Pembalap UAE Team Emirates Tedej Pogacar memenangkan queen stage alias etape paling menentukan di ajang Volta a Catalunya, Sabtu 24 Maret 2024. Pembalap Slovenia itu kini tinggal selangkah lagi merengkuh gelar jawara karena balapan tinggal menyisakan satu etape.
Etape keenam yang dimulai dari Berga menuju Queralt diklaim sebagai etape dengan trek tersulit. Pertama, rute tersebut memiliki tanjakan sepanjang 4.075 meter, lebih panjang dari etape lainnya. Kedua, jalur pendakian menuju puncak gunung Coll de Pradell menjadi rute paling ekstrem karena sudah masuk dalam jenis tanjakan Hors Categorie (HC). Coll de Pradell ditempuh sepanjang 14,6 km dengan elevasi rata-rata 7,1 persen. Namun, 5,5 km jelang finis elevasinya meningkat drastis hingga 11 persen!
Dan sekali lagi, Pogacar menunjukkan keahliannya sebagai raja tanjakan. Juara dua edisi Tour de France itu memisahkan diri dari peloton sejak para pembalap memasuki tanjakan Collada de Saint Isidre atau 30 km jelang finis.
Egan Bernal dan Mikel Landa mencoba mengejar Pogacar, tapi gagal.
Upaya Pogacar untuk breakaway alias memisahkan diri dari rombongan tidak segera direspons pembalap lain. Akibatnya, dia tak terbendung hingga finis sendirian. Pogacar memenangi balapan dengan catatan waktu 4 jam 11 menit 53 detik atau unggul 57 detik dari pembalap peringkat kedua Egan Bernal (Ineos Grenadiers). Sedangkan, Mikel Landa dari Soudal Quick-Step harus puas berada di posisi ketiga setelah kalah sprint dengan Bernal.
Baca Juga: Volta a Catalunya Etape 5: Menang Setengah Sepeda, Debut Impresif Axel Laurance di Ajang WorldTour
Kemenangan di etape 6 ini menjadi kemenangan ketiganya selama mengikuti balapan Volta a Catalunya. Sebelumnya, Pogacar tampil dominan di etape kedua dan ketiga yang sama-sama memiliki karakteristik jalur tanjakan ekstrem.
"Saya melihat beberapa orang mengikuti tetapi saya berkata 'baiklah, saya akan naik ke puncak' dan sisanya adalah sejarah. Sendirian hingga turun, dan saya sedikit berhati-hati. Pendakian terakhir sangat menyenangkan bagi semua orang, tetapi saya sangat menderita," jelas Pogacar.
Tak lupa Pogacar juga memberikan apresiasi pada rekan-rekannya. Bersama Marc Soler dan Joao Almeida, Pogacar mampu mengontrol balapan sebelum ia melakukan solo run.
"Kami mengontrol balapan dengan baik sejak awal. Tapi ketika menanjak tim Visma-Lease a Bike mencoba dengan sangat keras. Di depan hanya tinggal 10 pembalap termasuk Almeida dan Soler," imbuhnya.
Pogacar melaju sendiri di depan tanpa banyak perlawanan dari para rivalnya.
Hasil ini membuat kans Pogacar untuk merengkuh gelar juara Volta a Catalunya tinggal selangkah. Dia memimpin klasemen klasifikasi umum (general classification) dengan jarak yang cukup jauh dari Landa, yakni 3 menit 31 detik. Apalagi, etape terakhir berlangsung di rute yang relatif datar.
Etape 7 dimulai dari Barcelona dan finis di ibukota Catalunya tersebut. Balapan akan menempuh jarak 145 km dengan jalanan yang cenderung landai. Tanjakan tertingginya hanya bukit Coll de la Creu de I'Ordal dengan panjang tanjakan 5,6 km dan elevasi hanya 4,6%. Selain terbuka lebar menjadi juara umum, Pogacar juga punya kans besar untuk menyapu bersih titel juara di kategori klasemen poin dan kategori King of Mountain (KOM).
Pogacar tidak perlu memenangi etape pemungkas. Dia hanya perlu menjauhi segala insiden di balapan terakhir yang akan digelar Minggu, 25 Maret 2024. Selain itu, dia juga wajib menjaga jarak dengan Landa. Meskipun catatan waktunya hampir mustahil terkejar oleh pesaingnya. (Mainsepeda)
Results powered by FirstCycling.com