Event signature Mainsepeda Bromo KOM X menarik minat cyclist tidak hanya dari Indonesia. Tapi juga dari berbagai negara di dunia. Tidak tanggung-tanggung, event yang tahun ini mencapai edisi kesepuluh itu akan diikuti cyclist dari 17 negara.
Selain dari Indonesia, para cyclist tersebut berasal dari Malaysia, Taiwan, Jerman, Australia, Singapura, Belanda, Myanmar, Inggris, Selandia Baru, Austria, Prancis, Filipina, Korea Selatan, Brasil, Irlandia, dan Latvia. Dari 17 negara tersebut, Malaysia dan Taiwan menyumbang peserta asing terbanyak dengan jumlah cyclist masing-masing tiga orang.
Sedangkan negara yang menyumbangkan masing-masing dua cyclist adalah Jerman, Australia, dan Singapura. Total jumlah cyclist asing mencapai 24 WNA.
David Mark Wiles, cyclist asal Australia, mengatakan Bromo KOM memang ajang nanjak yang "nagih". Tidak akan pernah cukup mengikutinya sekali. Bahkan meski performanya tidak mengesankan, seorang cyclist selalu ingin mengulanginya. "Karena setiap kali gowes ke sana pengalamannya selalu berbeda. Itu misterinya," kata Wiles.
Wiles merasakan sendiri bagaimana tahun lalu dia bekerja ekstra keras mengejar cut-off time. Lelaki 68 tahun itu kali pertama ikut Bromo KOM pada 2023. "Sebelumnya tak terlintas dalam pikiran karena cuma pesepeda biasa. Tapi setelah kecelakaan bulan Oktober 2022 dan patah panggul di empat tempat, saya set target untuk recovery dan memaksa diri latihan dengan tujuan ikut Bromo KOM," katanya.
Ternyata Wiles berhasil sehat kembali. Bahkan dia merasakan kondisi badan paling fit dalam hidupnya setelah rutin bersepeda demi ikut event. "Mengikuti Bromo KOM kemarin dalam kategori 60+ sudah jadi motivasi tersendiri bagi saya. Dan saya merasa kecanduan olah raga ini," kata Wiles.
Menurut Wiles, kategori 60+ adalah kategori paling seru. "Sebab, kami berkompetisi melawan diri sendiri. Targetnya lebih sederhana. Yakni, bisa finis di bawah COT atau minimal tanpa nuntun." katanya.
"Saya sungguh berhutang pada Bromo KOM. Saya berhutang semangat. Berhutang spirit yang saling ditularkan antar cyclist. Saya sungguh berharap Bromo KOM hadir terus setiap tahun dan terus semakin besar lagi," katanya
Selain diikuti cyclist dari 17 negara, Bromo KOM X juga bakal diramaikan oleh peserta dari 31 provinsi, 137 kabupaten/kota, dan 428 komunitas. Tak ayal jika gelaran ini disebut sebagai "naik hajinya" cyclist di Indonesia. Bukti bahwa Bromo KOM merupakan salah satu event nanjak paling heboh.
Baca Juga: Bromo KOM X: Butuh Waktu Berapa untuk Jadi Juara?
Bromo KOM sudah rutin digelar sejak 2014. Namun, pandemi Covid-19 sempat membuat gelaran ini tak terlaksana pada 2021. Animo cyclist semakin menggila setelah pandemi. Tahun ini, slot 1.500 peserta habis dalam tujuh jam saja.
Start dari Mapolda Jawa Timur di Jl Ahmad Yani Surabaya, pesepeda akan melewati rute flat menuju Pasuruan yang menjadi pitstop. Dari Pasuruan, cyclist akan melahap rute menanjak sampai finis di puncak Wonokitri, Bromo. Total peserta bakal menempuh perjalanan kurang lebih 100 km. Menanjak total hampir 2.000 meter. (Mainsepeda)