bike) dan Yves Lampaert (Soudal QUick-Step) dalam sprint ketat sebelum finis. Performa Philipsen sedang di atas angin karena dia terbang ke Belgia dengan membawa trofi gelar juara Milan-San Remo yang diraihnya pekan lalu.
Jasper Philipsen ketika finis pertama di Classic Brugge-De Panne 2023.
Pembalap Soudal QUick-Step Tim Merlier akan menjadi penantang sepadan bagi Philipsen. Merlier sebelumnya menyabet jersey hijau di ajang UAE Tour 2024 usai memenangi tiga dari tujuh etape. Pembalap Belgia ini semakin mengukuhkan status sebagai sprinter karena tiga etape yang dijuarai merupakan rute jalan datar.
Sementara itu, pembalap Tudor Pro Cycling Team Arvid De Kleijn dan Laurence Pithie dari Groupama -FDJ bisa menjadi pengganggu lain bagi Philipsen. (Mainsepeda)