Kolom Sehat: Minimalis Itu Penting

Sebelum membahas minimalis, secara umum saya ingin mengingatkan pembaca sekali lagi kalau Tour de France akan digelar akhir bulan ini. Tepatnya pada 29 Juni 2024. 

Sementara ini sambil menunggu Tour de France , kita bisa melihat perhelatan pesta sepak bola Euro 2024. Masih babak penyisihan. Di awal-awal, sistem setengah kompetisi. Semua negara masih diberi kesempatan bermain tiga kali sembari mengumpulkan poin sebanyak banyaknya. 

Kebetulan waktu saya menulis kolom ini, saya sambil melihat pertandingan antara Slovenia dan Serbia secara langsung. Tentu saja nama-nama yang bermain saya tidak begitu hafal. Bukan pogacar, bukan Roglic maupun Mohoric. Siapa tim jagoan Anda?

Nah, sekarang kita bahas minimalis. Minimalis yang saya maksud di sini adalah lawan dari kehebohan dan kemasifan dunia industri yang ada di sekitar kita di mana semua hal yang diproduksi sekarang masa hidupnya semakin lama semakin singkat. Baik itu baju maupun elektronik.

Rasanya masa guna dari sebuah barang itu makin lama makin pendek saja. Akhirnya kita harus mengulang membeli barang itu. Dan lucunya, sebenarnya nilai guna barang yang kita miliki sebetulnya tidak berkurang secara fungsi hanya saja psikologis kita sudah terdikte untuk ya sudah sewajarnya kita ganti karenaaa….. selalu ada alasan bagus untuk membeli barang , entah itu fungsinya atau gimmick gimmick barunya.

Tapi bila kita perhatikan fungsi utamanya tidak jauh berbeda dari yang sebelumnya. Misal sebuah handphone zaman om saya. Ketika masih Nokia tipe 3310, rasanya handphone ini begitu hits karena casingnya bisa ganti warna dan bisa diganti sesuka kita. Sekarang semua handphone dikeluarkan tiap tahun.

Dan pemilik sebuah handphone walau hanya berumur 1 tahun sudah dibuat merasa kalau barangnya jadul banget jadi perlu ganti yang baru. Ini terjadi di semua lini dan di semua jenis barang . 

Bila ini kita turuti maka akan banyak hape bekas yang beredar. Hape bekas ini ada yang dibeli atau dipakai orang lain. Sisanya menjadi sampah. Agar tidak merusak lingkungan sampah ini perlu diolah dengan effort dan sumber daya yang tidak sedikit. Yang pada akhirnya bumi kita ini menanggung bebannya.

Salah satu upaya untuk memperlambat atau menghentikan siklus yang makin lama makin masif ini maka,  gerakan minimalis menyarankan agar kita menggunakan barang secukupnya, membeli secukupnya karena sesuatu yang minimalis itu nantinya akan berakibat baik pada kelangsungan hidup manusia. Sekian.


COMMENTS