Datang Sebelum Race Pack Collection Dibuka, Alumni EJJ 2024 Bersyukur Start Bromo KOM X Lebih Awal

Cyclist asal Malang Dwi Trijono ikut turun di ajang Antangin Bromo KOM X. Dia datang lebih awal pada hari pertama pengambilan race pack, Kamis, 16 Mei 2024. Dwi datang pukul 09:30. Padahal, race pack collection masih dibuka 30 menit lagi.

"Kebetulan hari ini tidak ada agenda, jadi sempatkan datang lebih awal," kata Dwi.

Usai menyelesaikan semua proses pengambilan race pack, Dwi mengatakan bersyukur dengan keputusan panitia untuk memajukan jadwal start Bromo KOM X. Dari yang awalnya pukul 06:00 WIB maju jadi pukul 05:30 WIB. Keputusan tersebut sangat tepat.

Dwi yang terlihat kelelahan saat mengikuti event EJJ 2024. 

Dwi merasakan sendiri efek dari cuaca panas eksterm dan kelembapan tinggi yang terjadi di Indonesia belakangan ini saat berlatih ke puncak Bromo. Pada latihan pertama ia merasakan tenggorokannya pahit karena dehidrasi.

"Jadi saya awalnya tidak mikir sampaikan ke situ. Tenggorokan saya sampai pahit waktu latihan pertama itu, dan setelah membaca Mainsepeda baru saya paham," kata Dwi. 

Founder Mainsepeda dan penggagas Bromo KOM Azrul Ananda sebelumnya mengatakan keputusan memajukan start karena potensi cuaca panas eksterm dan kelembapan tinggi berpotensi besar menyebabkan bahaya dehidrasi.

Karena itu, di ajang Antangin Bromo KOM X ini, Dwi tidak mematok target yang ambisius. "Target saya finis under COT, target lainnya tidak berhenti, tidak dorong, pelan-pelan tidak apa-apa. Pada latihan kedua ke Bromo saya bisa tidak nuntun," katanya.

Dwi menyelesaikan EJJ 2024 1.500 km di bawah COT. 

Mainsepeda telah menyiapkan beberapa water station bagi para peserta. Yang utama di kawasan Puspo (km 78) dan Baledono (km 90). Selain itu,  terdapat tambahan support medis di sepanjang rute Antangin Bromo KOM X. 

Baca Juga: Antisipasi Panas Ekstrem, Start Bromo KOM X Maju Pukul 05.30

"Antisipasinya harus banyak minum, bidon dobel sepertinya tidak mengatasi. Paling nanti saya manfaatkan water station yang sudah disedikan," kata Dwi.

Lelaki yang juga pendakwah itu merupakan salah satu cyclist penakluk East Java Journey (EJJ) 2024 1.500 Km yang digelar 26 Februari-3 Maret 2024. Ia menyelesaikan tantangan tersebut under COT (Cut of Time) dengan catatan waktu 142 jam 57 menit 44 detik. (mainsepeda)


COMMENTS