Roy Iskandar kembali tampil dalam Antangin Bromo KOM X Challenge 2024, yang start-nya digelar di Polda Jawa Timur pada Sabtu, 18 Mei 2024. Edisi tahun ini menjadi ajang "Naik Haji" yang ketujuh bagi cyclist berusia 44 tahun tersebut. 

Roy mengaku sudah beraksi di Bromo KOM sejak 2017. Ia hanya absen pada Bromo KOM edisi 2018 lantaran waktu pelaksanaannya bentrok dengan agenda lain.

Cyclist kelahiran Surabaya itu memiliki riwayat satu kali DNF, enam kali finish under COT dalam ajang nanjak ke Wonokriti tersebut. Termasuk untuk gelaran Bromo KOM X, di mana ia turun untuk kategori 45-49. Roy juga mengukir sejarah dalam Bromo KOM X. Ia menjadi finisher terakhir. Sekaligus dianugerahi jersey Lanterne Rouge untuk kategori Men.

Roy tercatat finis di puncak Wonokitri pada pukul 13.29 WIB. Hanya satu menit sebelum COT Bromo KOM X, yang ditetapkan pukul 13.30 WIB. Karena sudah habis tenaga, Roy menuntun saat melintasi gate finish.

Baca Juga: Cyclist asal Austria: Bromo KOM X, Super Well Organized

"Woah," teriak Roy, usai memauki garis finish di Bromo KOM X. "Tadi di bawah tinggal satu menit kayaknya sudah deg-degan, tapi semua terbayar lah," lanjutnya.

Dengan bangga, Roy menunjukkan jersey Lanterne Rouge berwarna merah kepada orang-orang yang ada di sekitar. Ia mengaku tidak menyangka Bromo KOM X akan menjadi edisi yang begitu spesial. 

"Tahun depan pasti balik lagi InshaAllah, kita tunggu ada cerita apa lagi nanti tahun depan," serunya. 

Meskipun kelahiran Surabaya, Roy tinggal di Jakarta. Tepatnya lebih dari 20 tahun terakhir. Ikut Bromo KOM merupakan agenda bersepeda rutin tahunan sekaligus pulang kampung. Orang tuanya masih tinggal di Kota Pahlawan. Di daerah Kutisari, Surabaya Selatan. 

"Tujuannya mudik nemuin bapak-ibu, sekaligus dapat bonus sehat di Bromo KOM," katanya. 

Baca Juga: Masakan Rumahan DIC Farm Jadi Sajian Recovery Ride Antangin Bromo KOM X

Lanterne Louge jersey juga diraih oleh Lilianty Librahim. Cyclist asal Bangka Belitung tersebut mendapatkan Laterne Rouge untuk kategori  Women. Lilianty finis tepat waktu 13.29 WIB. Diketahui, ia nuntun empat kilometer terakhir karena kram. "Ditawari loading aku nolak, ditawari gojek nolak, aku yakin aku bisa meski pun pelan-pelan," katanya. 

Meskipun mendapatkan Lanterne Rouge, Lilianty menyebut finis under COT melebihi target. Tak pernah terbayang ia berhasil menuntaskan tantangan Bromo KOM X. Apalagi, ini menjadi debutnya di event siganture Mainsepeda tersebut. Lilianty bahkan mengaku tidak pernah latihan nanjak. 

"Kebetulan suami dan teman mau ikut, aku pikir dari pada aku di hotel ikutlah gowes juga. Tujuannya happy aja, tapi sekarang aku happy banget," lanjutnya. 

Founder Mainsepeda Azrul Ananda yang menyerahkan jersey Lanterne Rouge memberikan selamat kepada Lily dan Roy. Menjadi finisher adalah prestasi yang luar biasa, meski itu paling buncit.

"Mungkin yang paling akhir, dapat jersey Lanterne Rouge lebih terkenal daripada yang di depannya," kata Azrul disambut tawa Lily dan Roy.

Baca Juga: Sempat Absen Dua Edisi, Oca Queen of Mountain Baru di Antangin Bromo KOM X

Antangin Bromo KOM X start dari Mapolda Jatim. Para peserta diajak bersepeda menuju pit stop di GOR Untung Suropati, Kota Pasuruan. Dari sana kemudian peserta mengarah ke Start KOM di Pasrepan untuk memulai tantangan tanjakan menuju finis di Puncak Wonokitri, Kabupaten Pasuruan.

Antangin Bromo KOM X 2024 diikuti total 1.500 peserta. Mereka datang dari 428 komunitas/tim, berasal dari 17 negara dan 31 provinsi di Indonesia. (mainsepeda)

Populer

Kosong Sembilan CC, Pecinta Kecepatan Dalkot Jakarta Tiap Selasa
Campagnolo Kembali ke Balapan WorldTour 2025
Hujan Sepanjang Jalan, Puluhan Cyclist DNF
Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
Kolom Sehat: Meri, tapi Bukan Anak Bebek
De Bleu CC Gairah Kota Biru
Journey To TGX 2024 Terbuka untuk Berbagai Jenis Sepeda (No eBike!)
Taiwan KOM 2024 - Rute Lama Kena Gempa, Rute Baru Jadi 150 Km
Sepeda Aero Merek Java Ini Bisa Dilipat
Tips Memilih Lebar Handlebar yang Ideal