Bersepeda Temukan “Saudara” Se-Indonesia

| Penulis : 

Cycling is fun! Dua hal yang membuat Tabitha Sumendap jatuh cinta pada olahraga sepeda. Pertama, Tabby, sapaan akrabnya, senang membuat wanita Indonesia mencintai olahraga. Kedua, sama seperti wanita umumnya, sepeda dan apparel sepeda yang keren bisa jadi mood booster hari itu.

Sepeda pertamanya bukan road bike, tapi mountain bike. “Itu saat aku masih kecil, senang banget sepedaan dengan papa dan saudara-saudaraku,” kenang Tabby.

Kegilaannya pada olahraga terbawa hingga dewasa. Sejak 2013, Tabby aktif di triathlon. Sepedanyapun berganti menjadi road bike. Pilihan pertama adalah Pinarello FP Team World Champion Edition.

“Saat itu susah cari teman cewek untuk latihan sepeda bareng. Jadinya aku gabung dengan cowok. Hasilnya menderita karena selalu tertinggal. Tapi nggak patah semangat. Aku aktif mengajak cewek-cewek yang suka triathlon untuk latihan bersama,” cerita Tabby.

Meskipun belum pengalaman bersepeda road bike, cewek kelahiran Singapura ini nekad mengikuti even, Tour de Bintan Gran Fondo 2013. “Sepulang dari situ, aku makin jatuh cinta dengan cycling. Mulai mengikuti berita even dunia seperti TdF, Giro d’Italia, dan La Vuelta,” pungkas Tabby.

Semakin menggeluti, semakin banyak suka duka bersepeda. Pernah jatuh akibat tabrakan beruntun. “Lagi pelotonan aku di posisi ketujuh lalu tiba-tiba aja terjadi tabrakan itu. Aku harus off empat bulan dan sempat trauma. Pernah juga ditabrak motor. Padahal saat itu aku sedang berhenti foto-foto. Sampai betis harus dioperasi,” cerita Tabby yang menggunakan Specialized S-Works Amira SL4 waktu itu.

Tapi buat cewek kelahiran 16 Mei 1981, duka itu tidak sebanding dengan suka yang diperolehnya dari bersepeda. Menaklukkan tanjakan tinggi nan panjang adalah salah satunya.

Makes me feel like a super woman ketika aku bisa mencapai puncak Kintamani di Bali. Dari Ubud itu 40 km dan elevasi sekitar 2.000 meter dan ada beberapa bagian dengan gradien 16 persen!” bangga cewek cantik yang menggunakan Specialized S-Works SL4 Amira Boehls Dolman saat itu.

Awal tahun 2018, Tabby melihat Specialized S-Works Tarmac SL6 dan berangan-angan memilikinya. “Cinta pada pandangan pertama! Bergetar hatiku melihatnya, warnanya so me! Meriah tapi tidak norak tetap elegan. Selain itu warna ungunya mewakili WCC (Women Cycling Community),” tuturnya.

Dasar lagi rejeki, kakak sepupu, Jiril Kandouw Kumajas malah menghadiahi SL6 ini ke Tabby! “Wah…. Best day of my life! Mimpiku diwujudkan oleh Tuhan melalui Jiril. Aku cinta banget, panggilan sayangku ke SL6 adalah Rainbow Dash!” tutur Tabby tertawa.

Selain momen bahagia saat bersepeda. Tabby juga menemukan kebahagiaan ketika proses memilih outfit hari itu dan membeli cycling apparel. “Biasalah, cewek pasti suka fashion. Dan apparel sepeda keren banget. Bisa jadi obat pelepas stress sekaligus obat pelancar kreatifitas,” tutur grafis desainer ini.

Biasanya, malam sebelum bersepeda, Tabby sudah menyiapkan outfit yang akan dipakai bersepeda esoknya. “Disesuaikan dengan mood aku,” kekehnya. Dari atas sampai bawah harus matching. Tidak boleh ada yang salah warna. Mood Tabby bisa bubar jika ada yang kurang pas.

Dalam memilih apparel, Tabby memilih warna elegan. “Saat ini aku lagi gandrung warna navy blue. Warna ini pernah jadi favoritku saat tahun 2008-2009,” tutur cewek yang anti beli apparel online.

A big no untuk Tabby adalah apparel dengan motif atau desain yang seperti anak-anak. “Bergambar lucu seperti gambar boneka, buah atau permen. Itu bukan aku banget, deh!” bilang Tabby yang harus memegang dan melihat langsung apparel yang mau dibelinya.

Hal terakhir yang paling penting dan disuka oleh Tabby adalah bersosialisasi. Melalui WCC (Women Cycling Community) yang didirikannya, Tabby mendorong wanita untuk terus aktif terutama olahraga meskipun aktifitasnya sudah banyak.

“Lewat sepeda, aku jadi motivator olahraga. Bangga bila berhasil mendorong orang yang awalnya tidak suka jadi suka berolahraga. Dimulai dari keluarga dulu, adik-adik semuanya olahraga bareng aku. Dan itu pencapaian banget dan memotivasi aku untuk menemani mereka,” cerita cewek bertinggi badan 170 cm ini.

Saat ini, pencapaian terbesar Tabby adalah tersebarnya WCC di seluruh Indonesia. Anggotanya sudah lebih dari 500 perempuan. “WCC makin besar dan kita akan bikinkan wadah baru yang lebih besar lingkupnya yaitu WCC Nusantara,” tukasnya.

Tabby tidak menyangka hanya dengan bersepeda, dirinya bisa mendapatkan banyak “saudara” se-Indonesia. Membuat mereka lebih sehat dengan olahraga. Juga lebih mengakrabkan keluarga dengan olahraga bersama.

“Dahsyat banget efek dari bersepeda. Badan sehat, dapat teman se-Indonesia dan tetap cantik dengan apparel kerennya!” tutup putri Gilbert Sumendap dan Christy Kandouw. (mainsepeda)      

 

Populer

Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru 
Kolom Sehat: Anti Social-Social Ride
Alur Pendaftaran Cyclist Internasional Mainsepeda EJJ 2025
Taiwan KOM 2024 Dihentikan Karena Badai
Kolom Sehat: Bucin
UCI Larang Penggunaan Warna Jersey Pimpinan Klasifikasi GrandTour
Cyclist Favorit: Habibie Jebolan EJJ Gowes Sampai ke Mekkah
RIDE Depok Upgrade Level ke SUB-PRO di Tahun Baru
Kolom Sehat: Meri, tapi Bukan Anak Bebek
Weight Weenie Build: Wdnsdy AJ62 "NAKED" ini hanya 5,6 kilogram!