Olahraga sepeda kian berkembang. Tidak hanya pria yang menggelutinya, tapi wanita mulai menyukainya. Tuntutan kesehatan masih jadi alasan utama. Selain itu, bersepeda juga sudah jadi salah satu sarana lifestyle untuk mejeng. Gayanya oke tapi tetap sehat.
Sigi Wimala, brand ambassador Polygon Divine.
Polygon, pabrikan sepeda asal Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia ini mengeluarkan produk terbarunya, Sabtu, 22 September di Surabaya. Khusus wanita. Mengusung nama Divine. Paling utama adalah bentuk dan geometri frame disesuaikan dengan perempuan Asia terutama Indonesia.
Polygon Divine R5 berbahan aluminium (kiri) dan Divine R7 berbahan karbon (kanan).
“Saat ini belum banyak frame yang mengakomodasi size khusus wanita. Tujuannya agar cyclist wanita bisa bersepeda dengan nyaman dan sesuai anatomi tubuhnya,” tukas Devina Susilo, Head of Global Marketing Communication Polygon Bikes.
Untuk itu, Divine tersedia dalam dua tipe. Divine R5 berbahan aluminium dan Divine R7 berbahan karbon. Selain berbeda di bahan, geometri keduanya juga berbeda.
Divine R5 mengutamakan kenyamanan dengan headtube yang lebih tinggi dan seat tube pendek. Divine R7 lebih mengutamakan performa dengan headtube yang lebih pendek dan seattube lebih tinggi.
“Untuk tipe Divine R5 aluminium terdapat tiga ukuran yakni 43, 46, dan 49. Sedangkan Divine R7 karbon hanya tersedia dalam satu size yakni 47,” imbuh wanita ramah ini.
Secara fisik, tinggi seat tube Divine R5 size 43 adalah 370 mm dengan panjang toptube 525 mm. Size ini diutamakan untuk wanita Indonesia dengan tinggi badan di bawah 160 cm.
Polygon Divine R5 size 43 cocok untuk cyclist wanita dengan tinggi badan di bawah 160 cm.
Sisanya, Divine R5 size 46 dan R7 size 47 cocok untuk wanita dengan tinggi badan 160-165 cm. “Tinggal menyesuaikan dengan tinggi seatpost dan panjang stem,” bilang Ridwan Abdullah, Technical Support Polygon Bikes.
Polygon Divine R7 berbahan karbon.
Sepeda dengan bintang utama Sigi Wimala ini ditujukan pada cyclist wanita pemula. “Divine hanya tersedia full bike jadi wanita tidak perlu pusing beli parts. Dengan grupset Shimano 105 R7000 membuat harga bisa terjangkau dengan kualitas yang bagus,” tutur Yunike Maris, staf marketing communication Polygon Bikes.
Grupset kombinasi crank 50-34 dan sproket 11-30 dengan wheelset Entity XL3 yang bisa diupgrade ban tubeless ini sudah sangat cukup untuk cyclist wanita.
“Untuk Divine R5 alloy tidak bisa dipasangi grupset elektrik, tapi untuk Divine R7 karbon bisa dipasangi grupset elektrik,” bilang Ridwan yang menggunakan Polygon klasik seri 780 ini.
Soal bobot, sepeda full bike Divine R5 alloy yang dibanderol Rp. 12.450.000 berbobot 9,5 kg. Untuk seri R7 lebih ringan yaitu 8,5 kilogram dengan harga Rp. 17.250.000,.
Selain frame yang khusus wanita, Polygon memasang handlebar Entity berbahan alloy dengan ukuran lebar 38 cm atau 40 cm. Memang dua size ini biasa digunakan untuk wanita.
Tidak handlebar saja, sadel Entity juga khusus untuk wanita. “Sebelumnya sadel ini belum dijual umum. Baru kali ini kita rilis dan dipasang di Divine,” tunjuk Yunike.
Saat even launching di Grand Pakuwon, beberapa cyclist wanita Surabaya diberi kesempatan untuk test ride. “Saya coba yang versi karbon yaitu Divine R7 keliling Grand Pakuwon sejauh enam kilometer. Pertama kali duduk sadelnya terasa enak dan lebar handle bar serta geometrinya cocok untuk saya,” tutur Maya Anggraeny, dari WCC Surabaya.
Sedangkan Lucia Megawati sangat mengagumi warna Divine R5 kombinasi biru dan pink. “Warnanya cewek banget dan saya suka warna ini,” bilangnya. (mainsepeda)
Sigi Wimala (tiga dari kiri) bersama cyclist wanita Surabaya.