Musim gugur tahun lalu, pembalap Formula 1 Valtteri Bottas berceloteh ingin lolos ke Kejuaraan Dunia Gravel UCI 2024, yang rencananya digelar di Belgia. Dan, beberapa bulan kemudian ia mewujudkannya.
Tepatnya Sabtu, 27 April 2024, Bottas yang masih resmi sebagai pembalap Stake F1 Team Kick Sauber ini finis keenam dalam balapan gravel kelompok usia di Swartberg 100, Afrika Selatan.
Gelaran ini merupakan bagian dari Seri Dunia Gravel UCI, yang seluruh event rangkaiannya berjumlah 26 balapan di seluruh dunia. Kejuaraan Dunia Gravel UCI 2024 sendiri akan digelar di Halle-Leuven Belgia, 5-6 Oktober mendatang.
Aksi Bottas saat mengikuti event Swartberg 100 di Afrika Selatan.
Dalam aturan yang ditentukan UCI, pembalap yang finis berada di daftar 25 persen list teratas otomatis lolos ke kejuaraan dunia.
Pada kelas Men 35-39 tahun terdapat 24 pembalap, artinya hanya terdapat enam pembalap yang bakal lolos langsung ke Belgia. Dan Bottas menempati posisi paling buncit. Ia menyelesaikan balapan berjarak 170 Km dengan catatan waktu 6 jam 27 menit 47 detik.
"170 Km dengan elevasi 2.900 pada balapan gravel. Rute yang sangat menakjubkan! saya finis keenam di usia saya artinya saya lolos untuk Kejuaraan Dunia Gravel @UCI_cycling," cuit Bottas dalam akun media sosialnya.
Baca Juga: Carlos Rodriguez Bungkus Gelar Juara Umum Tour de Romandie
Ajang Swartberg 100 terdiri dari tiga sektor gravel yang terdiri dari 80 Km. Total elevasi mencapai 2.900 meter dengan pendakian terbesar di puncak Swartberg Pass. Tanjakan ini memiliki jarak 28 km dengan 9,8 km terakhir terdiri dari jalur gravel dengan kemiringan mencapai 16 persen.
Meskipun tidak sedikit pembalap F1 memilih bersepeda agar tetap fit, Bottas adalah cyclist yang paling berprestasi sejauh ini.
Usai bertemu Tiffany Cromwell, pembalap wanita Canyon-SRAM di Monaco, Bottas tidak hanya menjadi seorang cyclist gravel, tapi juga promotor event balapan.
Bottas dan rekannya Tiffany Cromwell lolos untuk mengikuti Kejuaraan Dunia Gravel UCI.
Setelah beberapa kali berpartisipasi dalam SBT GRVL di Colorado, Bottas dan Cromwell bermitra untuk mengadakan event serupa di kampung halaman Bottas di Lahti, Finlandia. Ia membuat event sepeda gravel dengan nama FNLD GRVL.
Baca Juga: Tiffany Cromwell dan Toms Skujins Juara Edisi Perdana FNLD GRVL
FNLD GRVL memulai debutnya pada tahun 2023 dan sekarang menjadi bagian dari kalender balapan gravel internasional.
Beberapa orang menganggap Bottas masih setengah-setengah dalam karirnya di olahraga sepeda balap gravel. Namun, dia akan mengambil peran lebih tahun ini karena dia harus membawa nama negaranya Finlandia di Kejuaraan Dunia UCI Gravel di Belgia.
Baca Juga: Tim Alfa Romeo Sponsori Event Gravel Pembalap F1 Valtteri Bottas, FNLD GRVL
Di dunia balapan jet darat, nama Valteri Bottas tak dapat dipandang sebelah mata. Jika tak ada nama Lewis Hamilton, mungkin Bottas sudah menjadi juara dunia untuk beberapa kali.
Karier terbaiknya ialah menjadi runner up di balapan musim 2019 dan 2020. Ia kalah bersaing dengan Hamilton, yang waktu itu merupakan rekan setimnya di Mercedes AMG.(mainsepeda)