Pembalap Visma-Lease a Bike Olav Kooij mematahkan hati Jhonatan Narvaez (Ineos Grenadiers) setelah memupuskan asa kemenangan cyclist Ekuador ini pada balapan etape 9 Giro d'Italia 2024 pada Senin, 12 Mei 2024. Narvaez melakukan breakaway sejak balapan menyisakan 7 km. Dan ia tampak akan melewati garis finis di Napoli sebagai yang terdepan. 

Tapi di 150 meter terakhir, pembalap 27 tahun ini harus menerima pil pahit. Ia yang sudah kehabisan bensin akhirnya tergusur dari pimpinan balapan oleh para sprinter di peloton. Pembalap muda Visma-Lease a Bike Olav Kooij yang pada akhirnya memenangi balapan. 

Narvaez melakukan breakaway seorang diri 7 km jelang finis. 

Kooij finis terdepan setelah mengungguli pembalap Lidl-Trek Jonathan Milan dalam adu sprint yang sangat ketat di depan garis akhir. Rekan setim pemimpin klasemen general classificatiom (GC) sementara Tedej Pogacar yakni Juan Sebastian Molano mengisi podium terakhir balapan.

Kemenangan ini menjadi hasil terbaik Kooij pada debutnya di gelaran GrandTour, Giro d'Italia. Ia juga bangkit dengan baik usai mengalami cedera lutut akibat insiden pada etape awal Giro. 

"Inilah yang kami cari, untuk memenangi etape. Pada dua etape pertama tidak berjalan sempurna dan hari ini kami harus bertarung untuk itu," kata Kooij. 

Suasana ketika Olav Kooij dan pembalap lain melewati garis finis. 

Beban berat memang berada di pundak pembalap 22 tahun ini. Cederanya dua pembalap utama Visma-Lease a Bike Jonas Vingegaard dan Wout van Aert membuat Kooij kini menjadi andalan timnya.  

Kooij merupakan salah satu pembalap muda terbaik sejak bergabung dengan Visma pada 2021. Ia terus bertumbuh dan saat ini telah memenangi 33 balapan di usianya yang masih tergolong mudah. Tapi hari ini adalah pencapaian terbaiknya. 

Baca Juga : Giro d'Italia 2024, Etape 8: Tersisa Dua Pekan Lomba, Pogi Sudah "Match Point"?

Meski meraih kemenangan, tapi posisi Kooij tak banyak mengancam singgasana puncak klasemen sementara general classification yang ditempati Tadej Pogacar. Selisih jarak keduanya pun sangat mencolok. 1 jam 39 menit 6 detik. Hampir mustahil bagi Kooij menganggu dominasi Pogacar. 
 
"Ini merupakan langkah yang saya cari, setidaknya memenanginya. Saya selalu tidak sabar dengan Grand Tour pertama saya dan ini sesuatu yang diimpikan," imbuhnya. 

Pogacar mempertahankan jarak waktunya 2 menit 40 detik dari pesaing terdekatnya di klasemen GC, Daniel Felipe Martinez dari Bora-Hansgrohe. Hal ini semakin menguatkan dominiasi Pogi, sapaan Pogacar, di gelaran Giro tahun ini. 

Pogacar mempertahankan posisi puncak klasemen GC sekaligus tetap memakai maglia rosa. 

Bintang Slovenia ini bisa saja menjuarai Giro dengan strategi bertahan. Yang terpenting tidak terjadi crash dan tetap menjaga selisih waktunya di sisa 12 etape ke depan. 

Setelah etape 9, Pogacar dan pembalap lainnya akan mendapatkan satu hari rehat. Namun, balapan etape 10 diprediksi akan kembali dikuasai oleh bintang Slovenia ini. Pasalnya jalur Pompei menuju Cusano Mutri merupakan rute tanjakan yang sangat dikuasai Pogacar. (Mainsepeda)

Results powered by FirstCycling.com

Populer

Seberapa Panjang Celana dan Tinggi Kaos Kaki?
Belum Kesampaian Gowes Bareng Suami (Kaka Slank)
Tetap Semangat Nanjak Bareng ke Lereng Gunung Ijen
Kompak Pakai Batik Ambil Racepack, Masuk Majalah Unbound Gravel 2022
Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru 
Women’s WorldTour 2018 Dimulai di Italia
Teh Panas Bantu Van der Breggen Menang Strade Bianche
Marcel Kittel Pecah Telur, Peter Sagan Finish Kedua
Ada Timing Chip untuk Peserta Bromo KOM
Cervelo P5x Lamborghini, Hanya Ada 25 Biji