Penantian sangat panjang itu berakhir. Tidak ada lagi kata “hampir.” Setelah 18 kali ikut kejuaraan dunia road race, setelah enam kali naik podium (empat juara tiga, dua kali runner-up), akhirnya Alejandro Valverde berhasil menjadi seorang juara dunia!
Pembalap Spanyol berusia 38 tahun itu meraihnya setelah mendominasi “adu sprint mini” di Innsbruck, Austria, Minggu, 30 September.
Setelah hampir tujuh jam balapan, dalam adu lejit menuju garis finis, Valverde mengalahkan Romain Bardet (Prancis), Michael Woods (Kanada), dan Tom Dumoulin (Belanda).
Tidak mengejutkan, begitu melintasi garis finis, Valverde tampak begitu emosional. Dia berteriak-teriak dan mengeluarkan air mata, dipeluk oleh anggota tim Spanyol.
“Ini momen paling luar biasa dalam karir saya,” kata Valverde.
Balapan Men Elite Road Race di Austria ini benar-benar sesuai harapan. Seru dan mendebarkan. Berlangsung total 258,5 km, drama klimaks baru berlangsung pada 15 km terakhir.
Setelah enam kali keliling kota Innsbruck dan melewati tanjakan panjang enam kali pula, tim-tim unggulan mulai maju ke depan di putaran terakhir. Semua bersiap menghadapi tanjakan penutup, Holl (dijuluki “Hell”), yang panjangnya hanya 3 km tapi memiliki bagian hingga 28 persen.
Dengan 15 km tersisa, Michael Valgren (Denmark) mengejutkan semua dan melarikan diri. Berharap bisa melewati Holl sendirian, turun, lalu solo menuju garis finis.
Tapi upayanya tak bertahan sesuai harapan. Tim Prancis dan Italia tancap gas di depan peloton, mencoba memposisikan andalan masing-masing di depan.
Di tanjakan Holl, Valgren akhirnya tertangkap. Di penghujungnya, tiga pembalap menjadi kandidat juara dunia. Yaitu Bardet, Woods, dan Valverde.
Julian Alaphilippe, yang seharusnya jadi andalan Prancis, rontok di tanjakan ini. Gianni Moscon, yang jadi andalan Italia, juga rontok di tanjakan ini.
Yang mengejutkan, Tom Dumoulin mampu menanjak “sendirian” walau kadang harus zig-zag. Jagoan Belanda itu lantas “menangkap” trio terdepan di jalanan datar, pada 2 km terakhir.
Pada saat itu, permainan Poker pun terjadi. Semua tahu, Valverde adalah sprinter terbaik di kelompok ini. Jadi, semua memilih “menggantung” Valverde di depan pada km terakhir.
Tapi Valverde ternyata tak takut. Dia terus di depan, lalu akselerasi saat hanya sisa beberapa ratus meter.
Walau menunggu di belakang, Woods dan Bardet tak mampu menyalip Valverde. Dumoulin bahkan tak sanggup ikut sprint.
Alejandro Valverde pun jadi juara dunia!
“Ini luar biasa. Fighting, fighting. Ini sebuah mimpi. Saya harus mengucapkan terima kasih kepada tim karena mereka layak dapat nilai 10 dari 10. Saya mampu menyimpan energi hingga sprint, dan rasanya luar biasa. Adalah mimpi saya untuk menjadi seorang juara dunia,” tuturnya. Sepanjang seremoni, Valverde tampak terus terharu. Dia mendapatkan rainbow jersey (pelangi) dari Presiden UCI David Lappartient. Dia mendapatkan medali dari Peter Sagan, pembalap Slovakia yang sebelum ini tiga kali berturut-turut jadi juara dunia.
Rute tahun ini memang kejam dengan menanjak total hampir 5.000 meter. Peter Sagan praktis sudah “menyerah” saat lomba masih sisa 92 km.
Setelah segala seremoni, saat sesi foto, Valverde mengajak kedua anaknya ke atas podium. Sang istri tampak bahagia memotret di depan panggung. Begitu pula tim Spanyol dan seluruh penonton.
Valverde adalah simbol konsistensi. Walau sempat tersandung masalah doping sekitar sepuluh tahun lalu, dia mampu comeback dan terus menunjukkan ketangguhan walau usia terus bertambah.
Dan tahun ini, dia mendapatkan gelar yang sudah dia buru belasan tahun. Menjadi seorang juara dunia! (mainsepeda)
Hasil Men Elite – Road Race UCI Road World Championship 2018 (Top Ten)
1. Alejandro Valeverde (Spanyol) 6:46:41
2. Romain Bardet (Prancis)
3. Michael Woods (Kanada)
4. Tom Dumoulin (Belanda)
5. Gianni Moscon (Italia) 0:00:13
6. Romain Kreuziger (Republik Ceko) 0:00:43
7. Michael Valgren (Denmark)
8. Julian Alaphilippe (Prancis)
9. Thibaut Pinot (Prancis)
10. Rui Costa (Portugal)
Foto : Getty Images, UCI