Produsen komponen Italia, Campagnolo, merilis crankset power meter pertamanya. Diberi nama "HPPM" (High Precision Power Measurement), komponen ini dirancang untuk melengkapi grupset termutakhirnya: Super Record WRL (wireless).
Seperti halnya grupset WRL tersebut, meminjam istilah Johnny Ray di Podcast Mainsepeda, Campagnolo mempertahankan faktor "mahalbility" di power meter-nya ini. Harganya dibandrol di kisaran USD 2.449. Sementara grupset WRL sendiri di Indonesia berkisar di angka Rp 80 juta.
Campagnolo memang memposisikan HPPM di kasta tertinggi dalam hal performa. Berupa spider-based (di tengah chainring), power meter ini terpasang di crankset karbon dengan spindle (as) dari titanium. Akurasinya pun dibuat seoptimal mungkin dengan toleransi +/- hanya 1 persen. Mayoritas pesaing di angka 1,5 hingga 2 persen.
Campagnolo HPPM disebut bisa mengukur tenaga hingga 4.000 watt, dan beroperasi di temperatur antara minus 20 derajat Celcius hingga 60 derajat Celcius. Untuk pengisian baterainya juga cepat, hanya 3 jam 45 menit untuk mencapai penuh. Kemudian baterai itu bisa bertahan selama lima pekan, dengan asumsi setiap pekannya dipakai 500 km di temperatur 20 derajat Celcius.
App My Campy 3.0 juga diluncurkan untuk menemani HPPM. Bertujuan membantu memantau kondisi power meter itu sekaligus melihat datanya secara live.
Campagnolo HPPM tersedia dalam tiga panjang crank, yaitu 170, 172.5, dan 175 mm. Pilihan kombinasi chainring ada tiga: 29/45, 32/48, dan 34/50. Untuk bobot, Campagnolo mengklaim 656 gram untuk ukuran 172.5 mm dengan chainring 29/45.
Secara keseluruhan, perusahaan Italia ini memang sedang under pressure. Mereka sama sekali sudah tidak ikut berkiprah di arena balap WorldTour. Dan dengan produk terbaru ini, tampaknya Campy --julukan Campagnolo-- memang akan memfokuskan diri melayani kebutuhan penggemar sepeda di kalangan ekonomi teratas. (Mainsepeda)