Cyclist asal Banyuwangi Chika Zerra Arta Arinda selalu menjadi unggulan utama pada penyelenggaraan Bromo KOM, setidaknya dalam tiga edisi terakhir. Pembalap Kopi Ireng Cycling Indonesia (KIC) selalu naik podium sejak debut di Bromo KOM pada tahun 2020. Dan dua tahun terakhir, yakni pada tahun 2022 dan 2021, ia sukses selalu menjadi pemenang di puncak Bromo.
Hal ini yang membuat pembalap 24 tahun ini berambisi mempertahankan gelar di Bromo KOM sekaligus meraih hattrick atau tiga kemenangan beruntun. "Persaingan lebih berat. Tapi targetnya bisa mempertahankan juara di Bromo KOM," kata Chika.
Akan tetapi, perjalanan Chika mulai terganggu dengan kehadiran cyclist kelahiran Surabaya Magh Firotika Marendra. Meski tak memenangi Bromo KOM 2023, cyclist 26 tahun ini selalui finis di depan Chika dalam dua event selanjutnya pada tahun lalu, menang di Banyuwangi BlueFire Ijen KOM 2023 dan finis kedua Kediri Dholo KOM 2023.
Hasil ini membuat pembalap Gentlemen Cycling Community (GCC) tersebut meraih gelar juara dengan mengunci klasemen puncak Trilogi Jawa Timur. Magh Firotika menang dengan mengumpulkan 70 poin, unggul 3 poin dari Chika.
Penyelenggaran Bromo KOM X juga semakin memanas karena bakal melahirkan penantang baru bagi Chika maupun Magh Firotika. Ia adalah cyclist nasional Crismonita Dwi Putri.
Baca Juga: Target David Mark Wilse di Bromo KOM X: Nggak Nuntun!
Crismonita ialah cyclist yang berhasil mengharumkan nama Indonesia di beberapa ajang internasional. Pembalap asal Malang ini merupakan peraih medali perak di SEA Games 2017 Malaysia dari nomor time trial putri 500 meter dan di nomor sprint beregu putri bersama pasangannya, Santia Tri Kusuma.
Selain itu, Crismon sapaan Crismonita, juga peraih medali perunggu di Asian Track Championship 2019 yang digelar di Jakarta. Medali tersebut ia dapat melalui nomor time trial 500 meter. Ia kalah bersaing dengan atlet China Lin Junhong dan atlet Korea Selatan Kim Soo-hyun kala itu.
Persaingan yang semakin memanas tidak membuah Magh Firotika gentar. Ia malah semakin terpacu untuk meraih hasil terbaik. Khususnya memperbaiki catatan di Bromo KOM dan Dholo KOM.
"Banyak teman-teman yang sekarang ikut serta race di event Mainsepeda. Malah makin menantang. Lebih seru," kata Magh Firotika.
Magh Firotika saat ini fokus melakukan latihan tanjakan untuk persiapan Bromo KOM. Fokus latihannya seringkali ia lakukan ke daerah Klangon Slemen, mengingat Magh Firotika saat ini berdomisili di Yogyakarta.
"Pastinya (target untuk memperbaiki catatan tahun lalu). Rencana baik selalu ada di setiap race, semoga rencananya berjalan dengan sesuai," imbuhnya.
Selain tiga nama di atas, terdapat Dewika Mulya Sova yang juga pantas dimasukkan dalam daftar cyclist unggulan. Cyclist yang pernah diundang untuk training camp (TC) dengan UCI di Swiss ini kembali mengikuti gelaran Mainsepeda pada event Kediri Dholo KOM tahun lalu. Ia pun langsung keluar sebagai pemenang dalam balapan tersebut. Dewika sebelumnya pernah mengikuti event Mainsepeda yaitu Bromo KOM 2020. Kala itu usianya masih 17 tahun dan finis di peringkat kesembilan.
"Cukup berat ya. Saya pribadi mungkin lebih maintain dan fokus sama persiapan saja. Harapan saya bisa mendapatkan hasil terbaik," jelas Dewika.
Seperti tahun-tahun yang lalu, Bromo KOM X akan menjadi seri pembuka Trilogi Jawa Timur. Gelaran ini akan dilaksanakan pada 18 Mei mendatang. (Mainsepeda)