Tanggal 21 April selalu membekas di ingatan masyarakat di Indonesia, khususnya bagi perempuan. Sebab, hari ini adalah Hari Kartini. 

Siapa yang tak mengenal RA Kartini, seorang revolusioner yang merubah tatanan sosial dengan memperjuangkan hak-hak perempuan di Indonesia. Ia adalah pejuang emansipasi wanita pada saat perempuan kala itu belum menyadarinya. 

Ketua Women's Cycling Community (WCC) Surabaya Nita N. Ngitung menyebut perempuan Indonesia hari ini yang mandiri adalah hasil perjuangan dari RA Kartini. Berkatnya, perempuan Indonesia tak hanya terkungkung di dalam rumah. 

Baca Juga: Kolom Sehat: Habis Gelap Terbitlah Terang

"Hasil dari pejuangan ibu kita Kartini adalah perempuan-perempuan Indonesia sekarang. Saya berterima kasih kepada RA Kartini," kata Nita. 

Lebih lanjut, Nita menyebut perjuangan Kartina telah dirasakan dengan angka diskriminasi terhadap perempuan terus menurun di berbagai sektor kehidupan. Perempuan hari ini pun tidak hanya diam di rumah. 

"Kalau tidak ada perjuangan Kartini, perempuan belum berada di posisi hari ini yang mana kaum pria sudah menghargai perempuan dan berpikir kami tidak hanya diam di rumah," imbuhnya. 

WCC Surabaya memperingati Hari Kartini dengan gowes bareng dengan berkebaya.

Sebagai pengingat perjuangan dan jasa wanita yang lahir 21 April 1879 tersebut, WCC Surabaya menggelar acara bersepeda dengan menggunakan pakaian kebaya. Pakaian yang identik dengan Kartini dan perempuan Jawa saat itu. 
 
Mereka bersepeda santai dengan mengelilingi sudut-sudut kota Pahlawan sejauh 30 Km pada Sabtu pagi, 20 April 2024. Terdapat 30 cyclist perempuan yang mengikuti kegiatan tersebut. 

Selain untuk merayakan hari Kartini, gowes WCC Surabaya sekaligus untuk ajang memperkenalkan diri lebih luas kepada publik kota Pahlawan. Nita menyebut banyak cyclist perempuan yang masih ragu untuk membangun relasi di dalam komunitas sepeda. 

Baca Juga: Women's Cycling Community Surabaya Bantu Ringankan Beban Penderita Kanker Anak

"Ternyata di luar sana banyak cyclist perempuan yang masih gowes sendiri, belum ada temen. Jadi kita bersepeda dengan berkebaya ini untuk mengenalkan WCC," jelasnya. 

WCC Surabaya akan genap berusia delapan tahun pada Juli mendatang. Mereka pun berencana akan kembali melakukan kegiatan bersepeda di luar kota. Tahun lalu, anniversary ride ke kota Yogyakarta. 

"Tahun ini masih kita diskusikan agar banyak yang dapat berpartisipasi karena inti acara tahun ini adalah kebersamaan," tutupnya. (Mainsepeda)

Populer

Vuelta a Espana 2024, Etape 20: Awalnya Aneh, Kini Kemenangan Terasa Manis bagi Dunbar
Preview Etape 20 Vuelta a Espana: Roglic Diganggu Disharmoni dalam Tim
6 Rekomendasi Wisata Andalan Kabupaten Kediri
Kuota Terpenuhi, 500 Peserta Bakal Ramaikan Kediri Dholo KOM 2024
Peringati Hari Bhayangkara Ke-78, Polda Jatim Gelar Tour de Panderman
Vuelta a Espana 2024, Etape 19: Roglic Gusur O'Connor dari Pimpinan GC
Ijen KOM 2024: Belum Perlu Menyerah di Persaingan Men 40-44
Kanker Tak Hentikan Sonny Wahjudi Terus Bersepeda dan Melatih
Kolom Sehat: Hari Apes Nggak Ada di Kalender
Panduan Rute Ijen KOM 2024: Lewat Bandara, Kampung Bali, dan Tanjakan 32-34 Persen