Selalu ada cerita unik di balik perjalanan para cyclist demi bisa merapat ke Surabaya untuk mengikuti Antangin Bromo KOM X 2024. Seperti cerita para cyclist asal Bali yang memilih ke Surabaya sekalian "touring" menggunakan mobil lawas, VW Combi.

Cyclist asal Bali itu adalah Ketut Gde Duarsa alias Angel Tarakan dan I Gusti Made Putra Aryadi alias Kenjireo Putra. 

Keduanya punya cara unik untuk berangkat ke Surabaya bersama sepeda kesayangannya. 

Bukan menggunakan elf, bukan juga dengan bis. Kedua cyclist asal Bali ini justru naik VW (Volkswagen) Combi keluaran 1970-an.

“Nama mobilnya Palugada. Apa lu cari, gua ada,” tegas Angel Tarakan, lantas tertawa.

“Saya lebih nyaman naik ini sih, karena dari tahun 1984 sudah main VW. Kebetulan dulu usaha saya mekanik, di bidang otomotif khusus VW. Ini aja mobil saya restorasi sendiri. Karena kalau dibenerin orang lain rasanya kurang pas, jadi saya tangani sendiri,” imbuh Angel.

“Palugada” sudah berumur tiga dekade. Namun, Angel sendiri baru memilikinya sejak 20 tahun terakhir.

“Saya belinya dari tahun 1990 kalau gak salah. Sudah sekitar 24 tahun ya. Selain Combi, di rumah juga ada VW yang saya punya sejak 1984,” jelasnya.

Baca Juga: Juara Taiwan KOM Challenge 2023 Tampil di Antangin Bromo KOM X


Ketut Gde Duarsa alias Angel Tarakan dan I Gusti Made Putra Aryadi alias Kenjireo Putra. 

Bukan untuk pertama kalinya. Bromo KOM X merupakan event Bromo KOM kelima bagi Angel Tarakan. Dua event terakhir, pria yang berpartisipasi dalam Men Age Category 60+ itu juga setia bersama mobil kesayangannya. 

“Mobil ini sudah pernah saya bawa beberapa kali ke sini loh. Pernah sampai Suramadu juga. Paling jauh sekitaran Bandung-Jakarta. Walau mobil tua, tapi dipakai non-stop 24 jam juga bisa. Waktu itu jalan sampai Jakarta hampir 24 jam,” sambungnya, semringah.

Baca Juga: Ambil Race Pack Antangin Bromo KOM X, Dua Cyclist Asing Ini Usung Semangat Remedi

Lebih dalam mengenai mobilnya, Angel Tarakan menjelaskan sedikit-banyak tentang “Palugada”.

“Mobil ini 1700 CC. Normalnya 1600 CC. Bisa dibilang irit. Sempat saya ganti gedein karburatornya, akselerasinya bagus, tambah kencang, cuma boros. Jadi sekarang saya pakai single, makin irit,” jelas Angel.

Perjalanan Bali-Surabaya kali ini ditembuh dalam waktu 13 jam. Mereka berangkat bersama rekan-rekannya dari Barong Cycling Team. “Selama ke Surabaya kami jalan beriringan. Ada tiga mobil,” singkatnya.

Kembali membahas soal Antangin Bromo KOM X, Angel Tarakan tak mematok target khusus. “Yang penting under COT (cut-off time). Karena Bromo KOM pertama sampai keempat, saya lolos terus,” pungkas Angel. (mainsepeda)

Populer

Kosong Sembilan CC, Pecinta Kecepatan Dalkot Jakarta Tiap Selasa
Campagnolo Kembali ke Balapan WorldTour 2025
Hujan Sepanjang Jalan, Puluhan Cyclist DNF
Journey to TGX 2024, Penuh Cerita Tak Terlupakan
De Bleu CC Gairah Kota Biru
Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
Taiwan KOM 2024 - Rute Lama Kena Gempa, Rute Baru Jadi 150 Km
Ijen KOM 2024: Inilah Kuliner Hidden Gem Banyuwangi, Wajib Cicip!
Journey To TGX 2024 Terbuka untuk Berbagai Jenis Sepeda (No eBike!)
Kolom Sehat: Meri, tapi Bukan Anak Bebek