Tim Alpecin-Deceuninck diprediksi bakal mendominasi balapan Gent-Wevelgem 2024 pada Minggu, 24 Maret 2024. Mathieu van der Poel dan Jasper Philipsen datang ke Flanders timur dengan membawa prestasi apik.
Van der Poel menjuarai E3 Saxo Classic pada Jumat lalu, 22 Maret 2024. Ia tampil sangat impresif usai finis seorang diri. Pembalap 29 tahun ini melewati garis akhir dengan catatan 1 menit 31 detik lebih cepat dari rival terdekatnya, Jasper Stuyven (Lidl-Trek).
Sementara itu, Philipsen memiliki rekor tak kalah mentereng musim ini. Cyclist Belgia ini sebelumnya sukses angkat trofi di dua UCI World Tour berbeda, Milan-San Remo dan Classic Brugge-De Panne.
Akan tetapi, dominasi para pembalap Alpecin-Deceuninck ditenggelamkan pembalap Lidl-Trek, Mads Pedersen. Dalam balapan Gent-Wevelgem 2024, yang menempuh rute 156 km, sebagian di antaranya jalan berbatu, cyclist Denmark itu akhirnya keluar sebagai juaranya. Pedersen finis tercepat dengan catatan waktu 5 jam 36 menit setelah memenangi adu sprint melawan Van der Poel.
Persaingan Pedersen dan Van der Poel sudah terjadi ketika balapan masih menyisakan 35 Km. Pasca melewati tanjakan terakhir di Kemmelberg, keduanya mampu memisahkan diri dari peleton besar.
Baca Juga: Jelang Gent-Wevelgem 2024: Perang Saudara di Tim Alpecin-Deceuninck
Jelang akhir balapan, tensi keduanya memanas. Van der Poel mencoba melakukan sprint di sisi kiri Pedersen untuk melewati rivalnya tersebut. Namun, mantan juara dunia road race 2019 ini mampu mengantisipasi serangan tersebut. Pedersen akhirnya tak terkejar dan finis pertama.
"Saya percaya pada akselerasi saya miliki karena kami tidak bisa saling menyerang jika tak ingin tersusul pembalap lain. Jadi, saya harus percaya diri untuk mengalahkan Mathieu. Dan dengan performa yang dia tunjukkan akhir-akhir ini, ini hasil sulit dipercaya," kata Pedersen.
Kekalahan ini tentu menimbulkan kekecewaan bagi Van der Poel. Ekspektasi selalu meninggi ketika ia beraksi, apalagi ia berstatus sebagai juara dunia road race tahun lalu.
"Saya pikir saya tidak bisa selalu menang. Itu terlihat mudah, tapi selalu sulit dilakukan," jelasnya.
Van der Poel tak menampik bahwa di atas kertas Pedersen merupakan sprinter yang hebat. Khusus pada balapan Gent–Wevelgem, Pedersen tak hanya hebat di adu kecepatan di akhir, tapi di keseluruhan balapan.
"Mads sudah lebih kuat dari saya pada kali kedua menaiki Kemmelberg. Kaki saya sudah kelelahan," imbuhnya.
Posisi podium terakhir diisi oleh pembalap Bora-Hansgrohe, Jordi Meeus. Sedangkan, Philipsen gagal bersaing dalam perebutan gelar juara dan harus puas finis di posisi keempat.
Balapan Gent-Wavelgem merupakan ajang pemanasan menuju event-event World Tour yang lebih prestisius, yakni Tour de Flanders dan Paris Robaix. (Mainsepeda)
Results powered by FirstCycling.com